Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor meminta setiap organisasi perangkat daerah (OPD) agar tidak menumpuk program dan kegiatan di akhir tahun, terutama yang bersifat kegiatan fisik.
“Alhamdulillah, perkembangan sepanjang tahun 2024 cukup baik, namun ini perlu kita evaluasi karena kita ingin tahun depan program kegiatan itu bisa dilaksanakan di awal, khususnya yang bersifat kegiatan fisik,” kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Berdasarkan hasil rapat internal evaluasi akhir tahun 2024 Pemkab Kotim mencatat capaian realisasi pendapatan daerah per 27 Desember 2024 sebesar Rp2.225.508.770.275 atau 91,50 persen dari target Rp2.432.356.040.400.
Pendapatan tersebut meliputi, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Rp283.321.040.359 atau 48,82 persen dari target Rp585.143.313.400.
Lalu realisasi pendapatan transfer yang terdiri atas transfer pusat Rp1.788.042.509.631 atau 108,04 persen dari target Rp1.654.916.128.000, transfer antar daerah Rp153.756.728.990 atau 79,95 persen dari Rp192.296.599.000, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah realisasi Rp408.491.295.
Baca juga: Bupati Kotim ajak tetap jaga kamtibmas usai pilkada
Selanjutnya, realisasi belanja daerah per 27 Desember 2024 dari pagu belanja Rp2.557.473.464.100 dengan realisasi Rp2.177.087.779.596 atau 85,13 persen dari pagu. Meliputi capaian belanja operasi 84,39 persen, belanja modal 79,96 persen, belanja tidak terduga 31,74 persen dan belanja transfer 97,03 persen.
Halikinnor menuturkan, meskipun realisasi target APBD selama 2024 tidak sampai 100 persen, namun capaian ini sudah bagus. Namun, menyoroti pelaksanaan program kegiatan yang cenderung menumpuk pada akhir tahun.
Menurutnya, hal ini cukup berisiko dan program yang telah disusun tidak bisa terlaksana. Terlebih jika usulan anggaran perubahan tidak disetujui seperti yang terjadi pada 2024 ini.
“Kita ingin agar program kegiatan dikerjakan dari awal, khususnya yang bersifat kegiatan fisik bisa dikerjakan dulu. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dikerjakan di akhir tahun, sehingga ketika tidak ada anggaran perubahan kita tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.
Disamping itu, penumpukan program kegiatan pada akhir tahun kerap berdampak pada pembahasan anggaran perubahan yang alot, maka dari itu setiap OPD pun diminta membuat perencanaan secara matang agar mengulangi hal yang sama,
“Saya minta ke depan seluruh OPD supaya membuat perencanaan sematang mungkin, sehingga pada tahun selanjutnya tidak terulang lagi pekerjaan, terutama pekerjaan fisik menumpuk di akhir tahun yang membuat anggaran perubahan itu sulit kita bahas,” demikian Halikinnor
Baca juga: Bupati Kotim gratiskan BPHTB dan PBG dukung program 3 juta rumah
Baca juga: Evaluasi akhir 2024, Bupati Kotim tekankan pentingnya sinergisitas
Baca juga: BPBD Kotim ingatkan wisatawan Pantai Ujung Pandaran waspadai ubur-ubur