Para ibu di Desa Basungkai belajar memanfaatkan minyak jelantah untuk berbagai keperluan

id tp pkk kapuas, desa basungkai, bataguh, kapuas, pemanfaatan minyak jelantah, minyak bekas

Para ibu di Desa Basungkai belajar memanfaatkan minyak jelantah untuk berbagai keperluan

Sejumlah Ibu-ibu PKK di Desa Basungkai, Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, memotong hasil pembuatan sabun cuci tangan dan sabun cuci baju dari minyak jelantah, Jumat (20/10/2023). (ANTARA/All Ikhwan)

Kuala Kapuas (ANTARA) -
Para ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Basungkai, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah mendapat pelatihan memanfaatkan minyak goreng bekas atau jelantah untuk membuat lilin dan sabun yang bisa dimanfaatkan untuk rumah tangga.
 
“Kegiatan ini untuk meningkatkan pola hidup sehat masyarakat dengan mengurangi konsumsi minyak jelantah, dengan memanfaatakannya untuk pembuatan lilin aromaterapi, sabun cuci baju dan sabun cuci tangan,” kata Anggota Tim Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya (UPR) Elis Sri Rahayu di sela kegiatan, Jumat.
 
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan program dosen pendamping pemberdayaan masyarakat yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan berharga dalam bidang kesehatan bagi ibu-ibu PKK.
 
“Selain kesadaran hidup sehat yang meningkat, minyak jelantah dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan sabun cuci baju, sabun cuci tangan dan lilin aromaterapi yang tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari- hari,” ujarnya.
 
Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah agar tidak dibuang dan mencemari lingkungan serta memiliki manfaat.
 
Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan berbagai usaha agar limbah dari minyak jelantah tidak menjadi masalah dalam lingkungan.

Baca juga: Pemkab Kapuas gelar Gerakan Pangan Murah jaga stabilitas harga
 
Pemanfaatan kembali limbah jelantah menjadi suatu bahan yang bermanfaat akan mengurangi dampak negatif dari limbah jelantah, misalnya pembuatan sabun cuci baju, sabun cuci tangan dan lilin aromaterapi dari minyak jelantah.
 
Yang diharapkan dari kegiatan program dosen pendamping pemberdayaan masyarakat ini, adalah melalui proses edukasi dalam pengembangan keterampilan mengolah limbah minyak jelantah.
 
“Diharapkan hasil dari kegiatan ini, meningkatkan pengetahuan anggota perkumpulan PKK dimana bisa memahami bahaya penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan, bisa mengidentifikasi minyak yang sudah tidak sehat, dan terjadi pembentukan sikap kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan limbah yang mejadi barang berguna, bagi kehidupan sehari- har,” demikian Elis Sri Rahayu.
 
Sementara dalam kegiatan yang didukung oleh Kepala Desa Basungkai Edang Sugianto. Selain melakukan pelatihan membuat sabun dan lilin, pihaknya juga memberikan penyeluhan dan edukasi tetang hidup sehat dengan mengurangi penggunaan minyak jelatah.

Baca juga: Kalteng gencarkan Gerakan Pangan Murah jaga stabilisasi harga beras

Baca juga: Pacu peningkatan PAD, DPRD Kapuas setujui raperda pajak dan retribusi daerah

Baca juga: Ratusan warga Kapuas antusias mengikuti tradisi Baayun