Anak dengan keterampilan kognitif yang baik tentu akan berdampak luas pada semua bidang. Berikut 10 cara membuat anak bertambah cerdas, menurut laman Times of India, Kamis.
1. Kebiasaan membaca
Membaca adalah aspek penting dari perkembangan otak dan keterampilan kognitif setiap anak yang tumbuh. Kebiasaan membaca dapat ditanamkan pada anak-anak mulai usia sedini mungkin, dengan memberikan buku-buku gambar dan buku cerita ke dalam rutinitas sehari-hari mereka.
2. Biarkan mereka bermain
Pada perkembangan otak yang sehat pada anak-anak, terutama sepanjang tahap perkembangan awal, bermain adalah area utama yang harus diprioritaskan oleh orang tua. Membiarkan anak bermain sendiri membuat dia belajar keterampilan hingga melatih kemampuannya untuk memecahkan masalah.
Baca juga: Ajarkan anak tentang berbagi sejak usia tiga tahun
3. Fokus pada nutrisi inti
Diet yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa anak memiliki perkembangan otak yang optimal.
Sediakanlah berbagai makanan bergizi kaya asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam beberapa ikan, kacang-kacangan, dan kacang kedelai, kemudian antioksidan yang ditemukan pada buah dan sayuran, hingga protein yang ditemukan pada daging, gandum, biji-bijian tanah.
4. Segelas susu tiap hari
Susu adalah makanan otak yang penting yang harus dikonsumsi oleh semua anak, dan kandungan gizi tinggi d idalamnya sulit untuk tergantikan dengan kadar yang sama oleh pangan lain.
Mengingat banyaknya manfaat yang ditawarkan produk susu, kebiasaan mengonsumsi susu dapat melampaui perkembangan otak dan juga berfokus pada kesejahteraan keseluruhan anak.
Baca juga: Melatih anak untuk memilih sejak usia 18 bulan
5. Aktivitas fisik
Mendorong aktivitas fisik yang teratur pada anak-anak tidak hanya berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan, namun, juga mendukung perkembangan otak. Aktivitas fisik merangsang aliran darah ke otak dan membantu anak-anak tumbuh kuat, fit, dan sehat.
Aktivitas sederhana berupa permainan yang menuntut gerakan fisik dapat dilakukan.
6. Olahraga
Hal ini disarankan bahwa anak-anak terlibat dalam olahraga setiap hari karena itu akan membantu mereka dengan berbagai bidang perkembangan. Ada manfaat tambahan seperti memori yang lebih baik, fokus, kesejahteraan emosional dan kerja tim belajar bila anak rutin berolahraga.
7. Ciptakan lingkungan yang merangsang aktivitas otak dan fisik
Menyediakan mainan, buku, dan permainan sesuai dengan usia yang mendorong keingintahuan dan penemuan dapat mengaktifkan bagian otak yang berbeda, meningkatkan keterampilan kognitif dan fisik. Hal itu memungkinkan anak-anak untuk menggunakan otak mereka dengan baik dan maksimal.
Baca juga: Pola asuh orangtua turut tentukan kuat atau tidaknya anak berpuasa
8. Seimbangkan waktu layar yang tepat
Perangkat digital bisa ditemui di mana-mana. Meskipun perangkat digital dapat meningkatkan pembelajaran dan mendorong perkembangan anak, mereka juga dapat mengganggu tidur dan kreativitas dalam perkembangannya.
Waktu layar harus seimbang karena paparan berlebihan pada gawai elektronik juga dapat merusak perkembangan otak.
9.Bermain dengan mereka
Bermain bersama anak sering dapat membantu mendorong hubungan yang sehat dan mempromosikan imajinasi dan kreativitas anak melalui permainan interaktif dan pengalaman dunia nyata.
Menghabiskan waktu bersama anak bersifat penting dalam mengembangkan hubungan yang berarti karena sulit untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga saat ini.
Membaca untuk anak-anak, memuji dan mengenali upaya anak, serta melakukan seni dan kerajinan dengan anak- anak mendukung perkembangan otak yang sehat.
Baca juga: Tips bangun ikatan antara orang tua dan buah hati
10. Bermain di dalam ruangan
Melibatkan anak-anak dalam permainan dan kegiatan yang menarik adalah pendekatan terbaik untuk mendorong pertumbuhan otak mereka. Aktivitas seperti bermain blok bangunan, teka-teki, dan labirin dapat menjadi seperangkat kegiatan dalam ruangan yang sangat baik untuk pengembangan otak.
Baca juga: Mengenal 'De'Quarvain' yang sering dialami ibu baru
Baca juga: Jangan terpengaruh tuntutan orang sekitar terkait pola asuh anak
Baca juga: Orang tua dinilai perlu pahami 'digital parenting'