Pemilik akun pengancam menembak Anies ditangkap polisi

id menembak Anies ,Polri,Pilpres 2024,Kalteng,Trunoyudo Wisnu Andiko

Pemilik akun pengancam menembak Anies ditangkap polisi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko didampingi Kabagpenum Kombes Pol. Erdi H Chaniago memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Jakarta (ANTARA) - Polri telah menangkap pemilik akun yang membuat cuitan terkait ancaman akan menembak calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, Sabtu.
 
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan informasi penangkapan tersebut. "Iya benar (sudah ditangkap)," kata Truno di Jakarta.
 
Truno enggan memberikan keterangan lebih lanjut, karena akan disampaikan secara langsung dan lengkap oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho di Humas Polri siang ini.
 
"Nanti lengkapnya disampaikan oleh Kadiv," ucap Truno.

Baca juga: Polisi diminta usut ancaman penembakan kepada Anies Baswedan

Polri menindaklanjuti adanya cuitan terkait ancaman terhadap salah satu capres peserta Pemilu 2024 dengan melakukan pendalaman terhadap pemilik akun tersebut. Meskipun, belum ada pihak yang melaporkan kejadian tersebut secara resmi.

Bereda informasi pemilik akun yang membuat cuitan menembak Anies ditangkap di wilayah Jember.
 
Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan oleh warga net saat sedang live di aplikasi TikTok. Akun medsos Instagram @rifanariansyah, yang diindikasi sebagai pengancam, kini tak bisa ditemukan, diduga dihapus oleh penggunanya.

Baca juga: Anies Baswedan mengaku akur dengan PDIP
 
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni turut menanggapi ancaman penembakan kepada calon presiden Anies Baswedan.
 
Dia meminta, polisi harus memastikan keamanan para calon presiden dan calon wakil presiden, khususnya di masa kampanye yang mulai memanas seperti saat ini.
 
Selaku mitra kerja Polri, Sahroni juga meminta agar kepolisian menyisir segala bentuk ancaman dan provokasi, kepada setiap capres-cawapres di dunia maya. Karena menurutnya, jika dibiarkan, akan dapat merusak dan memperkeruh suasana menjelang hari pemilihan nanti.

Baca juga: Janji Anies atasi masalah upah buruh Kendari seperti di Jakarta

Baca juga: Prabowo tak ambil pusing soal nilai 11 dari 100 oleh Anies