Palangka Raya (ANTARA) -
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo mengatakan pelaksanaan kejuaraan sepeda dunia UCI Mountain Bike Eliminator World Championships 2023 memberikan multiplier effect atau efek ganda secara positif bagi provinsi setempat.
"Kejuaraan sepeda dunia ini tak hanya berdampak positif terhadap perkembangan olahraga khususnya sepeda di Kalimantan Tengah, tetapi juga efek lainnya baik dari sisi pertumbuhan ekonomi yakni sektor UMKM hingga budaya dan pariwisata," katanya di Palangka Raya, Minggu.
Hal itu dia sampaikan saat membuka secara resmi UCI Mountain Bike Eliminator World Championships 2023 di Sirkuit MTB City SG 1973 di kawasan Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya.
Dia mengatakan turnamen ini merupakan kejuaraan olahraga bersepeda kelas dunia yang telah diselenggarakan di beberapa negara termasuk Indonesia.
Baca juga: Disperpusip Kalteng mengusung Kabali bantu UMKM semakin berkembang
Keberhasilan pelaksanaan UCI MTB Eliminator World Cup 2022 maupun Championship 2023 ini, menjadi semangat untuk Kalimantan Tengah agar kembali siap menjadi tuan rumah agenda-agenda bergengsi lainnya berskala nasional dan internasional.
"Agenda kejuaraan dunia ini menjadi peluang untuk menggerakkan roda perekonomian daerah dan nasional," tegasnya.
Adapun Sirkuit MTB City SG 1973 memiliki karasteristik tersendiri, karena memadukan jalanan aspal dan tanah sehingga sangat menantang. Kondisi tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pebalap dari seluruh dunia untuk menjajal sirkuit ini.
Sebanyak puluhan peserta yang mengikuti kejuaraan dunia sepeda ini yang berasal dari berbagai negara, di antaranya Prancis, Swedia, India, Jepang, Kenya, Brazil, Spanyol serta lainnya.
Dalam turnamen hari ini terbagi dalam kategori pria dan wanita yang diawali dengan sesi latihan bagi seluruh pebalap sepeda, dilanjutkan dengan time trials, 1/8 finals, hingga pada akhirnya sesi final.
Baca juga: Pemprov Kalteng kenalkan Sirkuit MTB City SG 1973 untuk kejuaraan UCI MTB
Baca juga: Disperpusip Kalteng selenggarakan resensi buku jaga kelestarian budaya Dayak
Baca juga: Pemprov Kalteng selenggarakan Bersepeda Gembira sambut kejuaraan dunia UCI MTB