Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) memprioritaskan layanan data kependudukan bagi para keluarga yang menjadi korban kebakaran di kawasan padat penduduk di Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka, kota setempat.
"Disdukcapil agar memberikan kemudahan dalam pengurusan dokumen kependudukan milik warga yang menjadi korban kebakaran," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, di Palangka Raya, Rabu, saat mengunjungi korban kebakaran.
Layanan prioritas data kependudukan bagi para korban kebakaran itu seperti pencetakan ulang kartu keluarga dan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik serta kartu identitas anak (KIA).
"Namun, pencetakan ulang data kependudukan itu dapat dilakukan pihaknya jika data para korban kebakaran telah disampaikan ke Disdukcapil. Untuk itu, lurah dan camat segera laporkan nama-nama korban kebakaran," katanya.
Disdukcapil pun siap menerbitkan data kependudukan yang baru bagi korban kebakaran. Untuk itu saya minta data-data itu segera disampaikan agar dapat segera diproses.
Baca juga: Legislator: Waspada bahaya kebakaran pemukiman padat penduduk di Palangka Raya
Terlebih lagi, data kependudukan merupakan salah satu syarat dasar yang diperlukan masyarakat untuk berurusan dengan pemerintah terkait pemberian pelayanan.
Kebakaran itu sebelumnya terjadi pada Selasa (12/9) sore, di kawasan padat penduduk di Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya.
Saat ini BPBD bersama berbagai unsur pemerintah di Kota Palangka Raya juga menyiapkan berbagai keperluan para pengungsi. Mulai dari kebutuhan makanan, pakaian, obat-obatan hingga kebutuhan air bersih.
Kemudian juga melakukan pendataan terhadap para korban terkait keberadaan dan tindak lanjut berbagai dokumen kependudukan yang tidak sempat diselamatkan saat kebakaran melanda.
Dia pun meminta masyarakat di wilayah "Kota Cantik" terutama di kawasan padat penduduk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi potensi kebakaran.
Camat Jekan Raya Sri Utomo menambahkan memang menurut data sementara bangunan rumah warga yang terbakar sekitar 30 dan terdampak 11 rumah.
Sedangkan jumlah warga terdampak untuk sementara ini 109 orang sedangkan jumlah kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran tersebut sebanyak 30 orang.
"Untuk para korban ada yang diungsikan di posko pengungsian sentral di dekat kawasan kebakaran dan juga ada di salah satu aula masjid yang juga tidak jauh dari lokasi kebakaran tersebut," katanya.
Pada kejadian itu, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran di kawasan padat penduduk di "Kota Cantik" tersebut.
Baca juga: Sukseskan Pemilu 2024, Polda Kalteng gelar pelatihan kehumasan di bidang digital
Baca juga: Polisi selidiki kebakaran puluhan rumah di Palangka Raya
Baca juga: Anggota DPRD Palangka Raya minta pemerintah perbaiki drainase antisipasi banjir