Kuala Kapuas (ANTARA) -
Para ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Basungkai, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah mendapat pelatihan memanfaatkan minyak goreng bekas atau jelantah untuk membuat lilin dan sabun yang bisa dimanfaatkan untuk rumah tangga.
“Kegiatan ini untuk meningkatkan pola hidup sehat masyarakat dengan mengurangi konsumsi minyak jelantah, dengan memanfaatakannya untuk pembuatan lilin aromaterapi, sabun cuci baju dan sabun cuci tangan,” kata Anggota Tim Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya (UPR) Elis Sri Rahayu di sela kegiatan, Jumat.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan program dosen pendamping pemberdayaan masyarakat yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan berharga dalam bidang kesehatan bagi ibu-ibu PKK.
“Selain kesadaran hidup sehat yang meningkat, minyak jelantah dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan sabun cuci baju, sabun cuci tangan dan lilin aromaterapi yang tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari- hari,” ujarnya.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah agar tidak dibuang dan mencemari lingkungan serta memiliki manfaat.
Pemanfaatan kembali limbah jelantah menjadi suatu bahan yang bermanfaat akan mengurangi dampak negatif dari limbah jelantah, misalnya pembuatan sabun cuci baju, sabun cuci tangan dan lilin aromaterapi dari minyak jelantah.
Yang diharapkan dari kegiatan program dosen pendamping pemberdayaan masyarakat ini, adalah melalui proses edukasi dalam pengembangan keterampilan mengolah limbah minyak jelantah.
“Diharapkan hasil dari kegiatan ini, meningkatkan pengetahuan anggota perkumpulan PKK dimana bisa memahami bahaya penggunaan minyak jelantah bagi kesehatan, bisa mengidentifikasi minyak yang sudah tidak sehat, dan terjadi pembentukan sikap kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan limbah yang mejadi barang berguna, bagi kehidupan sehari- har,” demikian Elis Sri Rahayu.