Berikut perkembangan inflasi di Kota Sampit

id pemkab kotim, inflasi sampit, kotawaringin timur, inflasi tahunan, bps, badan pusat statistik

Berikut perkembangan inflasi di Kota Sampit

Suasana salah satu pasar semi tradisional di Kota Sampit, Kamis (23/5/2024). (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) - Inflasi year on year (yoy) di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah pada April 2024 mencapai 3,21 persen dan menjadi inflasi tertinggi di kota setempat selama 2024.

“Sejak awal 2024, selama empat bulan berturut-turut Sampit mengalami inflasi. Data terakhir kami pada April kemarin inflasi Sampit mencapai 3,21 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim Eddy Surahman di Sampit, Kamis.

Rincian data inflasi year on year atau tahun ke tahun di Sampit selama 2024, yakni Januari 2,61 persen, Februari 2,14 persen, Maret 2,43 persen dan April 3,21 persen. Sementara itu, untuk data month to month atau bulan ke bulan adalah Januari inflasi 0,25 persen, Februari deflasi 0,34 persen, Maret inflasi 0,73 persen dan April 0,80 persen. 

Eddy menjelaskan, perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan indeks harga. 

Sehingga, berdasarkan pantauan BPS, di Sampit pada bulan tersebut terjadi inflasi year on year sebesar 3,21 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,82 pada April 2023 menjadi 106,12 pada April 2024.

“Kondisi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran,” ujarnya.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam inflasi year on year di Sampit pada April 2024, antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,28 persen, kelompok transportasi 0,35 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,24 persen.

Baca juga: Seorang nenek di Kotim diduga diserang buaya saat mencuci beras

Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,18 persen, kelompok pendidikan 0,07 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,05 persen, kelompok kesehatan 0,02 persen.

Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan, kelompok pemeliharaan rutin rumah tangga justru mengalami deflasi 0,01 persen.

Sementara itu, komoditas yang dominan memberikan andil dalam inflasi year on year di Sampit pada April 2024, antara lain beras, angkutan udara, tomat, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (skm), ikan nila, gula pasir, sewa rumah, ikan gabus, bayam, sigaret kretek tangan (skt), telur ayam ras, udang basah, bakso siap santap, bawang putih, ikan bakar, ikan patin, kontrak rumah, ayam bakar, kacang panjang. 

Sebaliknya, komoditas yang memberikan andil deflasi year on year di Sampit pada April 2024, antara lain bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, ikan selar atau ikan tude, sabun cair atau sabun cuci piring, semen, sabun mandi cair, ikan layang/ ikan benggol, cabai rawit, bensin, ampela hati.

“Data yang kami himpun ini diharapkan bisa membantu pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan terkait penanganan inflasi, khususnya di wilayah Kota Sampit,” demikian Eddy.

Baca juga: Keterbatasan SDM dan modal hambat perajin kayu di Kotim layani permintaan ekspor

Baca juga: Disdik Kotim apresiasi Gelar dan Panen Hasil Karya P5 SDN 2 Sawahan

Baca juga: Siap maju Pilkada Kotim, Jhon Krisli daftar ke PDIP