Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai salah satu upaya menjaga stabilisasi harga pangan strategis di tengah masyarakat, khususnya komoditas beras.
"Terutama untuk komoditas beras medium yang mengalami kenaikan harga di beberapa kabupaten di luar sampel inflasi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalimantan Tengah Riza Rahmadi dihubungi di Palangka Raya, Jumat.
Berdasarkan data yang Dishanpang himpun, untuk pasar se-Kalimantan Tengah rata-rata harga beras medium yakni Rp13.418, mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp13.346.
"Untuk itu dalam beberapa hari ke depan pasar murah maupun pasar penyeimbang, kami fokuskan pada beberapa kabupaten di luar daerah sampel inflasi seperti Kapuas hingga Murung Raya," terangnya.
Adapun pada hari ini pasar murah atau pasar penyeimbang berupa kegiatan Gerakan Pangan Murah dilaksanakan di Kota Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas.
Dalam Gerakan Pangan Murah ini disediakan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 3 ton, bawang merah 80 kilogram, bawang putih 80 kilogram, gula pasir 800 kilogram, minyak goreng kemasan 800 liter, telur ayam ras 80 tray, serta cabai 5 kilogram.
Baca juga: Bappenas petakan kebutuhan pengembangan infrastruktur di Kalimantan
Beras SPHP dijual Rp55.000 per lima kilogram, bawang merah Rp15.000 per kilogram, bawang putih Rp27.000 per kilogram, gula pasir Rp13.500 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp13.500 per liter, telur ayam ras Rp45 ribu per tray, serta cabai Rp48 ribu per kilogram.
Harga ini di bawah harga pasar karena mendapat subsidi pemerintah daerah. Adapun harga pasar saat ini yaitu beras premium Rp81 ribu lebih per lima kilogram, bawang merah sekitar Rp25 ribu per kilogram, bawang putih Rp36 ribu per kilogram, minyak goreng kemasan Rp16-17 ribu per liter, hingga cabai Rp60 ribu lebih per kilogram.