Palangka Raya (ANTARA) - Keluarga Penderita Diabetes Melitus Arbaniah (42) warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengandalkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat membutuhkan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
"Saya bersyukur karena telah memiliki Program JKN sebagai bekal saat saya dan dan keluarga untuk mengakses layanan kesehatan khususnya yang ada di rumah sakit," kata Arbaniah di Palangka Raya, Selasa.
Meskipun keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit diabetes, namun dia menduga bahwa pola makan selama inilah yang menyebabkan orang tuanya tersebut akhirnya menderita penyakit diabetes.
"Bapak juga pasien rutin di rumah sakit ini, selain ke poli mata, bapak hampir setiap bulan kontrol ke poli penyakit dalam untuk penyakit gulanya itu," beber dia.
Dia menambahkan, setiap kali kontrol ke poli penyakit dalam, sang ayah juga pasti dapat obat rutin yang harus dikonsumsi. Diantaranya obat insulin yang itu harus diberikan rutin setiap malam.
Arbainah mengungkapkan bahwa selama orang tuanya tersebut mendapatkan layanan kesehatan di rumah sakit baik untuk berobat mata maupun berobat rutin penyakit diabetesnya, tidak ada uang sedikitpun yang harus dikeluarkan untuk biaya pengobatan tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa pelayanan yang didapatkan di fasilitas kesehatan sebagai peserta Program JKN sesuai standar yang telah ditetapkan rumah sakit. Tidak ada beda dengan pasien umum.
Keluarganya memiliki kartu kepesertaan BPJS Kesehatan yang aktif berkat Pemerintah Kota Palangka Raya. Pihaknya juga tidak membayar iuran BPJS Kesehatan yang dimiliki.
"Meskipun berobat menggunakan BPJS Kesehatan yang dari pemerintah, kesan kami terhadap pelayanan yang diberikan petugas di rumah sakit ini maupun di puskesmas semuanya sangat bagus dan ramah-ramah. Kami merasa puas dan berterimakasih sekali," kata Arbainah.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat ditemui di salah satu rumah sakit swasta di Palangka Raya, Arbaniah saat mengantarkan orang tuanya yang menderita diabetes untuk berobat di poli mata.
"Jadi selain menderita diabetes, ayah juga tengah menjalani pengobatan mata karena sakit mata katarak," katanya.
Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan andalkan JKN untuk berobat penyakit jantung
Arbainah mengatakan bahwa selain orang tuanya yang membutuhkan layanan kesehatan, ia sebenarnya juga pernah memanfaatkan Program JKN untuk mengakses layanan kesehatan ketika melahirkan anak keduanya.
"Hari ini saya mengantarkan bapak untuk berobat ke dokter spesialis mata, ini sudah kontrol lanjutan dan informasinya dari dokter bapak akan mendapatkan tindakan operasi pada bagian matanya karena bapak menderita katarak," katanya.
Arbaniah pun kembali bersyukur, dia sekeluarga termasuk sang ayah sudah punya BPJS Kesehatan. Jadi disaat-saat darurat atau perlu layanan kesehatan sudah tidak lagi khawatir dan bingung memikirkan biaya untuk berobat di rumah sakit.
Baca juga: Peserta semakin paham manfaat JKN usai jalani pengobatan
Baca juga: Keluarga penderita stroke terbantu saat pengobatan terjamin JKN
Baca juga: Peserta terbantu JKN saat alami kedaruratan kesehatan
Berita Terkait
Legislator Kotim minta rumah sakit perkuat fungsi humas
Selasa, 5 November 2024 14:28 Wib
Tersangka Razman Nasution jalani tes kesehatan dan sidik jari di Bareskrim
Senin, 4 November 2024 11:24 Wib
BPJS Kesehatan Palangka Raya sampaikan manfaat JKN ke masyarakat
Jumat, 1 November 2024 19:24 Wib
Polres Barut dan BPJS Kesehatan uji coba syarat kepesertaan aktif JKN bagi pemohon SIM
Jumat, 1 November 2024 16:03 Wib
Park Seo-joon bicara tentang kesehatan mental pria dan manfaat olahraga
Kamis, 31 Oktober 2024 9:40 Wib
Terlambat menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi
Kamis, 31 Oktober 2024 9:38 Wib
Erlin Hardi komitmen tingkatkan pelayanan kesehatan di Kapuas
Kamis, 31 Oktober 2024 6:24 Wib
Ratusan warga binaan Lapas Sampit jalani skrining kesehatan
Rabu, 30 Oktober 2024 20:59 Wib