KPU Kotim prioritaskan pemilih disabilitas dalam pemungutan suara
Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Muhammad Rifqi memastikan bahwa pemilih penyandang disabilitas mendapat prioritas dalam pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).
"Bagi penyandang disabilitas untuk akses ke TPS sudah kami siapkan, ada kursi prioritas jadi mereka tidak perlu menunggu terlalu lama," kata Rifqi di Sampit, Selasa.
Hal ini Ia sampaikan saat simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024 di TPS 17 Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kotim Irawati, Camat Mentawa Baru Ketapang Irpansyah, Bawaslu, dan forkopimcam setempat.
Ia menjelaskan penyandang disabilitas dan lansia akan lebih diprioritaskan dalam menyalurkan hak suara. Selain, mendapat tempat duduk khusus pihaknya juga menyediakan sarana prasarana yang memudahkan bagi kalangan tersebut.
Contohnya, menyediakan alat bantu untuk pemilih tunanetra dan menggunakan meja yang tidak terlalu tinggi, agar mudah dijangkau bagi pemilih yang duduk di kursi roda.
"Kalau jalur khusus untuk pengguna kursi roda tidak ada, tapi sudah ada petugas kami yang berkewajiban untuk membantu proses penyaluran suara bagi penyandang disabilitas," lanjutnya.
Adapun, terkait simulasi yang digelar di Kelurahan Sawahan, Rifqi menerangkan bahwa kegiatan tersebut untuk menindaklanjuti instruksi dari KPU RI agar KPU tingkat kabupaten/kota melaksanakan simulasi pemungutan dan perhitungan suara.
Simulasi ini digelar pada TPS yang riil, begitu pula petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), daftar pemilih, hingga jumlah surat suara yang digunakan sama dengan yang akan digunakan pada pemungutan suara yang sebenarnya.
"Simulasi ini agar kami bisa memantapkan kesiapan dari sisi penyelenggara di tingkat TPS, sekaligus sebagai bahan evaluasi kami terhadap apa yang menjadi kekurangan sebelum pelaksanaan riil pada 14 Februari 2024 nanti," jelasnya.
Ia menambahkan, setiap tahapan simulasi dilaksanakan sesuai dengan tahapan pada Pemilu. Mulai dari pembukaan TPS, pendataan pemilih yang tiba di TPS, pemilih menyalurkan hak suara, seterusnya sampai tahap rekapitulasi atau perhitungan suara menggunakan aplikasi Sirekap.
"Begitulah simulasi yang kami gelar, dipusatkan di Kelurahan Sawahan lalu nanti hasil evaluasinya menjadi catatan kami dan bahan arahan kami kepada penyelenggara di tingkat TPS," pungkas Rifqi.
Sementara itu, Wakil Bupati Kotim mengapresiasi KPU atas diselenggaranya simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024.
Baca juga: Pemkab Kotim mulai pembangunan 2024 dengan kegiatan senilai Rp7,8 miliar
Dalam kesempatan itu ia juga menyoroti terkait pemilih penyandang disabilitas dan meminta pihak penyelenggara agar lebih memperhatikan hal tersebut.
"Tadi saya lihat tidak ada tempat pemilihan untuk disabilitas dan lansia, sehingga ini bisa menjadi evaluasi bagi penyelenggara. Paling tidak ada tempat atau jalan tersendiri bagi mereka jangan disamakan dengan pemilih yang biasa," ucapnya.
Irawati berpesan kepada penyelenggara Pemilu agar selalu bersinergi dengan pemerintah dan menjaga kesehatan serta profesionalisme dalam menjalankan tugas dengan menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.
Berdasarkan pantauannya, masyarakat yang mengikuti simulasi sudah cukup fasih dengan cara pemungutan dan perhitungan suara, karena Pemilu merupakan agenda rutin yang digelar setiap lima tahun sekali.
Namun, ia tetap mengimbau agar masyarakat yang mengikuti simulasi menyimak dan memperhatikan betul-betul arahan yang disampaikan oleh petugas di TPS, agar ketika hari pemungutan suara tiba semua berjalan dengan lancar.
"Kami berharap dengan diadakannya simulasi ini masyarakat bisa lebih memahami tentang tata cara pemungutan dan perhitungan suara, sehingga Pemilu 2024 bisa berjalan lancar dan aman," demikian Irawati.
Baca juga: Kontrak diperpanjang, pegawai non ASN Pemkab Kotim diminta tingkatkan kinerja
Baca juga: Bupati Kotim dukung gugatan terkait pengurangan masa jabatan kepala daerah
Baca juga: Bupati Kotim minta manajemen RSUD Murjani kembali aktifkan humas
"Bagi penyandang disabilitas untuk akses ke TPS sudah kami siapkan, ada kursi prioritas jadi mereka tidak perlu menunggu terlalu lama," kata Rifqi di Sampit, Selasa.
Hal ini Ia sampaikan saat simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024 di TPS 17 Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kotim Irawati, Camat Mentawa Baru Ketapang Irpansyah, Bawaslu, dan forkopimcam setempat.
Ia menjelaskan penyandang disabilitas dan lansia akan lebih diprioritaskan dalam menyalurkan hak suara. Selain, mendapat tempat duduk khusus pihaknya juga menyediakan sarana prasarana yang memudahkan bagi kalangan tersebut.
Contohnya, menyediakan alat bantu untuk pemilih tunanetra dan menggunakan meja yang tidak terlalu tinggi, agar mudah dijangkau bagi pemilih yang duduk di kursi roda.
"Kalau jalur khusus untuk pengguna kursi roda tidak ada, tapi sudah ada petugas kami yang berkewajiban untuk membantu proses penyaluran suara bagi penyandang disabilitas," lanjutnya.
Adapun, terkait simulasi yang digelar di Kelurahan Sawahan, Rifqi menerangkan bahwa kegiatan tersebut untuk menindaklanjuti instruksi dari KPU RI agar KPU tingkat kabupaten/kota melaksanakan simulasi pemungutan dan perhitungan suara.
Simulasi ini digelar pada TPS yang riil, begitu pula petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), daftar pemilih, hingga jumlah surat suara yang digunakan sama dengan yang akan digunakan pada pemungutan suara yang sebenarnya.
"Simulasi ini agar kami bisa memantapkan kesiapan dari sisi penyelenggara di tingkat TPS, sekaligus sebagai bahan evaluasi kami terhadap apa yang menjadi kekurangan sebelum pelaksanaan riil pada 14 Februari 2024 nanti," jelasnya.
Ia menambahkan, setiap tahapan simulasi dilaksanakan sesuai dengan tahapan pada Pemilu. Mulai dari pembukaan TPS, pendataan pemilih yang tiba di TPS, pemilih menyalurkan hak suara, seterusnya sampai tahap rekapitulasi atau perhitungan suara menggunakan aplikasi Sirekap.
"Begitulah simulasi yang kami gelar, dipusatkan di Kelurahan Sawahan lalu nanti hasil evaluasinya menjadi catatan kami dan bahan arahan kami kepada penyelenggara di tingkat TPS," pungkas Rifqi.
Sementara itu, Wakil Bupati Kotim mengapresiasi KPU atas diselenggaranya simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024.
Baca juga: Pemkab Kotim mulai pembangunan 2024 dengan kegiatan senilai Rp7,8 miliar
Dalam kesempatan itu ia juga menyoroti terkait pemilih penyandang disabilitas dan meminta pihak penyelenggara agar lebih memperhatikan hal tersebut.
"Tadi saya lihat tidak ada tempat pemilihan untuk disabilitas dan lansia, sehingga ini bisa menjadi evaluasi bagi penyelenggara. Paling tidak ada tempat atau jalan tersendiri bagi mereka jangan disamakan dengan pemilih yang biasa," ucapnya.
Irawati berpesan kepada penyelenggara Pemilu agar selalu bersinergi dengan pemerintah dan menjaga kesehatan serta profesionalisme dalam menjalankan tugas dengan menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.
Berdasarkan pantauannya, masyarakat yang mengikuti simulasi sudah cukup fasih dengan cara pemungutan dan perhitungan suara, karena Pemilu merupakan agenda rutin yang digelar setiap lima tahun sekali.
Namun, ia tetap mengimbau agar masyarakat yang mengikuti simulasi menyimak dan memperhatikan betul-betul arahan yang disampaikan oleh petugas di TPS, agar ketika hari pemungutan suara tiba semua berjalan dengan lancar.
"Kami berharap dengan diadakannya simulasi ini masyarakat bisa lebih memahami tentang tata cara pemungutan dan perhitungan suara, sehingga Pemilu 2024 bisa berjalan lancar dan aman," demikian Irawati.
Baca juga: Kontrak diperpanjang, pegawai non ASN Pemkab Kotim diminta tingkatkan kinerja
Baca juga: Bupati Kotim dukung gugatan terkait pengurangan masa jabatan kepala daerah
Baca juga: Bupati Kotim minta manajemen RSUD Murjani kembali aktifkan humas