Debat publik, Sanidin-Siyono komitmen pada pemerataan pembangunan
Sampit (ANTARA) - Pasangan calon (paslon) Bupati Sanidin dan Wakil Bupati Siyono berkomitmen untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hal ini terus mereka tekankan saat mengikuti debat publik perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.
“Bersama kami akan membangun kota tercinta ini dengan semangat gotong royong sesuai dengan motto kita habaring hurung serta dengan prinsip aspiratif, partisipatif dan fasilitatif. Ingat program kami adalah membangun desa menata kota,” kata Sanidin di Sampit, Sabtu.
Debat publik perdana Pilkada Kotim 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim ini berlokasi di ballroom Aquarius Boutique Hotel Sampit dengan dihadiri oleh sejumlah pejabat, baik dari pemerintah daerah maupun instansi vertikal.
Dalam acara ini setiap paslon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi-misi, berdebat serta menjawab pertanyaan terkait berbagai permasalahan yang kerap terjadi Kotim serta untuk menarik minat pemilih untuk memilih mereka.
Mengawali paparannya Sanidin menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi Kotim saat ini yang menurutnya mengalami banyak penurunan.
“Kotim adalah kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar, pendapatan terbesar dan menjadi pintu gerbang ekonomi di Kalteng, namun secara perlahan seiring dengan waktu dan tantangan zaman saat ini Kotim hampir tersalip oleh kabupaten di sekitarnya hampir di semua aspek,” sebutnya.
Ia pun mengambil contoh terkait tingkat pengangguran di Kotim yang sempat menduduki peringkat pertama dari kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, yakni dengan tingkat pengangguran 4,7 persen.
Selain itu, angka kemiskinan Kotim juga menjadi sorotan karena dinilai cukup tinggi, yakni 5,94 persen. Padahal, Kotim merupakan kabupaten dengan luasan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang seharusnya bisa menjadi solusi terkait lapangan pekerjaan.
Menurutnya, Kotim membutuhkan pemimpin yang kuat dan memiliki visi misi untuk mengembalikan kebesaran Kotim. Oleh karena itu, Sanidin bersama rekannya Siyono merasa terpanggil untuk menginfakkan diri sebagai bupati dan wakil bupati.
“Kami memiliki visi mewujudkan masyarakat Kotim yang Bahalap, yaitu bermartabat, adil, harmonis, luhur, amanah dan produktif untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Baca juga: Debat publik, Halikinnor-Irawati siapkan solusi permasalahan di segala aspek
Paslon nomor urut dua ini berkomitmen untuk membangun Kotim yang adil dan bermartabat, menciptakan keseimbangan pembangunan antara pedesaan dan perkotaan. Sebab, dengan demikian investasi akan masuk ekonomi akan tumbuh masyarakat akan bangga, nyaman dan bahagia sebagai orang Kotim.
Sejalan dengan visi tersebut, pihaknya juga telah menyusun sejumlah misi yang siap dijalankan jika terpilih pada Pilkada Kotim 2024.
Misi pertama, memimpin dengan keteladanan dan berakar pada integritas, transparansi dan akuntabilitas untuk membangun kepercayaan masyarakat dan menjaga martabat daerah.
Kedua, mewujudkan keadilan yang merata di segala aspek kehidupan dengan menciptakan kebijakan yang adil dalam bidang ekonomi pendidikan kesehatan infrastruktur dan sosial, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan tanpa terkecuali.
Ketiga, mendorong keharmonisan dan kerukunan sosial dengan cara menginisiasi dan mendukung inisiatif-inisiatif yang mempromosikan persatuan kerukunan dan saling pengertian antar warga serta mencegah konflik sosial melalui dialog dan kerjasama.
Keempat, menegakkan nilai-nilai luhur dalam setiap kebijakan dengan cara memastikan bahwa setiap program dan kebijakan daerah mencerminkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, kebersamaan, kepedulian serta menghormati budaya dan tradisi setempat.
Kelima, mengelola pemerintahan dengan amanah dan integritas dengan menjalankan roda pemerintahan penuh tanggung jawab, menjaga amanah dari masyarakat dengan mengedepankan transparansi serta mencegah penyalahgunaan wewenang.
Keenam, meningkatkan produktivitas untuk kesejahteraan bersama dengan cara mengoptimalkan potensi daerah melalui pengembangan sektor-sektor produktif, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing daerah di tingkat nasional maupun internasional.
Paslon yang diusung Partai Gerindra ini juga menyiapkan sebelas program unggulan apabila terpilih menjadi pemimpin di Kotim. Namun, karena keterbatasan waktu hanya beberapa yang sempat disampaikan dalam debat publik tersebut.
Beberapa program unggulan Sanidin-Siyono antara lain Kotim Sehat , yakni dengan pemerataan pelayanan kesehatan menggunakan satu data, KTP, serta membuka ruang adanya rumah sakit swasta.
Kotim Pintar dengan memberikan program 2000 beasiswa dan program satu desa 10 sarjana. Kotim Melayani melalui reformasi birokrasi, tata kelola keuangan serta perizinan yang mudah dan call center satu kali 24 jam.
Baca juga: Peringati Hari Penglihatan Sedunia, 20 warga Kotim dibantu operasi katarak gratis
Kotim Sejahtera, yakni mengurangi Angka kemiskinan dan mencetak 5000 lapangan kerja.
Kotim Berkemajuan, yakni menyediakan rumah kreatif untuk milenial dan generasi Z, ekonomi digital dan bantuan modal untuk UMKM.
Kotim Membangun, yakni terkait infrastruktur jalan antar desa antar kecamatan, pengelolaan sampah modern, penataan kota, ruang publik dan drainase. Kotim Swasembada, melalui peningkatan sektor pertanian dan peternakan.
Dalam acara debat tersebut, paslon satu ini dengan lancar menjawab setiap pertanyaan yang diajukan panelis maupun aspirasi masyarakat. Salah satunya terkait optimalisasi pemanfaatan perusahaan besar swasta (PBS), khususnya perkebunan kelapa sawit dan meminimalkan dampaknya kepada masyarakat.
“Terkait keberadaan PBS ada yang namanya program CSR. Program itulah yang akan kami optimalkan agar masyarakat sekitar bisa merasakan manfaat dari keberadaan PBS tersebut. Serta agar semua PBS menaati regulasi yang ada, agar lingkungan kita tetap terjaga,” ujarnya.
Selain itu, banyak pertanyaan terkait isu strategis lainnya yang bisa dijawab dengan baik oleh paslon ini, di antaranya terkait solusi mengatasi jumlah pengangguran dengan cara menegakkan aturan minimal 20 persen pegawai perusahaan merupakan warga lokal.
Kemudian tentang pemerataan infrastruktur pembangunan. Terkait isu ini ketiga paslon sepakat bahwa untuk mewujudkan pemerataan pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan anggaran daerah, melainkan perlu didukung anggaran dari provinsi dan pusat.
Dalam hal ini, Sanidin optimis pihaknya mampu mewujudkan pemerataan pembangunan melalui sinergisitas antara pemerintah provinsi hingga pusat dengan adanya dukungan dari Partai Gerindra yang notabene merupakan partai dari Presiden Prabowo Subianto saat ini.
“Kebetulan yang merekomendasikan kami berdua adalah beliau (Presiden), sehingga kami yakin pada saat nanti kami berdua memimpin maka koordinasi itu akan lebih mudah,” ucapnya.
Sebelum akhir acara tersebut, Sanidin pun menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan. Hal ini membuktikan bahwa semua yang hadir bisa berdemokrasi serta berbagai gagasan yang merupakan pemikiran-pemikiran ke depan dalam pembangunan Kotim.
“Kami bukan sekedar berjanji, tetapi hadir untuk membawa perubahan, Kesejahteraan masyarakat adalah prioritas kami untuk itu kami berharap dukungan masyarakat Kotim,” demikian Sanidin.
Baca juga: Debat publik perdana Pilkada Kotim 2024 sarana edukasi, bukan provokasi
Baca juga: Disdik Kotim gelar festival panen hasil belajar CGP angkatan 10
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan OPD selesaikan program tepat waktu
“Bersama kami akan membangun kota tercinta ini dengan semangat gotong royong sesuai dengan motto kita habaring hurung serta dengan prinsip aspiratif, partisipatif dan fasilitatif. Ingat program kami adalah membangun desa menata kota,” kata Sanidin di Sampit, Sabtu.
Debat publik perdana Pilkada Kotim 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim ini berlokasi di ballroom Aquarius Boutique Hotel Sampit dengan dihadiri oleh sejumlah pejabat, baik dari pemerintah daerah maupun instansi vertikal.
Dalam acara ini setiap paslon diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi-misi, berdebat serta menjawab pertanyaan terkait berbagai permasalahan yang kerap terjadi Kotim serta untuk menarik minat pemilih untuk memilih mereka.
Mengawali paparannya Sanidin menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi Kotim saat ini yang menurutnya mengalami banyak penurunan.
“Kotim adalah kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar, pendapatan terbesar dan menjadi pintu gerbang ekonomi di Kalteng, namun secara perlahan seiring dengan waktu dan tantangan zaman saat ini Kotim hampir tersalip oleh kabupaten di sekitarnya hampir di semua aspek,” sebutnya.
Ia pun mengambil contoh terkait tingkat pengangguran di Kotim yang sempat menduduki peringkat pertama dari kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, yakni dengan tingkat pengangguran 4,7 persen.
Selain itu, angka kemiskinan Kotim juga menjadi sorotan karena dinilai cukup tinggi, yakni 5,94 persen. Padahal, Kotim merupakan kabupaten dengan luasan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang seharusnya bisa menjadi solusi terkait lapangan pekerjaan.
Menurutnya, Kotim membutuhkan pemimpin yang kuat dan memiliki visi misi untuk mengembalikan kebesaran Kotim. Oleh karena itu, Sanidin bersama rekannya Siyono merasa terpanggil untuk menginfakkan diri sebagai bupati dan wakil bupati.
“Kami memiliki visi mewujudkan masyarakat Kotim yang Bahalap, yaitu bermartabat, adil, harmonis, luhur, amanah dan produktif untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Baca juga: Debat publik, Halikinnor-Irawati siapkan solusi permasalahan di segala aspek
Paslon nomor urut dua ini berkomitmen untuk membangun Kotim yang adil dan bermartabat, menciptakan keseimbangan pembangunan antara pedesaan dan perkotaan. Sebab, dengan demikian investasi akan masuk ekonomi akan tumbuh masyarakat akan bangga, nyaman dan bahagia sebagai orang Kotim.
Sejalan dengan visi tersebut, pihaknya juga telah menyusun sejumlah misi yang siap dijalankan jika terpilih pada Pilkada Kotim 2024.
Misi pertama, memimpin dengan keteladanan dan berakar pada integritas, transparansi dan akuntabilitas untuk membangun kepercayaan masyarakat dan menjaga martabat daerah.
Kedua, mewujudkan keadilan yang merata di segala aspek kehidupan dengan menciptakan kebijakan yang adil dalam bidang ekonomi pendidikan kesehatan infrastruktur dan sosial, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan tanpa terkecuali.
Ketiga, mendorong keharmonisan dan kerukunan sosial dengan cara menginisiasi dan mendukung inisiatif-inisiatif yang mempromosikan persatuan kerukunan dan saling pengertian antar warga serta mencegah konflik sosial melalui dialog dan kerjasama.
Keempat, menegakkan nilai-nilai luhur dalam setiap kebijakan dengan cara memastikan bahwa setiap program dan kebijakan daerah mencerminkan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, kebersamaan, kepedulian serta menghormati budaya dan tradisi setempat.
Kelima, mengelola pemerintahan dengan amanah dan integritas dengan menjalankan roda pemerintahan penuh tanggung jawab, menjaga amanah dari masyarakat dengan mengedepankan transparansi serta mencegah penyalahgunaan wewenang.
Keenam, meningkatkan produktivitas untuk kesejahteraan bersama dengan cara mengoptimalkan potensi daerah melalui pengembangan sektor-sektor produktif, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing daerah di tingkat nasional maupun internasional.
Paslon yang diusung Partai Gerindra ini juga menyiapkan sebelas program unggulan apabila terpilih menjadi pemimpin di Kotim. Namun, karena keterbatasan waktu hanya beberapa yang sempat disampaikan dalam debat publik tersebut.
Beberapa program unggulan Sanidin-Siyono antara lain Kotim Sehat , yakni dengan pemerataan pelayanan kesehatan menggunakan satu data, KTP, serta membuka ruang adanya rumah sakit swasta.
Kotim Pintar dengan memberikan program 2000 beasiswa dan program satu desa 10 sarjana. Kotim Melayani melalui reformasi birokrasi, tata kelola keuangan serta perizinan yang mudah dan call center satu kali 24 jam.
Baca juga: Peringati Hari Penglihatan Sedunia, 20 warga Kotim dibantu operasi katarak gratis
Kotim Sejahtera, yakni mengurangi Angka kemiskinan dan mencetak 5000 lapangan kerja.
Kotim Berkemajuan, yakni menyediakan rumah kreatif untuk milenial dan generasi Z, ekonomi digital dan bantuan modal untuk UMKM.
Kotim Membangun, yakni terkait infrastruktur jalan antar desa antar kecamatan, pengelolaan sampah modern, penataan kota, ruang publik dan drainase. Kotim Swasembada, melalui peningkatan sektor pertanian dan peternakan.
Dalam acara debat tersebut, paslon satu ini dengan lancar menjawab setiap pertanyaan yang diajukan panelis maupun aspirasi masyarakat. Salah satunya terkait optimalisasi pemanfaatan perusahaan besar swasta (PBS), khususnya perkebunan kelapa sawit dan meminimalkan dampaknya kepada masyarakat.
“Terkait keberadaan PBS ada yang namanya program CSR. Program itulah yang akan kami optimalkan agar masyarakat sekitar bisa merasakan manfaat dari keberadaan PBS tersebut. Serta agar semua PBS menaati regulasi yang ada, agar lingkungan kita tetap terjaga,” ujarnya.
Selain itu, banyak pertanyaan terkait isu strategis lainnya yang bisa dijawab dengan baik oleh paslon ini, di antaranya terkait solusi mengatasi jumlah pengangguran dengan cara menegakkan aturan minimal 20 persen pegawai perusahaan merupakan warga lokal.
Kemudian tentang pemerataan infrastruktur pembangunan. Terkait isu ini ketiga paslon sepakat bahwa untuk mewujudkan pemerataan pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan anggaran daerah, melainkan perlu didukung anggaran dari provinsi dan pusat.
Dalam hal ini, Sanidin optimis pihaknya mampu mewujudkan pemerataan pembangunan melalui sinergisitas antara pemerintah provinsi hingga pusat dengan adanya dukungan dari Partai Gerindra yang notabene merupakan partai dari Presiden Prabowo Subianto saat ini.
“Kebetulan yang merekomendasikan kami berdua adalah beliau (Presiden), sehingga kami yakin pada saat nanti kami berdua memimpin maka koordinasi itu akan lebih mudah,” ucapnya.
Sebelum akhir acara tersebut, Sanidin pun menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan. Hal ini membuktikan bahwa semua yang hadir bisa berdemokrasi serta berbagai gagasan yang merupakan pemikiran-pemikiran ke depan dalam pembangunan Kotim.
“Kami bukan sekedar berjanji, tetapi hadir untuk membawa perubahan, Kesejahteraan masyarakat adalah prioritas kami untuk itu kami berharap dukungan masyarakat Kotim,” demikian Sanidin.
Baca juga: Debat publik perdana Pilkada Kotim 2024 sarana edukasi, bukan provokasi
Baca juga: Disdik Kotim gelar festival panen hasil belajar CGP angkatan 10
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan OPD selesaikan program tepat waktu