Kenaikan harga makanan dan minuman picu inflasi di Sampit

id BPS Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, inflasi

Kenaikan harga makanan dan minuman picu inflasi di Sampit

Ilustrasi - Menu makanan di salah satu rumah makan di Sampit. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Kenaikan harga makanan dan minuman masih menjadi salah satu pemicu inflasi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah selama September lalu.

"Pada September 2025 terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) Sampit sebesar 2,76 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,00," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur, Eddy Surahman di Sampit, Jumat.

Eddy menjelaskan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,75 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,68 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,17 persen.

Selain itu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,20 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,56 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,96 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,83 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,04 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,04 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,13 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

"Tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) Sampit September 2025 sebesar 0,47 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) Sampit September 2025 sebesar 2,03 persen," tambahnya.

Baca juga: DPRD Kotim usulkan pembangunan tempat multifungsi

Lebih jauh dipaparkannya, perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2025 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, Sampit pada September 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,76 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,10 pada Agustus 2024 menjadi 108,00 pada September 2025. Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,47 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 2,03 persen

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada September 2025, antara lain emas perhiasan, daging ayam ras, sigaret kretek mesin (SKM), ikan bakar, minyak
goreng, bawang merah, udang basah, beras, nasi dengan lauk, kontrak rumah, telur ayam ras, bakso siap santap, kopi bubuk, tomat, ikan tongkol atau ikan ambu-ambu, ayam bakar, sewa rumah,
kue kering berminyak, air kemasan, dan kangkung.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain ikan nila, bensin, sekolah menengah pertama, ikan gabus, bayam, ikan selar/ ikan tude, angkutan antar kota, bawang putih, sabun detergen bubuk, ayam hidup, susu bubuk untuk balita, garam, daun katuk, ikan bandeng/ikan bolu, ikan bawal, kentang, sabun cair/cuci piring, cabai rawit, ikan baung, dan laptop/notebook.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada September 2025, antara lain daging ayam ras, emas perhiasan, pisang, sigaret kretek mesin, angkutan udara, beras, akademi/perguruan tinggi, udang basah, bahan bakar rumah tangga, ketimun, kue kering berminyak, kacang panjang, ikan bandeng/ikan bolu, santan jadi, jeruk nipis/limau, ikan gabus, bayam, kayu balokan, sigaret kretek tangan (SKT), dan makanan ringan/snack.

Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain tomat, bawang merah, ikan nila, kangkung, terong, semangka, cabai rawit, ikan selar/ ikan tude, bawang putih, telur ayam ras, dan ikan kapar.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu daster, sepatu anak, dan ongkos binatu/laundry masing-masing sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok ini pada September 2025 tidak memberikan andil/sumbangan yang signifikan terhadap inflasi m-to-m nasional.

"Pada September 2025, tingkat inflasi y-on-y sebesar 2,76 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 2,03 persen. Tingkat inflasi y-on-y untuk September 2024 dan September 2023 masing-masing sebesar 1,46 persen dan 1,98 persen. Begitu juga tingkat inflasi y-to-d September 2024 dan September 2023 masing-masing sebesar 1,62 persen dan 0,46 persen," demikian Eddy Surahman.

Baca juga: Pengurus IKWI Kotim mulai bertugas

Baca juga: DPRD Kotim soroti perselisihan di Desa Bapinang Hilir Laut

Baca juga: Edukatif Kultural dan Kemah Budaya siap ramaikan Museum Kayu Sampit


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.