Bupati Kotim apresiasi Disbudpar gencar promosikan Museum Kayu
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor mengapresiasi upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat yang gencar mempromosikan keberadaan Museum Kayu Sampit.
"Atas nama pribadi maupun selaku kepala daerah, saya mengapresiasi sekali dan memberikan penghargaan kepada kepala Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur beserta jajaran, yang telah menyiapkan dengan seksama berbagai kegiatan selama ini," kata Halikinnor dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Muhamad Saleh di Sampit, Kamis.
Hal itu disampaikan saat membuka acara Focus Group Discussion dengan tema "Museum dan Pendidikan” Kotawaringin Timur tahun 2023. Kegiatan yang dihadiri puluhan guru dan dosen itu dilaksanakan di Museum Kayu Sampit.
Kegiatan yang mengangkat sub tema "edukasi museum dalam pembelajaran dan penggunaan sumber sejarah dalam historiagrafi di era digital" ini merupakan salah satu upaya lanjutan Disbudpar dalam mempromosikan Museum Kayu Sampit.
Berbagai kegiatan yang sengaja dilaksanakan di Museum Kayu merupakan cara Disbudpar dalam memperkenalkan lebih luas keberadaan museum tersebut. Harapannya, minat masyarakat untuk datang berkunjung museum itu semakin tinggi.
Patut diapresiasi berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selama ini seperti edukasi wisata museum, edukasi kulture museum dan museum masuk sekolah. Kegiatan-kegiatan yang disambut antusias itu menandakan bahwa Museum Kayu berperan penting dalam pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan.
Baca juga: Dialokasikan Rp46 miliar, Kotim dapat DBH sawit terbesar di Kalteng
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diharapkan dapat terus mengomunikasikan koleksi benda museum dan meningkatkan jumlah pengunjungnya.
Pemerintah daerah berharap museum betul-betul memberi manfaat luas bagi masyarakat, memberikan solusi pengembangan sdm pengelola museum dan peluang kemitraan dalam pengembangan museum di era digital.
Selain itu, harus menciptakan kreasi dan inovasi baru, baik dalam penatalaksanaan benda koleksi museum, maupun kegiatan-kegiatan kreatif yang terkait dengan keberadaan museum. Cara itu juga untuk dapat mengetahui peristiwa dan prestasi yang dihasilkan di masa lampau untuk mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi saat ini.
"Oleh karena itu, peninggalan yang menjadi koleksi museum merupakan tongkat estafet yang menghubungkan masa kini dan masa lampau," lanjutnya.
Museum juga bisa menjadi sumber belajar dan inspirasi. Selain sarana belajar menghargai prestasi di masa lampau, koleksi museum juga bisa menjadi inspirasi untuk menghasilkan karya yang lebih baik dengan menyesuaikan pengetahuan dan teknologi di masa kini.
Museum juga memiliki peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran, terutama ilmu-ilmu sosial. Selain sebagai sumber pembelajaran, juga dapat menjadi media pembelajaran.
Baca juga: Guru sekolah swasta di Kotim melaju ke pemilihan Pemuda Pelopor nasional
Untuk itu diharapkan Museum Kayu Sampit ini menjadi salah satu wadah yang bisa memberikan pembelajaran dan edukasi bagi anak-anak didik dan masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Saya mengimbau dan mengajak para peserta dapat merumuskan pemikiran dan konsep yang menjadikan museum sebagai lembaga konservasi, edukasi dan riset perkembangan Kotawaringin Timur serta wahana rekreasi," demikian Saleh.
Pelaksana Tugas Kepala Disbudpar Kotawaringin Timur, Utari Riambarwati menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh peserta yang hadir dan antusias mengikuti serta sumbang saran dalam diskusi tersebut.
"Ini merupakan salah satu wujud upaya kita bersama dalam menarik minat masyarakat untuk lebih mencintai Museum Kayu Sampit. Bagi peserta, kegiatan ini juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran kepada peserta didik, khususnya terkait museum dan sejarah serta budaya di Kotawaringin Timur," kata Utari.
Utari menyampaikan terima kasih atas segala dukungan bupati dan semua pihak sehingga berbagai kegiatan yang direncanakan bisa berjalan dengan baik. Dia juga menyampaikan komitmen Disbudpar dalam upaya terus mempromosikan Museum Kayu Sampit.
Baca juga: Wakili Kalteng ke PON, drumband Kotim targetkan juara
Baca juga: Pemkab Kotim sangat terbantu pendampingan Kejari
Baca juga: Pemkab Kotim sangat terbantu pendampingan Kejari
"Atas nama pribadi maupun selaku kepala daerah, saya mengapresiasi sekali dan memberikan penghargaan kepada kepala Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur beserta jajaran, yang telah menyiapkan dengan seksama berbagai kegiatan selama ini," kata Halikinnor dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Muhamad Saleh di Sampit, Kamis.
Hal itu disampaikan saat membuka acara Focus Group Discussion dengan tema "Museum dan Pendidikan” Kotawaringin Timur tahun 2023. Kegiatan yang dihadiri puluhan guru dan dosen itu dilaksanakan di Museum Kayu Sampit.
Kegiatan yang mengangkat sub tema "edukasi museum dalam pembelajaran dan penggunaan sumber sejarah dalam historiagrafi di era digital" ini merupakan salah satu upaya lanjutan Disbudpar dalam mempromosikan Museum Kayu Sampit.
Berbagai kegiatan yang sengaja dilaksanakan di Museum Kayu merupakan cara Disbudpar dalam memperkenalkan lebih luas keberadaan museum tersebut. Harapannya, minat masyarakat untuk datang berkunjung museum itu semakin tinggi.
Patut diapresiasi berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selama ini seperti edukasi wisata museum, edukasi kulture museum dan museum masuk sekolah. Kegiatan-kegiatan yang disambut antusias itu menandakan bahwa Museum Kayu berperan penting dalam pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan.
Baca juga: Dialokasikan Rp46 miliar, Kotim dapat DBH sawit terbesar di Kalteng
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diharapkan dapat terus mengomunikasikan koleksi benda museum dan meningkatkan jumlah pengunjungnya.
Pemerintah daerah berharap museum betul-betul memberi manfaat luas bagi masyarakat, memberikan solusi pengembangan sdm pengelola museum dan peluang kemitraan dalam pengembangan museum di era digital.
Selain itu, harus menciptakan kreasi dan inovasi baru, baik dalam penatalaksanaan benda koleksi museum, maupun kegiatan-kegiatan kreatif yang terkait dengan keberadaan museum. Cara itu juga untuk dapat mengetahui peristiwa dan prestasi yang dihasilkan di masa lampau untuk mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi saat ini.
"Oleh karena itu, peninggalan yang menjadi koleksi museum merupakan tongkat estafet yang menghubungkan masa kini dan masa lampau," lanjutnya.
Museum juga bisa menjadi sumber belajar dan inspirasi. Selain sarana belajar menghargai prestasi di masa lampau, koleksi museum juga bisa menjadi inspirasi untuk menghasilkan karya yang lebih baik dengan menyesuaikan pengetahuan dan teknologi di masa kini.
Museum juga memiliki peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran, terutama ilmu-ilmu sosial. Selain sebagai sumber pembelajaran, juga dapat menjadi media pembelajaran.
Baca juga: Guru sekolah swasta di Kotim melaju ke pemilihan Pemuda Pelopor nasional
Untuk itu diharapkan Museum Kayu Sampit ini menjadi salah satu wadah yang bisa memberikan pembelajaran dan edukasi bagi anak-anak didik dan masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Saya mengimbau dan mengajak para peserta dapat merumuskan pemikiran dan konsep yang menjadikan museum sebagai lembaga konservasi, edukasi dan riset perkembangan Kotawaringin Timur serta wahana rekreasi," demikian Saleh.
Pelaksana Tugas Kepala Disbudpar Kotawaringin Timur, Utari Riambarwati menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh peserta yang hadir dan antusias mengikuti serta sumbang saran dalam diskusi tersebut.
"Ini merupakan salah satu wujud upaya kita bersama dalam menarik minat masyarakat untuk lebih mencintai Museum Kayu Sampit. Bagi peserta, kegiatan ini juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran kepada peserta didik, khususnya terkait museum dan sejarah serta budaya di Kotawaringin Timur," kata Utari.
Utari menyampaikan terima kasih atas segala dukungan bupati dan semua pihak sehingga berbagai kegiatan yang direncanakan bisa berjalan dengan baik. Dia juga menyampaikan komitmen Disbudpar dalam upaya terus mempromosikan Museum Kayu Sampit.
Baca juga: Wakili Kalteng ke PON, drumband Kotim targetkan juara
Baca juga: Pemkab Kotim sangat terbantu pendampingan Kejari
Baca juga: Pemkab Kotim sangat terbantu pendampingan Kejari