Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP), mengingatkan kepada seluruh nelayan di wilayah setempat, betapa pentingnya menjaga ekosistem laut bagi generasi di masa mendatang.
Salah satu cara menjaganya dengan tidak menggunakan alat tangkap yang merusak ekosistem dan habitat ikan, kata Kabid Perikanan Tangkap Manis Suharjo di Pangkalan Bun, Selasa.
"Jadi, kepada para nelayan untuk menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, agar keberlanjutan sumber daya ikan tetap terjaga, serta tidak merusak ekosistem laut lainnya," ucapnya.
Meski begitu, pihaknya tetap mengapresiasi masih kentalnya pelestarian budaya melalui kegiatan sedekah laut oleh masyarakat pesisir Desa Tanjung Putri, Kabupaten Kobar.
Menurut Manis Suharjo, kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk menjaga kekompakan, silaturahmi, dan semangat gotong royong dalam masyarakat nelayan.
"Sedekah Laut tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga mempererat hubungan sosial antar sesama nelayan. Tradisi ini merupakan simbol rasa syukur atas karunia Tuhan dan perlu dilestarikan," ujarnya.
Baca juga: Disperindagkop Kobar: Beberapa komoditas pangan mengalami fluktuasi harga
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Putri Eli Sapitri menjelaskan, bahwa tradisi ini merupakan warisan budaya masyarakat yang telah dilakukan secara turun-temurun.
"Selain sebagai bentuk syukur atas limpahan rezeki, kegiatan ini juga menjadi sarana memanjatkan doa agar para nelayan senantiasa diberikan keselamatan saat melaut," jelasnya.
Dirinya pun berharap melalui tradisi ini, para nelayan selalu dalam lindungan saat mencari ikan dan diberikan hasil tangkapan yang melimpah.
Baca juga: Tingkatkan partisipasi masyarakat bayar pajak, Bapenda Kobar gencarkan program Sasah
Baca juga: Siswa sekolah binaan PT GSIP AMR, Fayaz raih medali emas olimpiade nasional Bahasa Inggris
Baca juga: RSSI operasikan paviliun ramin kelas 1 kebidanan untuk tingkatkan pelayanan