Guru sekolah swasta di Kotim melaju ke pemilihan Pemuda Pelopor nasional
Sampit (ANTARA) - Seorang guru sekolah swasta di Kabupaten Kotawaringin Timur bernama Tri Yuli Utami terpilih menjadi Pemuda Pelopor bidang pendidikan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga melaju ke tingkat nasional.
"Persiapkan diri dengan baik. Kuasai betul-betul apa yang akan dipaparkan di hadapan tim penilai di pusat nanti. Kita semua mendoakan mudah-mudahan terpilih menjadi pemuda pelopor tingkat nasional," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Dukungan dan harapan itu disampaikan Halikinnor bersama Wakil Bupati Irawati saat menerima kunjungan Tri Yuli Utami yang minta doa restu karena akan bertolak ke Jakarta mengikuti pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional.
Tri Yuli Utami datang didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Wim RK Benung dan jajarannya. Mereka diterima di ruang tamu rumah jabatan bupati.
Untuk tingkat provinsi, ada empat pemuda pelopor Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023 yaitu Rusdi dari Kabupaten Kotawaringin Barat pada bidang budaya, Lina Khasanah dari Kotawaringin Barat pada bidang sumber daya alam, Muhamad Luthfi Aprizal dari Sukamara pada bidang inovasi teknologi dan Tri Yuli Utami dari Kotawaringin Timur pada bidang pendidikan.
Lolosnya Tri Yuli Utami ke tingkat nasional menjadi pencapaian yang menggembirakan. Semua mendoakan agar guru sekolah swasta ini menjadi yang terbaik dan ditetapkan sebagai Pemuda Pelopor 2023.
Kotawaringin Timur terakhir meraih prestasi pemuda pelopor nasional pada 2016 lalu atas nama Fajri Tibak pada bidang lingkungan. Besar harapan Tri Yuli Utami juga akan terpilih menjadi pemuda pelopor nasional tahun ini.
"Tolong Dispora membantu secara maksimal dalam persiapan ini. Mudah-mudahan tahun ini kita kembali meraih prestasi pemuda pelopor nasional," harap Halikinnor.
Kepala Dispora Kotawaringin Timur, Wim RK Benung menjelaskan, pemuda pelopor adalah sebuah kegiatan penilaian yang dibuat oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk pemuda dan pemudi berusia di bawah 30 tahun yang mempunyai ide, gagasan dan tugas-tugas yang luar biasa di tempat masing-masing.
Baca juga: Wakili Kalteng ke PON, drumband Kotim targetkan juara
Dia bisa mempelopori kegiatan-kegiatan yang tidak ada di daerahnya tersebut. Kepeloporan inilah yang menjadi toluk ukur atau penilaian oleh Kemenpora tentang upaya pemuda tersebut berkegiatan secara mandiri dan bangkit dalam membantu masyarakat
Tri Yuli Utami sudah menjalani penilaian di lapangan terkait kegiatan yang dilaksanakan, apakah masuk kategori dan meraih nilai tertinggal nantinya. Perjuangannya dalam memajukan pendidikan di desanya diharapkan dapat menginspirasi semua orang.
"Semua persiapan sudah dilakukan. Nanti 15 Oktober kami akan mendampingi Ibu Tri Yuli Utami saat penilaian di tingkat nasional nanti. Mudah-mudahan terpilih menjadi pemuda pelopor nasional," harap Wim.
Tri Yuli Utami merupakan perempuan dengan latar belakang pendidikan Sarjana Pendidikan dengan jurusan Penjasorkes. Dia merupakan perintis berdirinya MTs Al Mujahidin.
Sekolah agama tersebut merupakan satu-satunya sekolah swasta yang ada di Desa Biru Maju Kecamatan Telawang. Desa ini terletak 107,9 kilometer dari pusat kota Sampit dengan jarak tempuh sekitar 2,5 jam.
Sarana dan prasarana di desa ini masih terbatas, khususnya listrik dan jaringan internet. Jauhnya letak sekolah juga menjadi tantangan bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan.
Kondisi itulah yang menggugah Tri Yuli Utami sehingga merintis berdirinya MTs Al Mujahidin. Selain menekan angka putus sekolah, dia berharap langkahnya ini juga dapat mencegah dan menekan angka pernikahan usia dini.
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, Tri Yuli Utami akhirnya mampu mendirikan MTs Al Mujahidin. Kini dia menjadi kepala sekolah tersebut dan terus berupaya mengembangkannya agar bisa terus membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi penerus di wilayah tersebut.
"Saya memang konsen di bidang pendidikan. Mohon doanya. Persiapan juga terus dilakukan sebaik-baiknya," demikian Tri Yuli Utami saat berbincang dengan Bupati Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim sangat terbantu pendampingan Kejari
Baca juga: Kekosongan dua kursi legislator Demokrat di Kotim kembali terisi
Baca juga: PT Globalindo Alam Perkasa bagikan bantuan 201 paket seragam dan perlengkapan sekolah
"Persiapkan diri dengan baik. Kuasai betul-betul apa yang akan dipaparkan di hadapan tim penilai di pusat nanti. Kita semua mendoakan mudah-mudahan terpilih menjadi pemuda pelopor tingkat nasional," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Dukungan dan harapan itu disampaikan Halikinnor bersama Wakil Bupati Irawati saat menerima kunjungan Tri Yuli Utami yang minta doa restu karena akan bertolak ke Jakarta mengikuti pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional.
Tri Yuli Utami datang didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Wim RK Benung dan jajarannya. Mereka diterima di ruang tamu rumah jabatan bupati.
Untuk tingkat provinsi, ada empat pemuda pelopor Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023 yaitu Rusdi dari Kabupaten Kotawaringin Barat pada bidang budaya, Lina Khasanah dari Kotawaringin Barat pada bidang sumber daya alam, Muhamad Luthfi Aprizal dari Sukamara pada bidang inovasi teknologi dan Tri Yuli Utami dari Kotawaringin Timur pada bidang pendidikan.
Lolosnya Tri Yuli Utami ke tingkat nasional menjadi pencapaian yang menggembirakan. Semua mendoakan agar guru sekolah swasta ini menjadi yang terbaik dan ditetapkan sebagai Pemuda Pelopor 2023.
Kotawaringin Timur terakhir meraih prestasi pemuda pelopor nasional pada 2016 lalu atas nama Fajri Tibak pada bidang lingkungan. Besar harapan Tri Yuli Utami juga akan terpilih menjadi pemuda pelopor nasional tahun ini.
"Tolong Dispora membantu secara maksimal dalam persiapan ini. Mudah-mudahan tahun ini kita kembali meraih prestasi pemuda pelopor nasional," harap Halikinnor.
Kepala Dispora Kotawaringin Timur, Wim RK Benung menjelaskan, pemuda pelopor adalah sebuah kegiatan penilaian yang dibuat oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk pemuda dan pemudi berusia di bawah 30 tahun yang mempunyai ide, gagasan dan tugas-tugas yang luar biasa di tempat masing-masing.
Baca juga: Wakili Kalteng ke PON, drumband Kotim targetkan juara
Dia bisa mempelopori kegiatan-kegiatan yang tidak ada di daerahnya tersebut. Kepeloporan inilah yang menjadi toluk ukur atau penilaian oleh Kemenpora tentang upaya pemuda tersebut berkegiatan secara mandiri dan bangkit dalam membantu masyarakat
Tri Yuli Utami sudah menjalani penilaian di lapangan terkait kegiatan yang dilaksanakan, apakah masuk kategori dan meraih nilai tertinggal nantinya. Perjuangannya dalam memajukan pendidikan di desanya diharapkan dapat menginspirasi semua orang.
"Semua persiapan sudah dilakukan. Nanti 15 Oktober kami akan mendampingi Ibu Tri Yuli Utami saat penilaian di tingkat nasional nanti. Mudah-mudahan terpilih menjadi pemuda pelopor nasional," harap Wim.
Tri Yuli Utami merupakan perempuan dengan latar belakang pendidikan Sarjana Pendidikan dengan jurusan Penjasorkes. Dia merupakan perintis berdirinya MTs Al Mujahidin.
Sekolah agama tersebut merupakan satu-satunya sekolah swasta yang ada di Desa Biru Maju Kecamatan Telawang. Desa ini terletak 107,9 kilometer dari pusat kota Sampit dengan jarak tempuh sekitar 2,5 jam.
Sarana dan prasarana di desa ini masih terbatas, khususnya listrik dan jaringan internet. Jauhnya letak sekolah juga menjadi tantangan bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan.
Kondisi itulah yang menggugah Tri Yuli Utami sehingga merintis berdirinya MTs Al Mujahidin. Selain menekan angka putus sekolah, dia berharap langkahnya ini juga dapat mencegah dan menekan angka pernikahan usia dini.
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, Tri Yuli Utami akhirnya mampu mendirikan MTs Al Mujahidin. Kini dia menjadi kepala sekolah tersebut dan terus berupaya mengembangkannya agar bisa terus membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi penerus di wilayah tersebut.
"Saya memang konsen di bidang pendidikan. Mohon doanya. Persiapan juga terus dilakukan sebaik-baiknya," demikian Tri Yuli Utami saat berbincang dengan Bupati Halikinnor.
Baca juga: Pemkab Kotim sangat terbantu pendampingan Kejari
Baca juga: Kekosongan dua kursi legislator Demokrat di Kotim kembali terisi
Baca juga: PT Globalindo Alam Perkasa bagikan bantuan 201 paket seragam dan perlengkapan sekolah