Penggilingan padi modern tingkatkan kualitas hasil pertanian petani Gunung Mas

id Penggilingan padi modern tingkatkan kualitas hasil pertanian petani Gunung Mas, gumas, kalteng, Gunung mas

Penggilingan padi modern tingkatkan kualitas hasil pertanian petani Gunung Mas

Wabup Gumas Efrensia LP Umbing (tengah) bersama Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Nopritio Eka (paling kanan) dan lainnya, menunjukkan beras dengan merek ‘Ketapang Gaya’ di RMU Kelurahan Tewah Kecamatan Tewah, Sabtu (18/5/2024). ANTARA/HO-Dinas Pertanian Gumas

Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, telah membangun unit penggilingan padi modern atau rice milling unit (RMU) yang terletak di Kelurahan Tewah Kecamatan Tewah.

Kepala Dinas Pertanian Gumas Aryantoni melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Nopritio Eka saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa, mengatakan keberadaan RMU bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian atau penanganan pascapanen untuk pengembangan padi.

“Pembangunan RMU di Kelurahan Tewah dilakukan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten tahun anggaran 2023, dengan nilai sekitar Rp510 juta,” sambung Eka.

Saat ini RMU telah terbangun dan digunakan oleh para petani di daerah setempat. Petani yang dimaksud yakni petani yang tergabung dalam beberapa kelompok tani (poktan) yang menjalankan program Ketahanan Pangan Gunung Mas Jaya atau biasa disingkat dengan Ketapang Gaya.

Baca juga: Program Ketapang Gaya mulai membuahkan hasil

Ada lima poktan yang terlibat dalam program Ketapang Gaya pengembangan padi di Kelurahan Tewah. Kelima poktan tersebut adalah Suka Jadi, Riak Hagatang 1, Beringin, Tangkalasa, dan Harapan Maju.

Kelima poktan tadi memiliki target pengembangan seluas 25 hektare dan terealisasi di musim tanam I ini seluas 18 hektare. Sedangkan untuk penggunaan bibit yakni padi hibrida varietas Supadi dan padi inbrida varietas Cakrabuana.

Berdasarkan hasil pengukuran produksi melalui proses ubinan swakarsa, diperoleh hasil produktivitas padi hibrida varietas Supadi sebesar 1,5 – 2,5 ton per hektare, sedangkan padi inbrida varietas Cakrabuana sebesar 1– 2 ton per hektare.

Sebagian lahan sudah dipanen oleh Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing dan para pemangku kepentingan lainnya pada Sabtu (18/5). Setelah panen mereka menguji pemanfaatan RMU tersebut.

“Begitu panen, langsung diolah di RMU. Hasilnya adalah beras kemasan dengan merek ‘Ketapang Gaya’. Beras tersebut sudah dipesan oleh pembeli. Jadi kalau untuk pemasaran tidak ada masalah,” demikian Nopritio Eka.

Baca juga: Ketua DPRD Gumas: Kenaikan siltap dan tunjangan harus dibarengi peningkatan pelayanan

Baca juga: PT SLK dampingi giat posyandu, pastikan pemenuhan kesehatan bayi hingga lansia

Baca juga: Lily Rusnikasi mendaftar ke PDIP jadi bacawabup Gumas di Pilkada 2024