Sampit (ANTARA) -
Sebanyak 1.110 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menerima bantuan berupa paket sembako dari pemerintah daerah.
“Penyaluran paket sembako untuk warga terdampak banjir dilakukan secara bertahap. 549 paket bantuan sudah terdistribusi, lalu hari ini ada 561 paket yang didistribusikan untuk empat desa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam di Sampit, Rabu.
Multazam menyampaikan, paket sembako yang disalurkan merupakan bantuan gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim.
Isi dari paket sembako tersebut antara lain, beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kilogram, teh 1 kotak, dan kecap asin 1 botol. Bantuan yang disalurkan sesuai dengan jumlah warga yang terdampak, dengan jumlah total 1.110 KK meliputi 2.000 jiwa.
Rincian pembagian paket sembako tersebut antara lain, Kecamatan Cempaga Hulu meliputi Desa Sungai Ubar Mandiri 135 paket, Desa Pantai Harapan 134 paket, Desa Bukit Raya 6 paket, dan Desa Tumbang Koling 84 paket.
Selanjutnya yang disalurkan hari ini adalah Kecamatan Kota Besi Desa Hanjalipan 460 paket dan Kecamatan Parenggean meliputi Desa Bejarau 43 paket, Tehang 23 paket, dan Manjalin 35 paket.
“Bantuan yang disalurkan diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir,” harapnya.
Selain dari pemerintah daerah, bantuan untuk korban banjir juga berdatangan dari pihak lain, seperti Kodim 1015/Sampit yang menyalurkan bantuan sembako untuk Desa Koling, lalu Desa Sei Ubar Mandiri mendapat bantuan air bersih sebanyak 100 galon dari perusahaan besar swasta setempat, dan Desa Pantai Harapan yang mendapat bantuan sembako dari Koperasi Pantai Harapan Abadi.
Berdasarkan data BPBD Kotim selama kurang lebih dua minggu terakhir ada 23 desa di enam kecamatan yang terdampak banjir, saat ini 19 diantaranya dinyatakan surut dan menyisakan empat desa yang masih terendam.
Keempat desa tersebut antara lain, Desa Hanjalipan dengan kedalaman air 30-112 cm, Desa Bejarau 20-50 cm, Desa Tehang 60-100 cm, dan Desa Manjalin 150 cm.
Khusus Desa Hanjalipan tercatat ada 61 warga yang mengungsi karena rumahnya terendam banjir. Tak hanya rumah warga, banjir juga berdampak pada fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah, dan gedung pemerintah.
BPBD Kotim terus memantau perkembangan situasi banjir dan berkoordinasi dengan aparat desa maupun kecamatan. Serta, terus mengimbau kepada warga yang terdampak banjir untuk meningkatkan kewaspadaan.