Polda Kalteng pastikan transparansi penerimaan anggota Polri
Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Brigjen Polisi Mohammad Agung Budijono menegaskan, penerimaan anggota Polri gelombang II tahun anggaran 2024 berjalan secara transparan.
"Hari ini kami melakukan pakta integritas bersama calon peserta dan orang tua untuk bersama-sama bersumpah melaksanakan seleksi dengan tanpa adanya kecurangan," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dia menjelaskan pada 2024 ini Polri membuka penerimaan anggota dengan tiga kategori, yakni Akademi Polisi dengan kuota 275 se-Indonesia, Bintara Polri sebanyak 12.800 dan Tamtama sebanyak 1.600.
Dalam pelaksanaannya, pihaknya menerapkan prinsip BETAH, yakni Bersih, yang artinya tidak ada celah untuk panitia, pejabat maupun kerabat anggota Polri, untuk melakukan kecurangan.
Kemudian Transparan, yang artinya semua nilai peserta nantinya langsung ditayangkan secara live di youtube. Penilaian tidak dilakukan oleh manusia, namun melalui sistem.
Baca juga: WBP perempuan didukung kembangkan kreativitas kerajinan tangan
Penggunaan sistem tersebut mulai dari tes psikologi, akademik yang menggunakan CAT hingga tes jasmani yang juga akan diukur menggunakan sensor dan setiap peserta akan disorot kamera sehingga tidak akan ada terjadi kecurangan.
"Selanjutnya Akuntabel, artinya semua proses dan tahapan seleksi dapat dipertanggungjawabkan," ucapnya.
Terakhir, lanjut jenderal bintang satu ini mengatakan, yakni Humanis yang artinya pihaknya akan memperlakukan para peserta selayaknya warga negara yang harus dilayani dengan baik.
Untuk itu, pihaknya telah menyediakan tempat dan fasilitas yang layak hingga menyediakan wadah informasi dan pengaduan yang dapat diakses peserta melalui laman resmi Polri.
"Dan semua proses seleksi anggota Polri ini tidak dipungut biaya sama sekali atau gratis. Jadi laporkan jika ada oknum yang meminta uang, karena itu merupakan penipuan," ujarnya.
Dia meminta kepada seluruh calon peserta, agar dapat benar-benar mempersiapkan diri, baik itu kemampuan akademik maupun fisik secara matang.
Pasalnya proses seleksi akan memakan waktu serta stamina yang cukup banyak. Tak jarang para peserta seleksi anggota Polri pada 2023 lalu yang salah jadwal akibat kelelahan.
"Jadi para peserta harus teliti. Jangan nantinya justru gagal karena keteledoran diri sendiri," demikian Mohammad Agung Budijono.
Baca juga: Penggunaan SPKLU mobil listrik di Kalimantan meningkat 1.900 persen
Baca juga: Kecewa konser dibatalkan, calon penonton laporkan panitia ke polisi
Baca juga: KPU Kalteng sayembarakan maskot Pilkada 2024
"Hari ini kami melakukan pakta integritas bersama calon peserta dan orang tua untuk bersama-sama bersumpah melaksanakan seleksi dengan tanpa adanya kecurangan," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dia menjelaskan pada 2024 ini Polri membuka penerimaan anggota dengan tiga kategori, yakni Akademi Polisi dengan kuota 275 se-Indonesia, Bintara Polri sebanyak 12.800 dan Tamtama sebanyak 1.600.
Dalam pelaksanaannya, pihaknya menerapkan prinsip BETAH, yakni Bersih, yang artinya tidak ada celah untuk panitia, pejabat maupun kerabat anggota Polri, untuk melakukan kecurangan.
Kemudian Transparan, yang artinya semua nilai peserta nantinya langsung ditayangkan secara live di youtube. Penilaian tidak dilakukan oleh manusia, namun melalui sistem.
Baca juga: WBP perempuan didukung kembangkan kreativitas kerajinan tangan
Penggunaan sistem tersebut mulai dari tes psikologi, akademik yang menggunakan CAT hingga tes jasmani yang juga akan diukur menggunakan sensor dan setiap peserta akan disorot kamera sehingga tidak akan ada terjadi kecurangan.
"Selanjutnya Akuntabel, artinya semua proses dan tahapan seleksi dapat dipertanggungjawabkan," ucapnya.
Terakhir, lanjut jenderal bintang satu ini mengatakan, yakni Humanis yang artinya pihaknya akan memperlakukan para peserta selayaknya warga negara yang harus dilayani dengan baik.
Untuk itu, pihaknya telah menyediakan tempat dan fasilitas yang layak hingga menyediakan wadah informasi dan pengaduan yang dapat diakses peserta melalui laman resmi Polri.
"Dan semua proses seleksi anggota Polri ini tidak dipungut biaya sama sekali atau gratis. Jadi laporkan jika ada oknum yang meminta uang, karena itu merupakan penipuan," ujarnya.
Dia meminta kepada seluruh calon peserta, agar dapat benar-benar mempersiapkan diri, baik itu kemampuan akademik maupun fisik secara matang.
Pasalnya proses seleksi akan memakan waktu serta stamina yang cukup banyak. Tak jarang para peserta seleksi anggota Polri pada 2023 lalu yang salah jadwal akibat kelelahan.
"Jadi para peserta harus teliti. Jangan nantinya justru gagal karena keteledoran diri sendiri," demikian Mohammad Agung Budijono.
Baca juga: Penggunaan SPKLU mobil listrik di Kalimantan meningkat 1.900 persen
Baca juga: Kecewa konser dibatalkan, calon penonton laporkan panitia ke polisi
Baca juga: KPU Kalteng sayembarakan maskot Pilkada 2024