Perkebunan sawit di Kotim berkontribusi besar pasok jagung ke Bulog

id Pemkab Kotim, kalteng, Sampit,kotim, Kotawaringin Timur, bulog kotim, panen jagung, ketahanan pangan, swasembada pangan

Perkebunan sawit di Kotim berkontribusi besar pasok jagung ke Bulog

Wakil Bupati Irawati dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sepnita saat menghadiri panen jagung, belum lama ini. ANTARA/HO-Prokopim Kotim

Sampit (ANTARA) - Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berkontribusi memasok jagung ke Bulog, bahkan saat ini lebih besar dibanding pasokan dari petani setempat.

"Saat ini ada dari Wilmar yang sudah memasok. Juga sudah ada perusahaan yang menelepon ke kami mengabarkan mereka lagi menjemur. Mungkin komposisinya nanti lebih banyak kebun yang jual ke Bulog," kata Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad di Sampit, Minggu.

Jagung termasuk komoditas yang terus digenjot produksinya, selain beras. Bahkan, pemerintah bersama berbagai pihak, termasuk organisasi perusahaan perkebunan, bersinergi menjalankan program Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektare.

Program ini salah satu bagian dari Asta Cita yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto yakni menciptakan ketahanan pangan dan swasembada pangan nasional. Oleh karena itu, perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kotawaringin Timur pun beramai-ramai memanfaatkan sebagian lahan mereka untuk ditanami jagung dengan sistem tumpang sari.

Azwar Fuad menegaskan, sesuai penugasan pemerintah, Bulog selalu siap siaga membeli gabah dan jagung hasil panen setempat. Tujuannya jelas, yakni bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan.

Tahun 2025 ini Bulog Kotawaringin Timur ditargetkan menyerap sedikitnya 86 ton jagung. Saat ini Bulog baru menerima hasil panen dari dua pihak yakni petani di Kecamatan Parenggean sebanyak 1.200 kilogram dan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Wilmar sebanyak 1.733 kg sehingga total sebanyak 2.933 kilogram.

Jumlah tersebut diyakini terus bertambah karena banyak kebun jagung yang memasuki masa panen. Sebagian bahkan sudah panen, namun masih dalam tahap pengeringan dengan cara dijemur secara alami.

Baca juga: HNR Cup I 2025 diharap jadi titik balik kebangkitan sepak bola Kotim

Jagung hasil panen harus dijemur karena Bulog memberikan syarat akan membeli jagung dengan tingkat kadar air maksimal 14 persen. Untuk itulah jagung harus dijemur terlebih dahulu sebelum dijual ke Bulog.

"Mudah-mudahan nanti setelah kering, jagungnya dipipil dan kadar airnya 14 persen sehingga bisa masuk di gudang Bulog. Mudah-mudahan bulan Juni ini bisa nambah lagi," harap Azwar Fuad.

Jagung yang diserap Bulog tersebut nantinya menjadi cadangan jagung pemerintah (CJP) yang disimpan di gudang Bulog. Bulog itu belum bisa mengeluarkan jagung tersebut sebelum ada perintah dari Badan Pangan Nasional.

Biasanya, perintah itu keluar ketika harga jagung pakan di pasaran meningkat tajam sehingga perlu ada intervensi pasar. Saat itulah Bulog akan diperintahkan mengeluarkan jagung CJP ke pasaran hingga harga di pasaran kembali stabil.

Saat ini harga jagung pipilan di pasaran masih stabil, bahkan terjadi penurunan harga di sentra produksi jagung nasional seperti di Nusa Tenggara Barat, Gorontalo dan Jawa Timur karena sedang terjadi panen raya.

Musim panen seperti ini harga malah turun sehingga menjadi momen Bulog menyerap untuk menyetok jagung. Biasanya nanti akan ada perintah mengeluarkannya di akhir tahun.

Azwar Fuad juga menanggapi keluhan terkait munculnya keluhan jamur pada jagung. Menurutnya, semua sama-sama belajar karena ini hal baru, namun kemungkinan jamur pada jagung bisa muncul karena kelembaban.

"Makanya kami ingatkan perusahaan atau petani, kalau bisa menjemur sampai benar-benar kena panas dan kering. Sebelum nanti dimasukkan karung, didinginkan dulu supaya tidak lembab dan memicu jamur," demikian Azwar Fuad.

Baca juga: Stok beras Bulog Kotim catat sejarah baru

Baca juga: RSUD dr Murjani Sampit respons usulan penyediaan layanan endoskopi

Baca juga: Legislator Kotim dukung penguatan TK untuk peningkatan pendidikan


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.