Dinkes Barut tingkatkan layanan puskesmas dengan pengobatan tradisional

id pelatihan pengobatan tradisional barito utara,pemanfaatan toga,teknik akupresur,fasilitator puskesman barut,barut,dinas kesehatan barut,barito utara,k

Dinkes Barut tingkatkan layanan puskesmas dengan pengobatan tradisional

Peserta pelatihan asuhan mandiri pemanfaatan Toga dan Akupresur bagi para fasilitator Puskesmas, foto bersama Kadis Kesehatan dan Kabid dan narasumber usai pembukaan kegiatan di Muara Teweh,Senin (29/9/2025). ANTARA/Dokumen Pribadi

Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, meningkatkan kompetensi fasilitator Puskesmas dengan pelatihan asuhan mandiri pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga) dan Akupresur (teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok).

"Kegiatan ini untuk penguatan kapasitas tenaga kesehatan untuk memanfaatkan potensi tanaman obat dan teknik pengobatan tradisional seperti akupresur," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara Pariadi AR di Muara Teweh, Senin.

Menurut dia, kesehatan merupakan aset yang paling berharga. Upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah gangguan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab tenaga medis, tetapi juga masyarakat, keluarga, dan komunitas.

Pelatihan ini, katanya, bertujuan membekali para fasilitator puskesmas dengan ilmu praktis yang bisa diterapkan langsung di lapangan.

Pemanfaatan kearifan lokal, seperti tanaman obat yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar, yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama secara mandiri sebelum pasien mendapat penanganan medis lebih lanjut.

"Ilmu yang kita dapatkan hari ini akan menjadi bekal berharga bagi kita untuk dibagikan kepada masyarakat. Banyak metode pengobatan tradisional telah terbukti aman dan efektif jika dilakukan dengan cara yang tepat. Karena itu, penting bagi kita untuk menguasai teknik ini dan mengajarkannya secara benar,"kata Pariadi.

Ia menekankan, pengembangan pengobatan tradisional tidak boleh lepas dari prinsip rasionalitas dan higienitas.

"Kita harus pastikan bahan yang digunakan bersih dan aman. Jangan sampai niat baik justru menimbulkan masalah kesehatan baru," tambahnya.

Pariadi menyatakan, fasilitator puskesmas memiliki peran kunci sebagai jembatan informasi dan diharapkan para peserta pelatihan dapat menjadi agen edukasi di puskesmas masing-masing sehingga masyarakat lebih mengenal pemanfaatan Toga dan akupresur sebagai upaya preventif dan promotif kesehatan.

"Saya berharap ilmu yang diperoleh hari ini benar-benar diterapkan dan disosialisasikan ke masyarakat, agar pemanfaatan tanaman obat keluarga dan akupresur bisa menjadi bagian dari budaya sehat kita," ujar Pariadi.

Ketua Panitia Askiah mengatakan peserta pelatihan berasal dari 17 Puskesmas di Barito Utara dengan total 25 orang diharapkan peserta mampu menjadi fasilitator asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan akupresur di wilayah kerjanya masing-masing.

"Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan fasilitator puskesmas dalam mengembangkan layanan kesehatan tradisional dengan sistem blended training atau kombinasi daring dan luring," katanya.

Dia menambahkan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari berbagai regulasi, antara lain Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, hingga Permenkes Nomor 61 Tahun 2016 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris.

Materi yang diberikan meliputi pemanfaatan tanaman obat keluarga, teknik akupresur, pemberdayaan masyarakat, komunikasi dan fasilitasi, hingga kemitraan dalam pengembangan layanan tradisional. Kegiatan didukung instruktur bersertifikat dari lembaga pelatihan terakreditasi seperti CV Rudi Bermartabat dan Lembaga Terakreditasi Primamed Nusa Persada.

"Metode pelatihan terdiri dari teori, diskusi, praktikum kelas dan lapangan yang diawali pretest dan diakhiri dengan posttest," kata Askiah.


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.