Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memacu digitalisasi ekonomi sekaligus pengembangan sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Senin, mengatakan, upaya ini dilakukan melalui ragam program dan kegiatan yang dalam pelaksanaannya berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia serta lainnya.
"Salah satunya kami mendukung penuh pelaksanaan Borneo Decafest 2024 yang sukses terselenggara dengan rangkaian kegiatan mendukung transformasi digital di Kalteng," jelasnya.
Borneo Decafest atau Digital Economy Creative Festival menyasar tiga ragam kegiatan yang mendukung transformasi digital, meliputi ekonomi digital, elektronifikasi, dan entertaiment. Festival digital ekonomi kreatif ini bincang-bincang edukasi, turnamen e-sport, festival kopi, hingga glow run serta lainnya.
Sugianto mengatakan, di antaranya seperti agenda glow run yang diikuti ribuan peserta, menunjukkan kolaborasi yang baik antara pemprov dan BI yang kegiatannya menggerakkan pariwisata maupun perekonomian.
Ragam kegiatan seperti ini menunjukkan Kalteng tak hanya kaya sumber daya alam dan budaya, namun juga semangat dalam melahirkan inovasi dan kreasi.
"Kita bersama-sama meningkatkan kesadaran pentingnya digitalisasi. Selain itu juga bersama-sama mendukung promosi pariwisata Kalimantan Tengah," ajaknya.
Sementara itu Kepala BI Perwakilan Kalteng Yuliansah Andrias mengatakan, ekonomi digital dimaksudkan untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang berwawasan perlindungan konsumen.
Baca juga: Optimalkan Sisparnas, Kalteng implementasikan digitalisasi pariwisata
Baca juga: Optimalkan Sisparnas, Kalteng implementasikan digitalisasi pariwisata
Kemudian elektronifikasi dimaksudkan untuk mendorong elektronifikasi transaksi, baik di lingkungan Pemerintah Daerah maupun Masyarakat melalui peluncuran Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah.
Bahkan, pendaftaran dan registrasi peserta yang ikut dalam seluruh rangkaian Borneo Decafest, akan dilakukan menggunakan QRIS, termasuk melaksanakan Talkshow dan Workshop menggunakan AI.
Sedangkan entertaiment sebagai upaya meningkatkan literasi digital masyarakat, termasuk memberikan kesan digitalisasi yang fun serta banyak kemudahan tanpa lepas dari edukasi mengenai perlindungan konsumen.
"Kami berharap kolaborasi dan sinergi BI bersama dengan pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat dapat terus diperkuat sebagai bentuk dukungan terciptanya ekosistem ekonomi digital, dan tentunya berkontribusi positif terhadap mendukung pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Adapun dari sisi implementasi sistem pembayaran digital, saat ini di wilayah Kalteng penggunaan sistem pembayaran digital terus mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari transaksi penggunaan uang elektronik pada Triwulan II 2024 yang mengalami peningkatan sebesar 46,7 persen (yoy) serta transaksi penggunaan kanal QRIS pada Triwulan II 2024 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 466,1 persen (yoy).
Selanjutnya implementasi penggunaan sistem pembayaran digital juga tercermin dari hasil survei preferensi penggunaan sistem pembayaran non tunai yang dilakukan Bank Indonesia, menunjukkan sebanyak 60 persen responden menggunakan instrumen pembayaran non tunai dalam bertransaksi dan sebanyak 97 persen responden telah mengetahui kanal pembayaran menggunakan QRIS.
Berdasarkan data tersebut, Kalimantan Tengah memiliki potensi yang cukup baik dalam upaya transformasi sistem pembayaran digital dan menjadi peluang bersama mewujudkan transformasi digital dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Realisasikan target BKPM RI, Pemprov Kalteng terus pacu realisasi investasi 2024
Baca juga: Pemprov Kalteng perkuat pengawasan perizinan berusaha berbasis risiko
Baca juga: Gubernur sebutkan sejumlah nama berpeluang jadi Pj Sekda Kalteng
Adapun dari sisi implementasi sistem pembayaran digital, saat ini di wilayah Kalteng penggunaan sistem pembayaran digital terus mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari transaksi penggunaan uang elektronik pada Triwulan II 2024 yang mengalami peningkatan sebesar 46,7 persen (yoy) serta transaksi penggunaan kanal QRIS pada Triwulan II 2024 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 466,1 persen (yoy).
Selanjutnya implementasi penggunaan sistem pembayaran digital juga tercermin dari hasil survei preferensi penggunaan sistem pembayaran non tunai yang dilakukan Bank Indonesia, menunjukkan sebanyak 60 persen responden menggunakan instrumen pembayaran non tunai dalam bertransaksi dan sebanyak 97 persen responden telah mengetahui kanal pembayaran menggunakan QRIS.
Berdasarkan data tersebut, Kalimantan Tengah memiliki potensi yang cukup baik dalam upaya transformasi sistem pembayaran digital dan menjadi peluang bersama mewujudkan transformasi digital dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Realisasikan target BKPM RI, Pemprov Kalteng terus pacu realisasi investasi 2024
Baca juga: Pemprov Kalteng perkuat pengawasan perizinan berusaha berbasis risiko
Baca juga: Gubernur sebutkan sejumlah nama berpeluang jadi Pj Sekda Kalteng