Pangkalan Bun (ANTARA) - Indopol Survey merilis hasil survei tentang dinamika politik dan elektabilitas calon bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dalam konteks pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024, yang dilaksanakan dari tanggal 4-11 Maret 2024.
"Survei yang melibatkan 500 responden dan memiliki hak pilih dalam pemilu di Kobar itu margin of error kurang lebih 4,4 persen," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto melalui rilis diterima di Pangkalan Bun, Jumat.
Berdasarkan hasil survei Indopol tersebut, Nurhidayah sebagai mantan Bupati Kotawaringin Barat periode 2018-2023 sekaligus petahana, menduduki posisi teratas dengan elektabilitas 29,2 persen, diikuti Muhammad Rakhman Ebol sekitar 13,4 persen, dan posisi ketiga Ahmadi Riyansah beserta Rizky Aditya Putra dengan elektabilitas yang sama, yaitu 4,2 persen.
"Tetapi, masih ada 49,0 persen responden masih belum menentukan pilihannya," beber Ratno.
Meskipun elektabilitas Nurhidayah masih unggul, ungkap dia, tingginya jumlah responden yang belum memutuskan pilihan memberikan peluang bagi figur lain untuk mengungguli incumbent tersebut. Di mana salah satu figur yang dianggap memiliki potensi kuat bersaing dengan petahana yakni Muhammad Rakhman Ebol, karena elektabilitasnya berkisar 13,4 persen.
Dia menjelaskan, menurutnya dalam kurun waktu tujuh bulan ke depan H Muhammad Rakhman Ebol, masih memiliki kesempatan untuk memperkuat popularitasnya dengan melakukan langkah-langkah strategis seperti sosialisasi, penggalangan dukungan, dan pembentukan relawan.
"Rakhman Ebol mencuat sebagai figur yang diharapkan oleh masyarakat dan menjadi salah satu kandidat yang memiliki potensi kuat untuk mendapatkan dukungan signifikan dari pemilih," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey ini.
Baca juga: Tahapan Pilkada Serentak 2024
Selain itu, survei juga mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti visi dan misi yang jelas dalam membangun daerah, pengalaman sebagai pejabat daerah, dan dukungan dari tokoh masyarakat atau panutan memiliki pengaruh besar dalam keputusan pemilih.
Ratno menekankan bahwa dinamika politik di Kotawaringin Barat masih sangat dinamis, terutama dengan waktu pelaksanaan Pemilihan yang masih cukup jauh, sehingga kemungkinan adanya pergeseran dalam elektabilitas figur yang berkompetisi masih sangat terbuka.
"Tergantung pada upaya dan dukungan yang mereka dapatkan dari masyarakat dan berbagai pihak terkait," demikian Ratno.
Baca juga: Pj. kepala daerah diminta segera penuhi anggaran Pilkada 2024
Baca juga: Pemkab Kotim alokasikan Rp40 miliar untuk Pilkada 2024
Baca juga: Pemkab Katingan siap sukseskan Pilkada 2024