OJK giatkan sosialisasi sukseskan Program EKI di Desa Henda
Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Henda, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau untuk menyukseskan pelaksanaan Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).
Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy di Palangka Raya, Selasa, menjelaskan, Program EKI merupakan bagian dari Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Pulang Pisau dalam meningkatkan percepatan akses keuangan dan menciptakan layanan keuangan.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesetaraan ekonomi di masyarakat perdesaan," tuturnya.
Untuk itu OJK bersama mitra terkait lainnya terus menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat di desa setempat, sehingga Program EKI bisa berjalan dan terlaksana dengan sukses sesuai tujuan yang diharapkan.
"Kami berharap Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif dapat terwujud dan terlaksana dengan baik serta memberi kemudahan akses layanan keuangan," ujarnya.
Maka dalam hal ini, menurutnya sangatlah penting sinergi dari berbagai pihak, baik dari Bank Indonesia, Bank Kalteng, BPJS Ketenagakerjaan, serta lainnya bersama dengan masyarakat.
"Melihat salah satu yang potensial di Desa Henda adalah budi daya semangka, maka kami juga berharap BUMDes dapat berperan aktif dalam peningkatan akses keuangan dan perekonomian, baik melalui Agen Laku Pandai maupun pembentukan kluster (pertanian) semangka," jelasnya.
Baca juga: Tantangan Bank Kalteng menuju pemenuhan kewajiban modal inti minimal Rp3 triliun di akhir 2024
Kepala Desa Henda, Letus menjelaskan desanya memiliki tanah subur sehingga banyak petani yang memanfaatkan untuk menanam buah semangka.
Hanya saja hal ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena minimnya permodalan dan metode untuk melakukan pengolahan hasil panen buah semangka hingga terjual.
Ditambah lagi persaingan harga jual dari para petani mengakibatkan harga semangka di Desa Henda belum stabil sehingga tidak terdapat kesetaraan harga jual pada buah semangka.
"Maka kami harap adanya program-program dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah ini mampu memberi pendampingan secara baik kepada masyarakat desa dalam melakukan tahap-tahapan menuju Desa Ekosistem Inklusif tersebut," ucapnya.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Pulang Pisau, Andriani mengatakan, masyarakat Desa Henda memerlukan pelatihan dan pendampingan agar literasi maupun inklusi keuangan yang dimiliki semakin meningkat.
Menurutnya melalui program ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk aktif berkonsultasi mengenai produk dan layanan keuangan.
"Ke depan Desa Henda dapat menjadi desa agrowisata buah semangka dan memberikan nilai jual lebih pada produk buah semangka," harapnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng tingkatkan peran ormas sukseskan pemilu
Baca juga: Gubernur Kalteng beri bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan di Kobar
Baca juga: CAEXPO 2023 ajang promosi produk unggul daerah
Kepala OJK Kalteng Otto Fitriandy di Palangka Raya, Selasa, menjelaskan, Program EKI merupakan bagian dari Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Pulang Pisau dalam meningkatkan percepatan akses keuangan dan menciptakan layanan keuangan.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesetaraan ekonomi di masyarakat perdesaan," tuturnya.
Untuk itu OJK bersama mitra terkait lainnya terus menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat di desa setempat, sehingga Program EKI bisa berjalan dan terlaksana dengan sukses sesuai tujuan yang diharapkan.
"Kami berharap Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif dapat terwujud dan terlaksana dengan baik serta memberi kemudahan akses layanan keuangan," ujarnya.
Maka dalam hal ini, menurutnya sangatlah penting sinergi dari berbagai pihak, baik dari Bank Indonesia, Bank Kalteng, BPJS Ketenagakerjaan, serta lainnya bersama dengan masyarakat.
"Melihat salah satu yang potensial di Desa Henda adalah budi daya semangka, maka kami juga berharap BUMDes dapat berperan aktif dalam peningkatan akses keuangan dan perekonomian, baik melalui Agen Laku Pandai maupun pembentukan kluster (pertanian) semangka," jelasnya.
Baca juga: Tantangan Bank Kalteng menuju pemenuhan kewajiban modal inti minimal Rp3 triliun di akhir 2024
Kepala Desa Henda, Letus menjelaskan desanya memiliki tanah subur sehingga banyak petani yang memanfaatkan untuk menanam buah semangka.
Hanya saja hal ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal karena minimnya permodalan dan metode untuk melakukan pengolahan hasil panen buah semangka hingga terjual.
Ditambah lagi persaingan harga jual dari para petani mengakibatkan harga semangka di Desa Henda belum stabil sehingga tidak terdapat kesetaraan harga jual pada buah semangka.
"Maka kami harap adanya program-program dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah ini mampu memberi pendampingan secara baik kepada masyarakat desa dalam melakukan tahap-tahapan menuju Desa Ekosistem Inklusif tersebut," ucapnya.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Pulang Pisau, Andriani mengatakan, masyarakat Desa Henda memerlukan pelatihan dan pendampingan agar literasi maupun inklusi keuangan yang dimiliki semakin meningkat.
Menurutnya melalui program ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk aktif berkonsultasi mengenai produk dan layanan keuangan.
"Ke depan Desa Henda dapat menjadi desa agrowisata buah semangka dan memberikan nilai jual lebih pada produk buah semangka," harapnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng tingkatkan peran ormas sukseskan pemilu
Baca juga: Gubernur Kalteng beri bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan di Kobar
Baca juga: CAEXPO 2023 ajang promosi produk unggul daerah