DPRD Kotim minta Dinkes antisipasi sebaran penyakit di musim hujan

id dprd kotim, langkap, penyakit musim hujan, sampit, kotawaringin timur

DPRD Kotim minta Dinkes antisipasi sebaran penyakit di musim hujan

Anggota DPRD Kotim Langkap (kemeja putih) ketika melakukan sidak ke RSUD dr. Murjani Sampit bersama Komisi III dan Ketua DPRD, Senin (28/10/2024). (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) -
Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Langkap mengimbau Dinas Kesehatan harus mulai ekstra mengantisipasi penyakit musiman yang sering muncul pada musim hujan, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan diare.
 
“Saat ini Kotim sudah diliputi musim hujan, kami mohon kepada Dinas Kesehatan agar bisa menginstruksikan rumah sakit dan puskesmas agar bersiap menghadapi penyakit musiman, salah satunya DBD yang harus diwaspadai,” kata Langkap di Sampit, Senin.
 
Sekretaris Komisi III DPRD Kotim yang bermitra dengan Dinas Kesehatan menjelaskan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa Kotim telah memasuki musim hujan sejak akhir September lalu.
 
Tak hanya itu, musim hujan kali ini diperkirakan lebih panjang dibanding tahun sebelumnya, yakni berlangsung selama delapan hingga sepuluh bulan. Kondisi ini tentu membuat potensi penyebaran penyakit musiman pun meningkat.
 
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Dinas Kesehatan menyiapkan langkah-langkah antisipasi, mulai dari pencegahan dan penanganan yang membutuhkan perencanaan yang matang agar fasilitas pelayanan kesehatan tidak kewalahan ketika kasus tersebut terjadi.
 
“Tim promosi kesehatan di seluruh fasilitas medis juga harus meningkatkan sosialisasi pencegahan dan memantau kondisi masyarakat. Monitoring seperti ini sangat penting untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran penyakit,” tuturnya.

Baca juga: Dinkes Kotim gandeng BNK gelar tes urine terhadap 105 pegawai
 
Langkap juga mengingatkan agar koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan fasilitas pelayanan kesehatan harus berjalan dengan baik, terutama dalam menyiapkan obat-obatan dan sarana prasarana pendukung seperti tempat tidur pasien bisa dilakukan dengan baik.
 
Pihaknya tidak ingin sampai ada masyarakat yang mengeluhkan kesulitan mendapat pelayanan medis saat dibutuhkan, lantaran kurangnya kesiapan dari instansi terkait.
 
Disamping itu, politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyinggung tingginya angka DBD di Kotim pada 2023 lalu. 
 
Berdasarkan data Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah pada 2023 kasus DBD mencapai 3.150 kasus selama periode Januari-Desember 2023 dan dari 14 kabupaten/kota di Kalteng, tercatat bahwa Kotim merupakan kabupaten dengan kasus DBD tertinggi, yakni 623 kasus. 
 
Untuk itu, ia menyarankan agar Dinas Kesehatan melakukan fogging di beberapa titik yang dianggap rawan menjadi sangat nyamuk Aedes Aegypti dengan harapan angka kasus DBD tahun ini bisa ditekan.
 
“Tidak perlu menunggu ada kasus atau kejadian dulu baru bergerak. Karena seperti yang kita tau, mencegah lebih baik daripada mengobati,” demikian Langkap.