HATHI tanam 100 pohon di Kotim, jaga kelestarian air dan lingkungan

id pemkab kotim, hathi kalteng, penanaman pohon,Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, drainase sampit, kotim, kotawaringin timur, perubahan iklim

HATHI tanam 100 pohon di Kotim, jaga kelestarian air dan lingkungan

Bupati Kotim Halikinnor dan Ketua HATHI Kalteng Ferry Syahrizal bersama-sama menanam pohon palem di sekitar kawasan Drainase Kota Sampit, Jumat (2/2/2024). (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) -
Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43, Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) Kalimantan Tengah menggelar gerakan penanaman pohon di kawasan drainase Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
 
“Dalam kegiatan ini kami berkolaborasi dengan Pemkab Kotim,” kata Ketua HATHI Kalteng Ferry Syahrizal di Sampit, Jumat.
 
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II ini menyebutkan, perubahan iklim adalah nyata, kenaikan suhu global dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian publik. 
 
Terdapat konsensus ilmiah yang sangat besar yakni hal ini disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, meningkatnya konsentrasi karbondioksida di atmosfer akibat emisi bahan bakar fosil yang digunakan terus menerus, perubahan alih fungsi lahan, dan perilaku manusia yang merusak lingkungan. 
 
Akibatnya, menyebabkan kondisi musim yang tidak dapat diprediksi seperti bencana banjir dan musim kemarau yang ekstrem.
 
“Mitigasi bencana yang dapat kita lakukan adalah semaksimal mungkin mengurangi emisi gas rumah kaca dan emisi yang terlanjur keluar agar tidak merusak ozon lebih parah, salah satunya dengan menanam pohon,” ujarnya.
 
Ada 100 pohon yang ditanam dalam kegiatan tersebut, dengan rata-rata ketinggian 3 meter. Jenis pohon yang dipilih adalah pohon palem karena akarnya tidak merusak infrastruktur, tidak seperti pohon ketapang yang umum digunakan di taman atau tepi jalan. 
 
Dipilihnya drainase Kota Sampit untuk kegiatan tersebut lantaran kawasan itu baru dibangun tahun lalu oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dan masih perlu penataan. 
 
Pihaknya ingin agar keberadaan drainase tersebut tidak sekadar untuk aliran air, tapi juga memiliki fungsi lain, diantaranya penghijauan dan sarana olahraga dengan akan dibangunnya jogging track di kawasan itu.
 
“Penghijauan ini sangat penting karena bersifat sustainable (berkelanjutan). Pohon dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan hal itulah yang diperlukan, sebab air yang ada saat ini harus dijaga agar bertahan hingga anak cucu kita kelak,” jelasnya.

Baca juga: Dispora gelar Sampit Fun Run asah bakat pelajar
 
Ferry menambahkan, gerakan penanaman pohon yang digelar pihaknya diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, sekaligus sebagai upaya untuk turut berperan dalam penyelamatan sumber daya air dan memelihara bumi sebagai tempat hidup dan berkehidupan.
 
Kegiatan penanaman pohon tersebut dihadiri oleh Bupati Kotim Halikinnor, Wakil Bupati Kotim Irawati, Sekda Kotim Fajrurrahman, Kepala Dinas Sumber Daya Air Kotim Mentana, Camat Mentawa Baru Ketapang Irpansyah, dan lain-lain.
 
Halikinnor menyambut baik kegiatan yang digelar HATHI Kalteng tersebut, karena menurutnya penanganan sumber daya air di Kotim sudah sangat urgent atau mendesak.
 
“Air sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, sementara permasalah air di wilayah kita masih banyak. Contohnya, ketika musim hujan terjadi banjir, sedangkan kalau musim kemarau masih ada daerah kita yang kesulitan air bersih,” ucapnya.
 
Di samping itu, air juga berperan dalam upaya pengentasan stunting di Kotim, karena salah satu penyebab stunting adalah kualitas air yang belum memenuhi standar kesehatan. 
 
Meskipun, angka stunting di Kotim sudah mengalami penurunan yang signifikan, dari 48 persen pada tahun 2018 kini menjadi sekitar 18 persen, namun upaya penangan stunting terus dilakukan.
 
Salah satunya, dengan meningkatkan kualitas air di wilayah ini. Gerakan penanaman pohon ini pun dinilai sangat bagus, selain untuk keindahan dan penghijauan tapi juga untuk kepentingan sumber daya air.
 
Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat Kotim untuk mencontoh kegiatan tersebut dan ikut menanam pohon, minimal turut menjaga pohon yang sudah ditanam.
 
“Saya minta jaga betul-betul pohon ini, jangan sampai dirusak. Apalagi, pohon yan ditanam pemerintah itu menggunakan anggaran rakyat, jadi sayang sekali kalau tidak dipelihara atau bahkan dirusak, karena yang rugi kita semua,” imbau Halikinnor.

Baca juga: Disdik Kotim minta TPPK utamakan pencegahan kekerasan di sekolah

Baca juga: BKPSDM Kotim belum terima laporan pelanggaran netralitas ASN

Baca juga: Bawaslu Kotim ingatkan pemilih tidak bawa handphone ke bilik suara