Pulang Pisau (ANTARA) - Wakil Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Ahmad Jayadikarta mengatakan berdasarkan prioritas pembangunan daerah, arah pembangunan 2026 difokuskan pada sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur, serta bidang pendukung lain yang strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Penetapan program dan kegiatan prioritas ini tetap memperhatikan dinamika lingkungan strategis yang memengaruhi capaian kinerja pembangunan, serta selaras dengan kebijakan pusat dan provinsi yang tercantum dalam RKP dan RKPD,” kata Ahmad Jayadikarta di Pulang Pisau, Kamis.
Ahmad Jayadikarta mengingatkan kondisi global ikut memengaruhi situasi daerah. Inflasi yang terjadi di berbagai negara memicu kenaikan suku bunga bank sentral, sehingga berdampak pada pelemahan ekonomi domestik, meningkatnya pengangguran, serta bertambahnya angka kemiskinan.
“Perekonomian mengalami kontraksi, pengangguran terbuka dan angka kemiskinan meningkat,” ujarnya.
Ia menyampaikan target pendapatan daerah Kabupaten Pulang Pisau Tahun anggaran 2026 diproyeksikan mencapai Rp1,161 triliun. Jumlah ini bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, serta lain-lain pendapatan yang sah.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau apresiasi saran DPRD terkait susunan perangkat daerah
“Pendapatan ini terbagi antara PAD sebesar Rp158,888 Miliar, transfer Rp996,268 miliar, dan lain-lain pendapatan yang sah Rp6 miliar yang seluruhnya dirancang untuk menopang kebutuhan pembangunan masyarakat,” jelasnya.
Dirinya menyampaikan target belanja daerah pada APBD 2026 diproyeksikan sebesar Rp1,222 triliun meliputi belanja pegawai, belanja operasi, belanja tak terduga, serta belanja transfer. Secara rinci, belanja pegawai ditargetkan Rp355 miliar, sedangkan belanja operasi dan belanja modal Rp708,314 miliar.
“Belanja tak terduga sebesar Rp2 miliar, serta belanja transfer Rp156,728 miliar lebih,” jelasnya.
Terkait dengan APBD Kabupaten Pulang Pisau tahun 2026 mengalami defisit anggaran mencapai Rp60,886 miliar, paparnya, untuk mengatasi defisit, pemerintah setempat mengandalkan pembiayaan dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp62,886 miliar.
Baca juga: Seorang nenek di Pulang Pisau diduga dibunuh cucunya gara-gara tanah
Baca juga: Wakil Bupati Pulang Pisau harapkan pengembangan ekonomi syariah berkelanjutan
Baca juga: Bupati Pulang Pisau pastikan penyelesaian pembangunan infrastruktur pendukung MTQ
