Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Paliansyah mendukung kegiatan Lomba Mancing Lestari Bupati Cup yang digelar pemerintah daerah karena dinilai dapat meningkatkan daya tarik wisata di wilayah setempat.
“Kami menyambut positif kegiatan lomba mancing ini karena bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke daerah kita apalagi kalau dipadu-padankan dengan wisata susur sungai dan semacamnya,” kata Paliansyah di Sampit, Senin.
Pemkab Kotim baru saja menggelar Lomba Mancing Lestari Bupati Cup selama dua hari, yakni 14-15 September 2024, berlokasi di Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau atau seberang Kota Sampit.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti masyarakat lokal tapi juga warga dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah, khususnya yang hobi memancing. Sedikitnya 500 peserta meramaikan lomba mancing yang digelar perdana oleh pemerintah daerah tersebut.
Melihat jumlah peserta yang terbilang besar, menurut Paliansyah kegiatan ini sangat bisa dikembangkan untuk meningkatkan daya tarik wisata. Selain itu, juga berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya pelaku UMKM setempat.
“Kalau peserta dan penontonnya banyak otomatis UMKM setempat menjadi lebih laku, jadi masyarakat juga bisa merasakan manfaatnya,” imbuhnya.
Baca juga: Bupati Kotim setujui proposal pembangunan lanjutan SDN 1 Baamang Tengah
Kendati demikian, ia meminta agar pengemasan kegiatan ke depannya lebih baik lagi, terutama dalam hal promosi agar peserta dari daerah lain bisa lebih banyak lagi. Ini sebagaimana konsep awal ajang tersebut yang dimaksudkan untuk diikuti seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah.
Di sisi lain, kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengapresiasi upaya pemerintah daerah untuk menyosialisasikan dan mengajak masyarakat menandatangani papan komitmen bersama perlindungan dan pelestarian ekosistem sungai dan hutan
Sungai merupakan sumber kehidupan bagi banyak makhluk hidup, sehingga penting untuk menjaga dan melestarikan sungai, sebab apabila sungai rusak, maka habitat di dalamnya akan terganggu.
Dampaknya, ikan akan sulit didapat, kualitas air sungai memburuk, dan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak kepada manusia itu sendiri. Maka dari itu, memang penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau bersama-sama menjaga sungai.
“Dalam hal ini, pemerintah daerah diharapkan agar bisa menggerakkan masyarakat agar bersama-sama menjaga dan melestarikan sungai agar bisa dinikmati juga oleh anak-cucu kita kelak,” demikian Paliansyah.
Baca juga: DPRD Kotim dukung pemkab jajaki penambahan rute penerbangan
Baca juga: Legislator Kotim apresiasi pemkab rehabilitasi SDN 1 Baamang Tengah
Baca juga: Kembali diaktifkan,CFD Taman Kota Sampit disambut antusias masyarakat