Warga binaan perempuan di Palangka Raya ditingkatkan kemampuan melukis

id LPP Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Palangka Raya, kalteng, Kepala LPP Kelas IIA Palangka Raya, Sri Astiana

Warga binaan perempuan di Palangka Raya ditingkatkan kemampuan melukis

epala LPP Kelas IIA Palangka Raya Sri Astiana, pada saat meninjau warga binaan pemasyarakatan saat mengikuti lomba melukis batik, Senin (22/4/2024). ANTARA/HO-Humas LPP Kelas IIA Palangka Raya.

Palangka Raya (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menggelar lomba melukis batik yang diikuti oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam rangka peringatan hari Kartini.

"Kegiatan ini digelar dengan tujuan mengembangkan sekaligus menyalurkan dan meningkatkan bakat dari warga binaan," kata Kepala LPP Kelas IIA Palangka Raya, Sri Astiana di Palangka Raya, Senin.

Dia menjelaskan, tidak sedikit warga binaan di LPP Kelas IIA Palangka Raya yang memiliki hobi dan bakat dalam seni melukis. Hal tersebut terlihat tingginya antusias peserta yang mengikuti lomba.

Untuk itu, pihaknya memberikan wadah bagi warga binaan untuk menunjukkan bakat seni melukis, dengan memberikan hadiah bagi pemenang sebagai bentuk apresiasi kepada warga binaan.

"Memang hadiahnya tidak seberapa, tetapi bisa menjadi pemacu semangat bagi warga binaan karena merasa dihargai dan diapresiasi seluruh usahanya," ucapnya.

Selama ini, pihaknya terus mengembangkan bakat-bakat para warga binaan dengan menghadirkan pendamping yang berkualitas untuk para warga binaannya.

Untuk itu, pihaknya terus berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik bagi warga binaan yang ada, dengan harapan melalui kegiatan ini dapat menjadi perantara bagi warga binaan untuk terus berkembang.

"Harapannya warga binaan dapat berkompetisi dalam melakukan hal-hal yang positif selama menjalani pembinaan di Lapas hingga kembali di masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Sebanyak 425 WBP di Kalteng mendapat remisi Idul Fitri 1445 Hijriah

Lebih lanjut Sri meyakini, seluruh warga binaan memiliki potensi serta bakat-bakat yang luar biasa. Hanya saja perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk membantu pengembangan bakat.

Pihaknya hingga kini terus berkoordinasi bersama Kemenkumham Kalimantan Tengah untuk terus menggencarkan program-program pelatihan yang melibatkan warga binaan secara langsung.

"Ini juga sangat bermanfaat bagi warga binaan ketika mereka telah selesai menjalani pembinaan di Lapas dan kembali ke masyarakat," demikian Sri Astiana.

Baca juga: Kuatkan mental dan sosial, anak binaan di Rutan Palangka Raya diberikan pembinaan

Baca juga: 25 WBP Rutan Kelas IIA Palangka Raya wisuda Sarjana Teologi

Baca juga: Atasi kelebihan kapasitas, 50 warga binaan Rutan Palangka Raya dipindahkan