Sampit (ANTARA) -
Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Irawati mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi kebakaran yang disebabkan korsleting listrik, seperti yang terjadi pada Sabtu malam di Jalan Walter Condrad, Kecamatan Baamang, Kota Sampit yang nyaris menghanguskan bangunan milik warga.
“Kebetulan tadi saya usai menghadiri kegiatan di Museum Kayu, lalu mendapat kabar adanya korsleting listrik, kejadian seperti ini harus menjadi pengingat bagi kita semua akan bahayanya korsleting listrik,” ucapnya usai meninjau lokasi korsleting listrik, Sabtu.
Saat itu, Irawati bersama Asisten I Setda Kotim Rihel baru selesai menghadiri acara pembukaan persamian di halaman Museum Kayu Sampit, kemudian mendapat informasi adanya korsleting listrik yang nyaris menyebabkan kebakaran.
Dia pun meluncur ke lokasi untuk mengecek langsung kondisi di lapangan. Lokasi tersebut berada di sebuah bangunan ruko lantai dua milik warga. Meski sempat menimbulkan percikan api, namun korsleting tidak sampai menyebabkan kebakaran.
Kendati demikian, kondisi tersebut sempat membuat warga sekitar panik dan arus lalu lintas pun sempat tersendat. Aliran listrik di sekitar lokasi pun dipadamkan sementara, sehingga pencahayaan hanya berasal dari kendaraan yang melintas.
“Saya sempat berbincang dengan pemilik bangunan, katanya memang di lantai dua bangunan yang terjadi korsleting listrik itu jarang dicek, sehingga mereka juga kaget dengan kejadian ini,” tuturnya.
Baca juga: KPU Kotawaringin Timur umumkan 463 DCT Pileg 2024
Walau tak sampai menyebabkan kebakaran, namun dari kejadian ini Irawati berharap bisa menjadi pelajaran bagi warga sekitar maupun masyarakat pada umumnya, agar melakukan pengecekan instalasi atau jaringan listrik secara berkala. Apalagi, rumah atau bangunan yang tidak ditempati atau dibiarkan dalam kondisi kosong dalam jangka waktu lama.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim Hawianan melalui Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Agus Wahyudi menyampaikan, pihaknya mendapatkan informasi terkait korsleting listrik itu sekitar pukul 20:40 WIB dan langsung meluncur ke lokasi.
”Korsleting listrik berasal dari kabel yang terkelupas, mungkin karena ada gesekan angin sehingga mengikis lapisan luar kabel itu,” ujarnya.
Menurutnya, karena lokasi korsleting listrik berada di bangunan beton sehingga api tidak sampai menyala, sebaliknya jika berada di bangunan kayu kemungkinan kondisi demikian akan menyebabkan kebakaran.
Pihaknya pun telah menghubungi petugas PLN untuk melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap jaringan listrik di lokasi tersebut. Setelah situasi dirasa aman tim pemadam pun meninggalkan lokasi.
Senada dengan Wakil Bupati Kotim, ia mengimbau masyarakat untuk melakukan pengecekan instalasi listrik secara berkala untuk menghindari terjadinya korsleting listrik yang dapat memicu kebakaran. Untuk pengecekan instalasi listrik ini bisa langsung menghubungi pihak PLN.
“Kesadaran masyarakat ini yang masih kurang, setidaknya 10 tahun sekali instalasi listrik itu dicek dan diperbaharui, tapi faktanya sering lebih dari itu. Jadi kesadaran ini yang perlu ditingkatkan,” ucapnya.