Sampit (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah menggelar debat publik perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sebagai sarana edukasi bagi masyarakat serta ajang silaturahim antar pasangan calon (paslon).
“Debat publik ini adalah sarana edukasi bukan provokasi, setiap paslon dapat menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan visi-misi dan program yang dapat meyakinkan pemilih memilihnya di Pilkada 2024,” kata Ketua KPU Kotim Muhammad Rifqi di Sampit, Sabtu.
Debat publik perdana Pilkada Kotim 2024 yang dilaksanakan di ballroom Aquarius Boutique Hotel Sampit itu dihadiri oleh sejumlah pejabat dari pemerintah daerah maupun instansi vertikal. Penjagaan ketat dilakukan oleh tim gabungan Kepolisian dan TNI dari awal hingga akhir acara.
Kegiatan berlangsung meriah namun tetap tertib dan kondusif. Masing-masing paslon membawa tim pendukung yang pada setiap kesempatan meneriakan yel-yel untuk menyemangati paslon yang didukung.
Kegiatan ini juga ditayangkan secara live melalui salah satu TV lokal di Kota Sampit dan akun media sosial KPU Kotim.
Debat publik perdana ini dibagi dalam enam segmentasi yang disusun oleh tim panelis dan tiga pertanyaan oleh tim perumus serta satu pertanyaan berdasarkan aspirasi masyarakat.
Segmen pertama diisi dengan penyampaian visi misi dan program masing-masing paslon, kedua dan ketiga pendalaman visi misi dan program, keempat pertanyaan dari panelis dan kelima tanya jawab serta sanggahan antar paslon, keenam penutup atau closing statement.
“Harapan kami masyarakat yang melihat debat pada malam hari ini menjadikan debat ini sebagai salah satu bahan pembelajaran politik, serta bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan ke depan,” ujar Rifqi.
Ia menyebutkan, selain memberikan kesempatan bagi setiap paslon untuk menyampaikan visi misi yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan OPD selesaikan program tepat waktu
Setelah menyaksikan debat publik ini, masyarakat diharapkan memiliki gambaran akan calon pemimpin yang diinginkan dan bisa menentukan paslon yang akan dipilih serta dengan kesadaran datang ke TPS guna menyalurkan hak pilih pada 27 November 2024 mendatang.
Ketika akan memasuki segmen keenam sempat ada protes dari tim pendukung paslon, lantaran adanya miskomunikasi yang menyebabkan kurangnya sesi tanya jawab terhadap dua paslon.
Kendati demikian, setelah dilakukan perundingan dari panitia, tim pendukung terutama paslon, akhirnya acara tetap dilaksanakan sesuai rencana berdasarkan kesepakatan bersama.
“Memang sempat ada miskomunikasi, tapi sudah bisa dimaklumi. Disamping itu, antara paslon juga sudah ada saling tanya jawab, sehingga inti dari segmen tersebut sebenarnya sudah terpenuhi, makanya mereka bisa menerima semua,”jelas Rifqi.
Ia menambahkan, selanjutnya pihaknya bersama tim panelis dan tim perumus akan mempersiapkan debat publik kedua yang dijadwalkan pada 13 November 2024. Debat publik kedua ini rencananya juga akan ditayangkan secara nasional melalui stasiun televisi Metro TV.
Sementara itu paslon nomor urut satu, Calon Bupati Halikinnor dan Calon Wakil Bupati Irawati mengaku puas dengan pelaksanaan debat publik perdana ini dan lega karena telah melalui salah satu tahapan dalam Pilkada 2024.
“Alhamdulillah, salah satu tahapan telah kita lewati, yaitu debat publik. Kami cukup puas dengan hasil debat, walaupun kita tahu sebagai manusia biasa kita punya kelemahan, jadi moderator kurang memberikan pertanyaan namun itu hal biasa dan kami memakluminya,” ucapnya.
Pasangan petahana ini menyebutkan, setiap paslon pada umumnya memiliki visi misi yang bagus, semata-mata untuk membangun dan membawa Kotim menjadi lebih maju dan baik.
Namun, menurutnya janji saja tidak cukup tetapi harus ada aksi nyata. Hal itu telah buktikan oleh pasangan Harati (Halikinnor-Irawati) pada periode pertama masa jabatannya memimpin Kotim.
Baca juga: KPU Kotim terima 320.028 surat suara untuk pemilihan bupati 2024
Meski, masa jabatan periode pertama terbilang singkat karena adanya regulasi Pilkada serentak, ditambah lagi pada tahun-tahun pertama menjabat mereka dihadapkan dengan pandemi COVID-19, namun pasangan Harati mampu keluar dari permasalahan tersebut.
“Pelaut yang handal pasti melewati ombak yang besar dan Harati sudah membuktikan itu,” pungkasnya.
Paslon nomor urut dua, Calon Bupati Sanidin dan Calon Wakil Bupati Siyono juga mengaku lega karena dapat melalui salah satu tahapan Pilkada dengan lancar. Terlebih, pertanyaan yang diajukan moderator dianggap memang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Pertanyaan yang konkrit terjadi di lapangan, kami senang menerima pertanyaan itu. Karena dalam kunjungan kami ke masyarakat poin-poin itulah yang ditanyakan masyarakat kepada kami,” kata Siyono.
Meskipun, waktu debat publik dinilai terlalu singkat, namun ia mengaku senang mendapat kesempatan untuk menyampaikan ide dan gagasan yang dapat menjadi solusi terhadap aspirasi masyarakat, khususnya berkaitan dengan proses pembangunan di daerah.
“Problem di masyarakat akan kami selesaikan pada saat kita memimpin. Kami senang bisa menyampaikan visi misi kami melalui debat ini, kami yakin kami bisa meyakinkan masyarakat agar percaya bahwa kami akan melaksanakan visi misi itu pada saatnya,” pungkasnya.
Tidak jauh berbeda disampaikan, paslon nomor urut tiga Calon Bupati Muhammad Rudini Darwan Ali dan Calon Wakil Bupati Paisal Damarsing bersyukur acara debat publik dapat berjalan lancar, walau belum maksimal namun pihaknya mengapresiasi penyelenggara.
“Walaupun memang tidak maksimal, tapi kami mengapresiasi KPU dan Bawaslu yang menyelenggarakan, mudah-mudahan apa kami sampaikan melalui debat ini bisa memberikan gambaran kepada masyarakat terkait visi misi kami, yaitu Kotim Menyala,” sebutnya.
Setelah debat publik perdana ini, pihaknya akan tetap aktif berkampanye ke lapangan sembari menyerap aspirasi masyarakat.
Terkait persiapan debat publik kedua, Rudini menyatakan pihaknya tetap fokus terhadap permasalahan daerah, bukan sekedar beretorika tentang apa yang mereka rasakan dari hulu ke hilir, namun siap membuktikan komitmen untuk membangun daerah.
Baca juga: Pemuda Kotim antusias ikuti Ikrar Bersama Anak Bangsa
Baca juga: Karantina dan BKSDA Sampit gagalkan penyelundupan 54 burung ke luar pulau
Baca juga: Pjs Bupati Kotim ingatkan ASN jaga kesehatan jasmani dan rohani