ASN di Barut ini andalkan JKN untuk pengobatan sakit DBD putranya
Muara Teweh (ANTARA) - Seorang ASN warga Desa Bukit Sawit, Kabupaten Barito Utara,Kalimantan Tengah, Kosmas (44) menggunakan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan untuk pengobatan Demam Berdarah (DBD) anaknya di RSUD Muara Teweh.
"Sejak masuk RSUD Muara Teweh pada Senin (12/2), kondisi anak saya berangsur membaik, berawal dari pemeriksaan di Puskesmas Butong indikasinya adalah DBD kemudian berdasarkan pemeriksaan disarankan agar langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muara Teweh,” ucap Kosmas saat di temui ruang rawat inap RSUD Muara Teweh, Jumat.
Menurut Kosmas, setibanya di IGD RSUD Muara Teweh, penanganan terhadap kondisi anaknya dilakukan dengan cepat.
Saat itu ditanganinya cepat, katanya, dan dilakukan pengecekan laboratorium dan diambil darah ternyata benar positif DBD, terbaca dari trombositnya dan dilakukan pengecekan terus hingga saat ini hasilnya sudah semakin membaik.
"Kami bersyukur sudah dijamin sepenuhnya dari Program JKN jadi sangat terbantu, tidak ada biaya yang keluar,” ujar Kosmas yang kini berprofesi guru sekolah dasar di Desa Bukit Sawit tersebut.
Dalam pengobatan anaknya, Kosmas juga mengapresiasi kepada tenaga medis yang memeriksa yaitu adanya dari spesialis gizi dan dokter spesialis anak yang ada di RSUD Muara Teweh.
“Ada dua dokter yang memeriksa, selain terkait kondisi demam berdarahnya juga ada spesialis gizi yang memberikan saran untuk makanan dan perbaikan kondisi gizi, ini sangat bermanfaat untuk pemulihan anak saya dan menjadi pelayanan yang bagus menurut saya,” tambah dia.
Terdaftar sebagai segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Kelas I, Kosmas juga menilai pelayanan yang diberikan setara dan informasi untuk ketersediaan ruangan diberikan secara terbuka oleh rumah sakit.
“Sebelumnya diinformasikan untuk kamar rawat inap di kelas I penuh, jadi selama dua hari kami berada di kelas dua hingga kemudian ada kamar kelas I yang kosong dan kami bisa isi, informasi ini sangat dibutuhkan kami sebagai keluarga pasien sehingga pelayanan dirasa memuaskan karena keterbukaan informasi yang diberikan,” kata dia.
Dari kondisi cuaca yang memasuki penghujan saat ini, wabah DBD menjadi salah satu penyebab banyaknya anak dirawat rumah sakit. Kosmas bahkan tidak menyangka anaknya juga salah satu yang harus dirawat.
“Jadi informasinya memang banyak yang terkena DBD, bahkan sebagian besar dari kamar yang penuh diisi oleh anak yang menderita DBD, sebelumnya di Puskesmas Butong, keterangan perawat di sana juga banyak kasus serupa, terdaftar dalam Program JKN BPJS Kesehatan menjadi bagian dari perlindungan diri dan keluarga,” kata dia menjelaskan.
Ia juga mengajak kepada masyarakat yang belum terdaftar agar ikut bergabung dalam Program JKN, karena kemudahan yang dirasakan saat berobat menjadi yang utama, bukan hanya pada saat mendaftar ketika sakit saja.
“Karena sangat membantu dari banyaknya kemudahan, jangan sampai baru mendaftar pada saat sakit saja, karena pasti akan repot sekali, apalagi biaya berobat umum sekarang tidak murah jadi adanya Program JKN menjadi solusi,” ungkap Kosmas.
Dalam hal pendaftaran dan layanan administrasi, Kosmas juga mengapresiasi kemudahan layanan yang diberikan seperti adanya kanal pendaftaran melalui online Pandawa maupun Aplikasi Mobile JKN.
“Saya juga pernah menggunakan layanan yang disediakan BPJS Kesehatan secara online, sudah serba mudah bisa lewat Pandawa maupun merubah data melalui Aplikasi Mobile JKN, tinggal dimaksimalkan sesuai kebutuhan sehingga tidak ada kata ribet lagi dalam pelayanan saat ini,” ucap Kosmas.
"Sejak masuk RSUD Muara Teweh pada Senin (12/2), kondisi anak saya berangsur membaik, berawal dari pemeriksaan di Puskesmas Butong indikasinya adalah DBD kemudian berdasarkan pemeriksaan disarankan agar langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Muara Teweh,” ucap Kosmas saat di temui ruang rawat inap RSUD Muara Teweh, Jumat.
Menurut Kosmas, setibanya di IGD RSUD Muara Teweh, penanganan terhadap kondisi anaknya dilakukan dengan cepat.
Saat itu ditanganinya cepat, katanya, dan dilakukan pengecekan laboratorium dan diambil darah ternyata benar positif DBD, terbaca dari trombositnya dan dilakukan pengecekan terus hingga saat ini hasilnya sudah semakin membaik.
"Kami bersyukur sudah dijamin sepenuhnya dari Program JKN jadi sangat terbantu, tidak ada biaya yang keluar,” ujar Kosmas yang kini berprofesi guru sekolah dasar di Desa Bukit Sawit tersebut.
Dalam pengobatan anaknya, Kosmas juga mengapresiasi kepada tenaga medis yang memeriksa yaitu adanya dari spesialis gizi dan dokter spesialis anak yang ada di RSUD Muara Teweh.
“Ada dua dokter yang memeriksa, selain terkait kondisi demam berdarahnya juga ada spesialis gizi yang memberikan saran untuk makanan dan perbaikan kondisi gizi, ini sangat bermanfaat untuk pemulihan anak saya dan menjadi pelayanan yang bagus menurut saya,” tambah dia.
Terdaftar sebagai segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Kelas I, Kosmas juga menilai pelayanan yang diberikan setara dan informasi untuk ketersediaan ruangan diberikan secara terbuka oleh rumah sakit.
“Sebelumnya diinformasikan untuk kamar rawat inap di kelas I penuh, jadi selama dua hari kami berada di kelas dua hingga kemudian ada kamar kelas I yang kosong dan kami bisa isi, informasi ini sangat dibutuhkan kami sebagai keluarga pasien sehingga pelayanan dirasa memuaskan karena keterbukaan informasi yang diberikan,” kata dia.
Dari kondisi cuaca yang memasuki penghujan saat ini, wabah DBD menjadi salah satu penyebab banyaknya anak dirawat rumah sakit. Kosmas bahkan tidak menyangka anaknya juga salah satu yang harus dirawat.
“Jadi informasinya memang banyak yang terkena DBD, bahkan sebagian besar dari kamar yang penuh diisi oleh anak yang menderita DBD, sebelumnya di Puskesmas Butong, keterangan perawat di sana juga banyak kasus serupa, terdaftar dalam Program JKN BPJS Kesehatan menjadi bagian dari perlindungan diri dan keluarga,” kata dia menjelaskan.
Ia juga mengajak kepada masyarakat yang belum terdaftar agar ikut bergabung dalam Program JKN, karena kemudahan yang dirasakan saat berobat menjadi yang utama, bukan hanya pada saat mendaftar ketika sakit saja.
“Karena sangat membantu dari banyaknya kemudahan, jangan sampai baru mendaftar pada saat sakit saja, karena pasti akan repot sekali, apalagi biaya berobat umum sekarang tidak murah jadi adanya Program JKN menjadi solusi,” ungkap Kosmas.
Dalam hal pendaftaran dan layanan administrasi, Kosmas juga mengapresiasi kemudahan layanan yang diberikan seperti adanya kanal pendaftaran melalui online Pandawa maupun Aplikasi Mobile JKN.
“Saya juga pernah menggunakan layanan yang disediakan BPJS Kesehatan secara online, sudah serba mudah bisa lewat Pandawa maupun merubah data melalui Aplikasi Mobile JKN, tinggal dimaksimalkan sesuai kebutuhan sehingga tidak ada kata ribet lagi dalam pelayanan saat ini,” ucap Kosmas.