Diskominfo : Penyampaian laporan isu hoaks jadi sarana edukasi masyarakat

id Kominfo, diskominfosantik kalteng, rilis isu hoaks, rilis hoaks, antisipasi hoaks, hoax, disinformasi, kalteng, kalimant

Diskominfo : Penyampaian laporan isu hoaks jadi sarana edukasi masyarakat

Kadiskominfosantik Kalteng, Agus Siswadi. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara rutin menyampaikan laporan isu hoaks atau disinformasi kepada publik guna mencegah penyebarluasan informasi yang salah atau tidak tepat, sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat.

"Melalui penyampaian laporan atau rilis hoaks yang rutin kami lakukan, diharapkan masyarakat semakin selektif serta memahami bagaimana memilah setiap informasi yang diterima," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalimantan Tengah Agus Siswadi di Palangka Raya, Jumat.

Tak dipungkiri, perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat selain memberi banyak manfaat dan kemudahan, di sisi lain juga memberi dampak negatif.

Agus mengatakan, salah satu dampak negatif tersebut adalah kerap ditemuinya disinformasi maupun hoaks yang beredar di tengah publik tentang berbagai hal.

"Oleh karenanya mulai dari tingkat pusat yakni Kominfo, hingga kami di daerah baik Diskominfo provinsi maupun kabupaten dan kota, secara berkelanjutan terus melakukan upaya-upaya penanggulangan hoaks," jelasnya.

Dia menjelaskan berbagai upaya tersebut di antaranya melalui edukasi dan sosialisasi secara langsung dengan menyasar pelajar, masyarakat umum, maupun lainnya dalam sebuah pertemuan, ataupun dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi kepada masyarakat.

Baca juga: Pemprov Kalimantan Tengah optimalkan P4GN-PN lingkup pemerintah

"Juga dengan mengoptimalkan peran dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di masing-masing daerah," terangnya.

Lebih lanjut disampaikannya, untuk mengidentifikasi hoaks, masyarakat di antaranya diminta berhati-hati apabila menemui produk informasi dengan judul provokatif sebab hoaks seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif.

"Masyarakat saat menerima setiap informasi, agar selalu mencermati alamat situsnya, cek fakta, cek keaslian foto maupun video, hingga mengikuti grup diskusi anti hoaks," jelasnya.

Baca juga: Pemprov kawal penyaluran BBM dengan pos pengawasan di Bartim dan Pulpis

Baca juga: Wagub: Optimalisasi pertanian bagian dari pengendalian inflasi di Kalteng

Baca juga: DPMPTSP Kalteng optimalkan penyediaan data dan peta potensi usaha