Pendidikan politik usia dini di Pulang Pisau belum capai seluruh sasaran
Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Bidang Politik Dalam Negeri (Poldagri) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Alinovski mengatakan pendidikan politik usia dini yang dilakukan masih belum menyentuh seluruh sasaran khususnya kalangan pelajar di delapan kecamatan.
“Salah satunya terkendala dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki sehingga belum seluruh target sasaran pelajar bisa tercapai,” kata Alinovski di Pulang Pisau, Kamis.
Dijelaskan Alinovski, program pendidikan politik usia dini yang dilaksanakan Badan Kesbangpol setempat dengan tujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada pelajar atau peserta didik kelas tiga yang mau memasuki usia 17 tahun.
Dari pendidikan politik ini diharapkan para pelajar yang bersiap memiliki hak pilih sudah memahami bagaimana terkait penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) hingga cara memberikan hak pilihnya sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Kejari Pulang Pisau maksimalkan supremasi penegakan hukum
Pendidikan politik usia dini ini, terang Alinovski, bukan hanya menjadi tugas dari Badan Kesbangpol semata, tetapi juga menjadi bagian dari setiap partai politik serta berbagai pihak terkait lainnya untuk bersama-sama meningkatkan pengetahuan politik bagi pemilih pemula.
Ia mengungkapkan paling tidak menjelang Pemilu 2024 ini, pendidikan politik usia dini bisa dilaksanakan di delapan kecamatan. Hasil dari pendidikan politik usia dini ini diharapkan pemilih pemula ini dapat memahami dan memiliki pengetahuan bagaimana politik yang santun, apa itu money politic, black campaign atau kampanye hitam sehingga nantinya tidak terjurumus dalam memilih pemimpin yang akan datang.
“Sampai saat ini program pendidikan politik usia dini ini baru dilaksanakan di lingkungan Kecamatan Kahayan Hilir,” ucapnya.
Selain memberikan gambaran terhadap bagaimana pelaksanaan Pemilu bagi pelajar, terang Alinovsky, dari pendidikan politik usia dini ini bertujuan juga untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: 40 desa di Pulang Pisau menjadi lokus stunting 2024
Baca juga: KONI Pulang Pisau tawarkan pembinaan olahraga melalui sistem bapak angkat
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau salurkan beras di Sebangau Kuala untuk kendalikan inflasi
“Salah satunya terkendala dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki sehingga belum seluruh target sasaran pelajar bisa tercapai,” kata Alinovski di Pulang Pisau, Kamis.
Dijelaskan Alinovski, program pendidikan politik usia dini yang dilaksanakan Badan Kesbangpol setempat dengan tujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada pelajar atau peserta didik kelas tiga yang mau memasuki usia 17 tahun.
Dari pendidikan politik ini diharapkan para pelajar yang bersiap memiliki hak pilih sudah memahami bagaimana terkait penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) hingga cara memberikan hak pilihnya sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Kejari Pulang Pisau maksimalkan supremasi penegakan hukum
Pendidikan politik usia dini ini, terang Alinovski, bukan hanya menjadi tugas dari Badan Kesbangpol semata, tetapi juga menjadi bagian dari setiap partai politik serta berbagai pihak terkait lainnya untuk bersama-sama meningkatkan pengetahuan politik bagi pemilih pemula.
Ia mengungkapkan paling tidak menjelang Pemilu 2024 ini, pendidikan politik usia dini bisa dilaksanakan di delapan kecamatan. Hasil dari pendidikan politik usia dini ini diharapkan pemilih pemula ini dapat memahami dan memiliki pengetahuan bagaimana politik yang santun, apa itu money politic, black campaign atau kampanye hitam sehingga nantinya tidak terjurumus dalam memilih pemimpin yang akan datang.
“Sampai saat ini program pendidikan politik usia dini ini baru dilaksanakan di lingkungan Kecamatan Kahayan Hilir,” ucapnya.
Selain memberikan gambaran terhadap bagaimana pelaksanaan Pemilu bagi pelajar, terang Alinovsky, dari pendidikan politik usia dini ini bertujuan juga untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: 40 desa di Pulang Pisau menjadi lokus stunting 2024
Baca juga: KONI Pulang Pisau tawarkan pembinaan olahraga melalui sistem bapak angkat
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau salurkan beras di Sebangau Kuala untuk kendalikan inflasi