Penjabat Bupati Kobar apresiasi karya peserta lomba kaligrafi MTQH

id Penjabat Bupati Kobar apresiasi karya pesertalomba seni kaligrafiMTQH, kalteng, pangkalan bun, kobar, Kotawaringin Barat

Penjabat Bupati Kobar apresiasi karya peserta lomba kaligrafi MTQH

Penjabat Bupati Kobar saat meninjau langsung venue cabang lomba seni kaligrafi Al Qur'an di GOR Sport Center, Kamis (23/11/2023) ANTARA/HO-Istimewa.

Pangkalan Bun  (ANTARA) - Penjabat Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Budi Santosa mengapresiasi karya peserta lomba seni kaligrafi Al Qur’an Musabaqah Tilawatil Quran dan Hadits (MTQH) XXXI Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang berlangsung di Pangkalan Bun.

"Karya dari adik-adik peserta lomba Seni Kaligrafi Al Qur’an ini sangat luar biasa, dan ini harus dikembangkan terus," kata Budi Santosa di Pangkalan Bun, Kamis.

Budi mengatakan, lomba seni kaligrafi Al Qur'an pada hari ini, sudah memasuki babak final diikuti sebanyak 24 peserta. Lomba tersebut dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Sport Center Pangeran Ratu Alamsyah, Jalan Samari II, Pangkalan Bun.

"Yang terdiri dari 4 cabang, dengan masing - masing cabang 6 peserta terdiri dari 3 putra dan 3 putri," sebutnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Dewan Hakim Kaligrafi Al Qur’an Muhammad Safarudin menyampaikan, ada 4 golongan perlombaan seni kaligrafi Al Qur’an yang diperlombakan.

Pertama adalah golongan naskah, yaitu penulisan kitab atau buku, peralatannya hanya menggunakan kertas karton dan ditulis pakai tinta hitam.

Baca juga: Pemkab Kobar luncurkan gerakan cinta Al-Qur'an

Kedua, golongan hiasan mushaf, yaitu menggambarkan lembar mushaf pertama Al Qur'an. Dia menjelaskan, mushaf pertama Al Qur'an adalah hiasan yang ada pada lembaran pertama yang ada pada Al-Qur'an.

"Biasanya, kalau kita membuka lembaran pertama Al Qur’an surat Al Fatihah dan Surat Al Baqarah 5 ayat pertama itu ada hiasannya, hiasan itu lah yang dilombakan," ucapnya.

Golongan ketiga yaitu dekorasi yang medianya triplek, dengan ukuran mushaf pertama Al Qur'an 80 X 122 cm. Biasanya, dekorasi ini bisa ditemukan atau dapat dilihat di ornamen masjid-masjid. Golongan keempat yaitu kontemporer dengan medianya kanvas, dengan bentuk lukisan.

"Kontemporer ini bebas dan disarankan keluarkan dari kaidah tulisan, tapi tetap dalam koridor, yaitu hurufnya jelas, masih bisa dibaca dan menekankan kepada back ground sesuai dengan konteks ayatnya atau temanya. Selain kontemporer, lombanya menggunakan kaidah penulisan," jelasnya.

Safaruddin menambahkan, pengumuman hasil atau juara cabang seni kaligrafi Al Qur’an ini akan diumumkan serentak pada malam penutupan yaitu pada tanggal 25 November 2023 di lapangan Sampuraga Pangkalan Bun.

Baca juga: Kesal selalu dimarahi, seorang pemuda di Kobar tega habisi nyawa ibu kandungnya

Baca juga: Pj Bupati beri semangat kafilah Barito Utara yang berlomba

Baca juga: Belum sempat bongkar kapal bermuatan pupuk terbakar