MES ajak masyarakat Kotim berinvestasi di pasar modal syariah
Sampit (ANTARA) - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengedukasi dan mengajak masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah untuk berinvestasi di pasar modal syariah karena mekanismenya sesuai syariah dan tentunya menguntungkan.
"Pasar modal syariah ini terbilang baru di Kotim, sehingga dengan adanya edukasi ini masyarakat diharapkan lebih memahami ini. Kita juga berharap akan tumbuh minat investor baru di Kotim untuk bergerak di pasar modal syariah," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) MES Kabupaten Kotawaringin Timur, Fajrurrahman di Sampit, Selasa.
Hal itu disampaikan Fajrurrahman usai pembukaan Workshop Pasar Modal Syariah Kotawaringin Timur dengan tema 'Sadar investasi, kembangkan aset bisnis masa depan'. Kegiatan dilaksanakan di aula rumah jabatan Bupati Kotawaringin Timur.
Kegiatan ini dihadiri Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Muhamad Saleh. Hadir narasumber dari Bursa Efek Indonesia, MES dan lainnya.
Ini merupakan kegiatan perdana di Kotawaringin Timur dan langsung disambut antusias. Peserta yang awalnya hanya ditarget 70 orang, namun ternyata pendaftar mencapai 150 orang.
Panitia akhirnya membatasi peserta hanya 130 orang karena menyesuaikan kapasitas tempat acara. Peserta berbagai dari kalangan, termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Fajrurrahman yang merupakan Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur ini menjelaskan, kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bursa syariah.
"Kami berharap masyarakat berinvestasi di bursa atau pasar modal syariah dan jangan sampai tertipu oleh investasi bodong. Khusus MES Kotim sudah berinvestasi sekitar Rp10 juta," ujar Fajrurrahman.
Ditambahkannya, pasar modal syariah adalah seluruh aktivitas di pasar modal yang memenuhi prinsip Islam. Terdapat dua faktor utama yang membentuk pasar modal syariah yaitu pasar modal dan prinsip Islam di pasar modal.
Baca juga: Bupati Kotim sebut pers berperan sebagai pengingat
Pasar modal dikatakan memenuhi prinsip Islam apabila pelaku pasar, mekanisme transaksi, infrastruktur pasar dan efek yang ditransaksikan telah memenuhi prinsip-prinsip Islam.
Fajrurrahman menambahkan, pasar modal pasar modal syariah merupakan sarana investasi yang dapat dioptimalkan untuk masyarakat.
Diakuinya, saat ini literasi dan inklusif keuangan syariah masih sangat rendah. Dengan tingkat inklusif yang lebih tinggi dari literasi maka bisa memunculkan masalah-masalah tertentu yang harus diintervensi dalam bentuk edukasi kepada masyarakat.
Sebagian masyarakat banyak terlibat dalam masalah-masalah yang berkedok investasi karena tidak mengetahui seluk-beluk pasar modal. Oleh karenanya menjadi penting bagi para pihak terkait untuk lebih meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar dapat berinvestasi sesuai dengan syariat Islam.
Pasar modal Syariah memiliki beberapa perbedaan dengan pasar modal konvensional. Kecenderungan risikonya lebih rendah dibandingkan dengan konvensional.
Pembeda lainnya adalah adanya akad yang membedakan bisnis atau produk antara yang halal dan haram. Selama ini masyarakat dinilai konsumtif lebih senang membelanjakan penghasilannya ketimbang berinvestasi di pasar modal.
Pemerintah berharap agar masyarakat bisa mengetahui dan belajar untuk memulai berinvestasi guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Perlu bagi masyarakat mengenali produknya dan risikonya mengingat banyak aplikasi dan pihak yang berkedok investasi namun pada akhirnya merugikan nasabah.
"Kami berharap seluruh masyarakat dapat memanfaatkan peluang investasi syariah mudah untuk meningkatkan perekonomian. Mudah-mudahan nantinya bisa berkembang bisa kita lihat kemajuannya," demikian Fajrurrahman.
Baca juga: Kotim turut wakili Kalteng di Pesparani Nasional
Baca juga: Kotim memasuki transisi pemulihan karhutla
Baca juga: Disdik Kotim apresiasi program Kemenkeu Mengajar jangkau sekolah di kecamatan
"Pasar modal syariah ini terbilang baru di Kotim, sehingga dengan adanya edukasi ini masyarakat diharapkan lebih memahami ini. Kita juga berharap akan tumbuh minat investor baru di Kotim untuk bergerak di pasar modal syariah," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) MES Kabupaten Kotawaringin Timur, Fajrurrahman di Sampit, Selasa.
Hal itu disampaikan Fajrurrahman usai pembukaan Workshop Pasar Modal Syariah Kotawaringin Timur dengan tema 'Sadar investasi, kembangkan aset bisnis masa depan'. Kegiatan dilaksanakan di aula rumah jabatan Bupati Kotawaringin Timur.
Kegiatan ini dihadiri Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Muhamad Saleh. Hadir narasumber dari Bursa Efek Indonesia, MES dan lainnya.
Ini merupakan kegiatan perdana di Kotawaringin Timur dan langsung disambut antusias. Peserta yang awalnya hanya ditarget 70 orang, namun ternyata pendaftar mencapai 150 orang.
Panitia akhirnya membatasi peserta hanya 130 orang karena menyesuaikan kapasitas tempat acara. Peserta berbagai dari kalangan, termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Fajrurrahman yang merupakan Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur ini menjelaskan, kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bursa syariah.
"Kami berharap masyarakat berinvestasi di bursa atau pasar modal syariah dan jangan sampai tertipu oleh investasi bodong. Khusus MES Kotim sudah berinvestasi sekitar Rp10 juta," ujar Fajrurrahman.
Ditambahkannya, pasar modal syariah adalah seluruh aktivitas di pasar modal yang memenuhi prinsip Islam. Terdapat dua faktor utama yang membentuk pasar modal syariah yaitu pasar modal dan prinsip Islam di pasar modal.
Baca juga: Bupati Kotim sebut pers berperan sebagai pengingat
Pasar modal dikatakan memenuhi prinsip Islam apabila pelaku pasar, mekanisme transaksi, infrastruktur pasar dan efek yang ditransaksikan telah memenuhi prinsip-prinsip Islam.
Fajrurrahman menambahkan, pasar modal pasar modal syariah merupakan sarana investasi yang dapat dioptimalkan untuk masyarakat.
Diakuinya, saat ini literasi dan inklusif keuangan syariah masih sangat rendah. Dengan tingkat inklusif yang lebih tinggi dari literasi maka bisa memunculkan masalah-masalah tertentu yang harus diintervensi dalam bentuk edukasi kepada masyarakat.
Sebagian masyarakat banyak terlibat dalam masalah-masalah yang berkedok investasi karena tidak mengetahui seluk-beluk pasar modal. Oleh karenanya menjadi penting bagi para pihak terkait untuk lebih meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar dapat berinvestasi sesuai dengan syariat Islam.
Pasar modal Syariah memiliki beberapa perbedaan dengan pasar modal konvensional. Kecenderungan risikonya lebih rendah dibandingkan dengan konvensional.
Pembeda lainnya adalah adanya akad yang membedakan bisnis atau produk antara yang halal dan haram. Selama ini masyarakat dinilai konsumtif lebih senang membelanjakan penghasilannya ketimbang berinvestasi di pasar modal.
Pemerintah berharap agar masyarakat bisa mengetahui dan belajar untuk memulai berinvestasi guna meningkatkan perekonomian masyarakat. Perlu bagi masyarakat mengenali produknya dan risikonya mengingat banyak aplikasi dan pihak yang berkedok investasi namun pada akhirnya merugikan nasabah.
"Kami berharap seluruh masyarakat dapat memanfaatkan peluang investasi syariah mudah untuk meningkatkan perekonomian. Mudah-mudahan nantinya bisa berkembang bisa kita lihat kemajuannya," demikian Fajrurrahman.
Baca juga: Kotim turut wakili Kalteng di Pesparani Nasional
Baca juga: Kotim memasuki transisi pemulihan karhutla
Baca juga: Disdik Kotim apresiasi program Kemenkeu Mengajar jangkau sekolah di kecamatan