Distan Kobar lakukan upaya pengendalian inflasi melalui gerakan tanam cabai
Pangkalan Bun (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Kris Budi Hastuti menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk melakukan pengendalian inflasi di Kabupaten Kobar.
"Salah satunya yang kami lakukan yaitu Gerakan Tanam Cabai, yang beberapa waktu lalu di canangkan langsung oleh Pj Bupati Kobar di area sport center, Kelurahan Madurejo," kata Kris Budi di Pangkalan Bun,Senin.
Adapun gerakan Tanam Cabai yang dilakukan pihaknya tersebut, juga sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan kenaikan harga cabai di pasaran. Di mana kenaikan harga cabai banyak dikeluhkan oleh masyarakat saat ini sebagian besar disebabkan oleh menurunnya produksi akibat kemarau, sehingga pertumbuhan tanaman cabai dan produktivitasnya menjadi rendah dan mengakibatkan pasokan cabai dari petani menjadi berkurang.
Kris Budi mengatakan, kenaikan harga khususnya cabai dan sayuran lain yang melonjak tinggi bisa berdampak pada kenaikan inflasi di daerah, dan akhirnya berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat.
"Kita berupaya dengan meningkatkan luas pertanaman cabai, baik melalui APBD maupun APBN. Hingga saat ini kita telah mendistribusikan sarana produksi budidaya cabai dan bawang merah di beberapa wilayah Kobar," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya diberikan amanah dan anggaran untuk mengelola sebagian lahan untuk digunakan dalam budidaya sayuran seluas kurang lebih, 5,5 hektar.
"Itu sebagai bentuk percontohan pemanfaatan lahan tidur milik pemerintah untuk dikelola agar menjadi produktif menghasilkan pangan," ungkapnya.
Baca juga: Pj Bupati Kobar: Jadikan HUT ke-52 Korpri sebagai upaya memperteguh NKRI
Kris Budi menjelaskan, dari luas 5,5 hektar tersebut, satu hektar digunakan untuk Demplot Percontohan Budidaya Cabai yang dikerjakan oleh Bidang Hortikultura bersama sama teman-teman Penyuluh Pertanian BPP Arut Selatan.
Sedangkan sisanya 4,5 hektar ditanami berbagai sayuran oleh 14 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sayur 2 Kelurahan Madurejo.
Kris menambahkan, Gerakan Tanam Cabai yang dilakukannya , selain sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi, juga sebagai upaya pemenuhan gizi keluarga dan percepatan penurunan stunting.
Baca juga: Kobar raih penghargaan Pahari Award dari Bank Indonesia
Baca juga: Luncurkan koleksi buku baru, Dispursip Kobar diminta terus penuhi kebutuhan pembaca
Baca juga: Plh Sekda ajak masyarakat jadikan Kobar sebagai pusat unggulan pertanian
"Salah satunya yang kami lakukan yaitu Gerakan Tanam Cabai, yang beberapa waktu lalu di canangkan langsung oleh Pj Bupati Kobar di area sport center, Kelurahan Madurejo," kata Kris Budi di Pangkalan Bun,Senin.
Adapun gerakan Tanam Cabai yang dilakukan pihaknya tersebut, juga sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan kenaikan harga cabai di pasaran. Di mana kenaikan harga cabai banyak dikeluhkan oleh masyarakat saat ini sebagian besar disebabkan oleh menurunnya produksi akibat kemarau, sehingga pertumbuhan tanaman cabai dan produktivitasnya menjadi rendah dan mengakibatkan pasokan cabai dari petani menjadi berkurang.
Kris Budi mengatakan, kenaikan harga khususnya cabai dan sayuran lain yang melonjak tinggi bisa berdampak pada kenaikan inflasi di daerah, dan akhirnya berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat.
"Kita berupaya dengan meningkatkan luas pertanaman cabai, baik melalui APBD maupun APBN. Hingga saat ini kita telah mendistribusikan sarana produksi budidaya cabai dan bawang merah di beberapa wilayah Kobar," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya diberikan amanah dan anggaran untuk mengelola sebagian lahan untuk digunakan dalam budidaya sayuran seluas kurang lebih, 5,5 hektar.
"Itu sebagai bentuk percontohan pemanfaatan lahan tidur milik pemerintah untuk dikelola agar menjadi produktif menghasilkan pangan," ungkapnya.
Baca juga: Pj Bupati Kobar: Jadikan HUT ke-52 Korpri sebagai upaya memperteguh NKRI
Kris Budi menjelaskan, dari luas 5,5 hektar tersebut, satu hektar digunakan untuk Demplot Percontohan Budidaya Cabai yang dikerjakan oleh Bidang Hortikultura bersama sama teman-teman Penyuluh Pertanian BPP Arut Selatan.
Sedangkan sisanya 4,5 hektar ditanami berbagai sayuran oleh 14 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sayur 2 Kelurahan Madurejo.
Kris menambahkan, Gerakan Tanam Cabai yang dilakukannya , selain sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi, juga sebagai upaya pemenuhan gizi keluarga dan percepatan penurunan stunting.
Baca juga: Kobar raih penghargaan Pahari Award dari Bank Indonesia
Baca juga: Luncurkan koleksi buku baru, Dispursip Kobar diminta terus penuhi kebutuhan pembaca
Baca juga: Plh Sekda ajak masyarakat jadikan Kobar sebagai pusat unggulan pertanian