Sampit (ANTARA) - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mulai melayani permintaan meski masih dalam jumlah terbatas untuk pembudi daya binaan Dinas Perikanan setempat.
"Sekarang sudah bisa memasarkan untuk memenuhi kebutuhan pakan kelompok perikanan budi daya. Kemarin cuma didistribusikan sekitar 300 kilogram. Masih dalam tahap kecil," kata Pengelola Kesehatan Ikan (Polkeskan) Ahli Muda Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, Fahrul Jainal Ilmi di Sampit, Selasa.
Pabrik pakan ikan milik pemerintah kabupaten ini berlokasi di di Sentra Perikanan Terpadu Sijura di Desa Sei Ijum Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Pabrik pakan ini diresmikan Bupati Halikinnor pada Kamis (16/1/2025) lalu.
Fahrul menjelaskan, pakan hasil produksi pabrik tersebut sudah melalui uji kadar protein di Laboratorium milik Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Kalimantan Selatan. Hasilnya, pakan tersebut memenuhi standar untuk dipasarkan karena kada proteinnya di atas 25 persen.
Pakan tersebut kemudian diuji coba digunakan di kolam budi daya ikan patin. Hasilnya, pakan tersebut memberikan hasil yang bagus sehingga produksi akan dilanjutkan.
Meski begitu, produksi saat ini masih dalam kategori uji coba karena distribusinya masih terbatas untuk kelompok pembudi daya binaan Dinas Perikanan. Untuk produksi dan pemasaran dalam jumlah besar untuk umum akan dilakukan setelah didaftarkan dan mendapat izin layak edar dari pemerintah pusat.
Pakan ikan yang diproduksi saat ini untuk pelet ukuran besar yang biasa dikonsumsi ikan yang sudah berusia sekitar tiga bulan. Ini merupakan tahap awal dan akan terus dikembangkan.
Baca juga: Bupati Kotim rencanakan bangun gedung baru untuk DPRD
"Untuk pakan tenggelam itu harganya sekitar Rp8.500 per kilogram, sedangkan untuk pakan apung itu Rp10.000 per kilogram. Cuma sekarang yang kita bisa produksi itu masih untuk pakan tenggelam," ujar Fahrul.
Harga jual pakan hasil produksi pabrik yang dikelola Dinas Perikanan Kotawaringin Timur jauh lebih murah dibanding harga di pasaran. Ini sesuai perintah Bupati Halikinnor bahwa pabrik ini didirikan untuk membantu pembudi daya karena selama ini harga pakan cukup mahal.
Dengan memproduksi pakan di daerah sendiri dan harga yang lebih murah, diharapkan dapat membantu pembudi daya mendapatkan keuntungan lebih besar sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Fahrul mengakui masih ada beberapa kendala, khususnya bahan baku tepung ikan yang masih harus didatangkan dari luar daerah. Jika di daerah ini sudah ada yang mampu memproduksi tepung ikan maka kemungkinan harga jual pakan bisa ditekan lagi dan keberlanjutan produksinya lebih terjamin karena bahan baku selalu tersedia.
Namun dia memastikan bahwa Dinas Perikanan akan terus berupaya untuk memberikan hasil terbaik dalam pelayanan ini. Sesuai tujuan pemerintah, produksi pakan ini lebih mengedepankan tujuan untuk membantu masyarakat.
Selain itu, ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan, khususnya di bidang perikanan, apalagi potensinya masih cukup besar.
"Kita juga bisa meningkatkan proteinnya supaya produksi ikannya terus meningkat karena ini tujuannya memang untuk membantu masyarakat kita dan meningkatkan produksi perikanan," demikian Fahrul.
Baca juga: Disdik Kotim gelar workshop modul ajar berbasis deep learning
Baca juga: Bupati Kotim: TP PKK ibarat perempuan hebat dibalik kesuksesan lelaki
Baca juga: Polres Kotim panen perdana 200 kilogram patin dukung MBG