Sampit (ANTARA) - Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Irawati memimpin kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Parapah bagi jemaat Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu.
"Acara hari ini momen yang sangat berarti bagi seluruh komunitas umat beragama di Kotim, sekaligus menjadi lambang kebersamaan dan kerukunan antarumat beragama," kata Irawati di Desa Pelantaran, Minggu.
Dirinya pun menuturkan, pembangunan gereja ini tidak hanya menjadi sarana untuk umat Kristen, tetapi juga menjadi lambang kebersamaan dan kedamaian antarumat dalam kerangka kebhinekaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat di Indonesia.
Kerukunan antarumat beragama adalah salah satu kekayaan yang harus dipelihara dengan sungguh-sungguh. Karena dalam kerukunan inilah masyarakat dapat saling menghormati memahami dan mendukung satu sama lain dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pembangunan fasilitas keagamaan.
Pembangunan ini bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah atau satu golongan saja, melainkan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Oleh karena itu, Irawati mengajak seluruh pihak, baik itu dari lintas agama maupun lintas suku dan budaya, untuk bersatu padu dalam mendukung kelancaran proses pembangunan Gereja Parapah itu.
"Saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi dan dukungan dalam kegiatan ini, termasuk kepada para pemimpin agama dan tokoh masyarakat serta relawan yang telah berperan aktif," ucap Irawati.
Dengan peletakan batu pertama tersebut, Wabup Kotim ini pun mengajak seluruh masyarakat akan agar menjadikan momentum itu sebagai titik awal dalam membangun hubungan yang lebih erat antar umat beragama, menjaga perdamaian serta mewujudkan Kabupaten Kotawaringin Timur yang lebih sejahtera dan berkeadilan bagi semua warganya.
Baca juga: Pemkab Kotim buka lowongan direksi dan komisaris BUMD
Di kesempatan itu, Irawati juga mengajak seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh adat setempat bersama-sama menjaga kondusivitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bertepatan dengan tahun politik ini diharapkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kotim selalu aman dan kondusif. Perbedaan pilihan adalah hal biasa, namun jangan sampai menimbulkan perselisihan.
"Pemilu ini adalah agenda rutin setiap 5 tahun sekali, jangan sampai karena perbedaan pada Pemilu kali ini menimbulkan perselisihan, toh dalam beberapa tahun ke depan akan digelar Pemilu lagi. Intinya kita harus bijak menyikapinya," demikian Irawati.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi warga bangun masjid Al-Kautsar secara swadaya
Baca juga: Simbol pembersihan jiwa, warga Tionghoa di Sampit cuci rupang Jelang Imlek
Baca juga: Peningkatan bangunan Puskesmas Kota Besi diharap semakin optimalkan yankesmas