Bupati Kotim kunjungi korban banjir dan berikan bantuan

id Bupati Kotimkunjungikorban banjir dan berikan bantuan, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, pemkab kotim, bupati kotim, Halikinnor

Bupati Kotim kunjungi korban banjir dan berikan bantuan

Bupati Kotim Halikinnor meninjau dan menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Desa Hanjalipan, Sabtu (1/6/2024). ANTARA/HO-Diskominfo.

Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor menyalurkan bantuan sekaligus meninjau langsung kondisi warga yang terdampak banjir di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi.

“Kami berupaya meringankan beban para korban yang terdampak banjir dengan menyalurkan sembako, semoga bantuan ini setidaknya bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka selama terkena musibah,” kata Halikinnor di Sampit, Senin.

Bantuan yang disalurkan berupa beras dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Kotim sebanyak 920 sak berukuran 5 kilogram.

Penyaluran bantuan tersebut dilaksanakan Halikinnor disela-sela kesibukannya, pada Sabtu (1/6). Dalam kegiatan ini ia didampingi Asisten I Setda Kotim, Kepala Dinsos, Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Perwakilan DPKP, Camat dan lainnya. 

Banjir yang melanda Desa Hanjalipan ini menjadi atensi pemerintah daerah, lantaran wilayah tersebut merupakan kawasan paling rawan banjir di Kotim. Setiap tahun desa tersebut terdampak banjir dengan kedalaman 30 cm hingga 2 meter lebih.

Desa Hanjalipan berada di dataran rendah sekaligus pertemuan dua sungai, yakni Sungai Tualan dan Sungai Mentaya. Ketika air sungai meluap maka desa itu otomatis akan terendam dan durasi banjirnya lebih lama dibanding wilayah lainnya di Kotim, bahkan banjir di desa tersebut pernah bertahan hingga sebulan.

Rata-rata masyarakat setempat telah berharmonisasi dengan kondisi alam, sehingga ketika banjir mereka tak panik. Biasanya warga akan membangun dipan di dalam rumah untuk mengamankan perabotan maupun diri sendiri untuk mengantisipasi banjir yang masuk ke dalam rumah.

Kendati demikian, pemerintah daerah tak lantas lepas tangan. Pemerintah daerah tetap berupaya membantu meringankan beban warga yang terdampak banjir, salah satunya dengan menyalurkan bantuan pangan.

“Banjir ini memang tidak kita inginkan, tapi karena memang wilayah kita di dataran rendah jadi air turun ke bawah, sehingga banjir tidak bisa dihindari. Namun, kita tetap berupaya untuk membantu warga kita,” tuturnya.

Baca juga: DPRD Kotim bahas keluhan terkait perusahaan ikut gunakan jalan warga

Halikinnor menambahkan, pihaknya akan terus berupaya memasok bantuan bagi warga yang terdampak banjir. Ia juga berharap banjir cepat surut sehingga warga di Desa Hanjalipan bisa kembali beraktivitas dengan nyaman.

Ia menambahkan, Pemkab Kotim memiliki stok beras CPPD yang disimpan di Bulog sebanyak 42 ton, 23 ton di antaranya telah disalurkan untuk korban banjir di desa lainnya. Rencananya dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pengadaan beras sebanyak 39 ton, sehingga ketersediaan beras aman untuk penyaluran bantuan.

Sementara itu, Kepala Desa Hanjalipan Sapransyah menyampaikan banjir mulai merendam desa tersebut pada Jumat (31/5). Banjir ini diduga merupakan kiriman dari wilayah hulu yang lebih dulu terendam, lalu mengalir ke wilayahnya, ditambah dengan air pasang sungai.

“Sampai hari ini debit air masih bertambah, kedalamannya berkisar dari 30 cm sampai 150 cm di atas jalan desa,” ujarnya.

Ia meneruskan, saat ini seluruh wilayah Desa Hanjalipan terendam banjir. Jumlah warga yang terdampak meliputi 1.742 jiwa dari 315 rumah. Jalan-jalan desa tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, sebagian warga menggunakan perahu untuk mobilitas dalam desa. 

Kendati demikian, belum ada warga yang mau mengungsi. Warga yang sudah terbiasa dengan banjir lebih memilih bertahan di rumah masing-masing. Warga yang bekerja sebagai nelayan pun masih bisa beraktivitas seperti biasa.

Mewakili warga di desanya, Sapransyah pun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya Bupati yang datang langsung untuk meninjau kondisi banjir di desa tersebut. 

“Bantuan ini tentunya sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan warga yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Adapun, untuk bantuan obat-obatan sementara belum diperlukan, karena warga kami masih sehat dan beraktivitas seperti biasa,” demikian Sapransyah.

Baca juga: Kotim turut gencar bergerak mengakhiri TBC di Indonesia

Baca juga: Nasib caleg terpilih tersangkut pidana tunggu putusan hukum tetap

Baca juga: Polda Kalteng jelaskan kronologis satu orang meninggal saat penindakan di Kotim