Bappeda Litbang Kobar tegaskan penanganan stunting masih menjadi prioritas

id Bappeda Litbang Kobar tegaskan penanganan stunting masih menjadi prioritas, kalteng, kobar, Kotawaringin Barat, Pangkalan Bun, stunting, kesehatan

Bappeda Litbang Kobar tegaskan penanganan stunting masih menjadi prioritas

Kepala Bappeda Litbang Kobar Juni Gultom di Pangkalan Bun, Jumat (17/1/2025). ANTARA/HO-Istimewa

Pangkalan Bun (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah melakukan evaluasi terhadap kasus stunting tahun 2024 karena penanganan stunting masih menjadi program prioritas.

"Evaluasi tersebut sebagai acuan kita untuk menyusun perencanaan di tahun 2025 ini," kata Kepala Bappeda Litbang Kobar Juni Gultom di Pangkalan Bun, Minggu.

Dia mengatakan, penanganan stunting saat ini masih menjadi fokus utama pemerintah pusat. Pemerintah daerah pun berkomitmen menjalankan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto terkait masalah ini.

“Penanganan kasus stunting masih menjadi prioritas nasional, sehingga pemda wajib mengimplementasikan instruksi Presiden agar kasus stunting dapat ditangani dengan serius dan efektif,” ucapnya

Dia mengungkapkan, pada awal Januari ini pihaknya sudah memulai kegiatan Rapat Sinkronisasi Data Stunting dengan mengevaluasi kegiatan penanganan stunting di tahun 2024. Tujuannya agar menjadi acuan dalam perencanaan daerah di tahun 2025.

"Untuk mengawali aksi 1 ada beberapa master ansit yang harus dipenuhi yaitu data sasaran, data cakupan layanan 29 indikator, data supply kesehatan 1, data supply kesehatan 2, dan pemetaan program," ungkapnya.

Juni menjelaskan, dalam penginputan master ansit atau instrumen penghitungan data terbanyak terdapat pada Dinas Kesehatan yang diketahui bahwa ada 379 balita masuk kategori stunting.

"Agar bisa by name by address, data ini nantinya akan di sinkronkan dengan data desa/kelurahan," jelasnya.

Baca juga: Pemkab Kobar dukung penuh kelancaran haul Kyai Gede

Lanjutnya, pihaknya juga memberikan saran untuk inovasi Stunting yaitu dengan membuat Pojok Stunting di Posyandu. Diantaranya dengan berjualan sayur-sayuran, ikan segar dan buah-buahan.

"Inovasi tersebut bisa bekerja sama dengan KWT yang ada di daerah, sehingga program pertanian terintegrasi langsung dengan Posyandu," ucapnya.

Dia menyampaikan, untuk pelaksanaan aksi 1 Stunting apabila sesuai petunjuk teknis di Januari 2025, maka pelaksanaan aksi 1 stunting nanti akan dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2025.

"Di tahun 2025 ada 13 lokus stunting di mana 13 wilayah ini agar bisa dikawal dan program bisa diarahkan ke wilayah lokasi stunting," disampaikannya.

Lanjutnya, untuk data sementara 379 data anak stunting akan dilakukan validasi dengan yang melakukan kunjungan di posyandu desa atau kelurahan.

Untuk langkah lain, semua sepakat bahwa program kegiatan yang ada di Dinas akan mengacu pada lokasi dan lokus yg ditetapkan tahun 2025.

"Harapannya anggaran dapat diserap secara efektif sehingga tahun 2026 ada penurunan stunting," demikian Juni Gultom.

Baca juga: Pj Bupati Kobar: SDM memiliki peran sangat penting dalam pencapaian pembangunan

Baca juga: Pemkab Kobar implementasikan Perbup No.47/2024 tentang pembebasan BPHTB

Baca juga: Sekda Kobar: Pertempuran 14 januari di Kumai bagian sejarah perjuangan Bangsa Indonesia