Palangka Raya (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membekali generasi muda di Provinsi Kalimantan Tengah dengan literasi keuangan sebagai salah satu upaya mencegah ataupun mengantisipasi terjadinya kejahatan digital.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Minggu, menyampaikan, saat ini terdapat beberapa risiko yang muncul dan berpotensi merugikan masyarakat, antara lain cyber security dan data pribadi.
Ragam kejahatan finansial melalui digital tersebut, di antaranya seperti social engineering/soceng atau tindakan manipulasi psikologis korban untuk mendapatkan data informasi pribadi, phising atau tindakan memancing korban melalui situs palsu, file APK, hingga undangan digital, maupun dengan modus pencurian informasi keuangan melalui ATM.
Oleh karenanya berbagai program dan kegiatan meningkatkan literasi keuangan terutama di kalangan generasi muda terus OJK galakkan, termasuk di Kalimantan Tengah.
Salah satunya seperti penyelenggaraan kuliah umum edukasi keuangan yang OJK Kalteng laksanakan di Palangka Raya pada pertengahan Juni 2024 dengan peserta mencapai hingga ratusan perwakilan mahasiswa berbagai universitas.
Kegiatan ini sejalan dengan misi menuju Indonesia Emas 2045 yang mana mahasiswa memegang peranan yang sangat strategis sebagai agent of change dan future leaders.
"Selain berperan penting dalam membangun bangsa, mahasiswa dan pemuda juga merupakan bagian dari sepuluh sasaran prioritas penerima program edukasi berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025," jelasnya.
Dia menekankan diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan pemahaman keuangan di kalangan generasi muda agar dapat mengelola keuangan dengan bijak dan terhindar dari jebakan keuangan ilegal.
Sebab apabila literasi keuangan generasi muda rendah, maka dapat membuat mereka rentan terjebak dalam iming-iming investasi dengan keuntungan instan.