Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Arif Noerkim meminta seluruh kepala sekolah agar dapat menunjuk wali kelas dengan klasifikasi guru yang berwibawa.
"Jadi jangan sampai menetapkan wali kelas itu secara asal-asalan. Seperti guru yang berwatak emosional dan tidak bijaksana. Karena itu akan berdampak luas," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Legislator Palangka Raya itu mengaku pihaknya kerap mendapatkan keluhan terkait banyaknya guru yang memiliki sifat emosional, terutama pada sekolah tingkat dasar hingga tingkat menengah pertama. Menurut dirinya, sifat emosional yang dimiliki wali kelas tersebut berdampak buruk terhadap perkembangan siswa di sekolah bahkan hingga menciptakan jarak antara guru dan siswa.
"Ini merambat kepada orang tua murid yang ada di rumah. Terkadang, ada konflik yang tidak disadari namun mempengaruhi terhadap kondisi jiwa peserta didik," ucapnya.
Arif pun berharap kedepan para kepala sekolah dapat melakukan proses seleksi yang ketat untuk menentukan wali kelas, agar dapat memberikan dampak positif kepada siswa. Bahkan, tak hanya kepada wali kelas, proses serupa juga diharapkan dilakukan dalam menentukan penempatan porsi tugas, baik dalam guru Bimbingan Konseling hingga guru mata pelajaran.
Baca juga: Disdik Palangka Raya ingatkan sekolah di daerah rawan banjir untuk waspada
"Guru-guru pun harus ditingkatkan kualitasnya. Sesuai dengan arahan kementerian yang dibacakan oleh Penjabat Wali Kota Palangka Raya, bahwasanya guru guru ini akan diberi pelatihan. Untuk menumbuhkan karakter diri seorang guru," ujarnya.
Politisi PAN ini juga meminta para guru dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas diri setiap tahunnya, sehingga kedepan proses pembelajaran dapat berjalan maksimal sesuai dengan perkembangan kurikulum yang ada. Untuk itu, kedepan para guru di Kota Palangka Raya tidak ada lagi yang lulusan diploma, namun seluruh guru diharapkan harus sarjana.
"Jadi pemerintah kota juga kami minta berikan beasiswa kepada guru yang masih diploma agar bisa menjadi sarjana. Ini kan agar Kota Palangka Raya memiliki guru yang berkualitas," demikian Arif.
Baca juga: Pemerintah diminta evaluasi kualitas guru di Palangka Raya
Baca juga: Dapat jatah 10.000 hektare, Legislator Palangka Raya dukung penuh ketahanan pangan Presiden RI
Baca juga: Legislator Kalteng ini siap bantu bangun kembali Gereja Maranatha