BMKG Kotim imbau warga tak perlu khawatir fenomena hujan es

id hujan es kotim, bmkg sampit, bandara haji asan, kotawaringin timur

BMKG Kotim imbau warga tak perlu khawatir fenomena hujan es

Prakirawan BMKG Kotim Rizaldo Raditya Pratama saat menjelaskan terkait fenomena hujan es di wilayah setempat, Sabtu (11/10/2025). (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit angkat bicara terkait fenomena hujan es yang melanda Desa Cempaka Mulia Timur, Kecamatan Cempaga pada hari Jumat (10/10) sore.

“Fenomena ini memang langka terjadi wilayah Kotim, tapi masih bersifat lokal dan tergolong aman, sehingga masyarakat tidak perlu panik,” kata Prakirawan BMKG Kotim Rizaldo Raditya Pratama di Sampit, Sabtu.

Sebelumnya warga Kotim dihebohkan dengan fenomena hujan es di salah satu desa setempat. Berbagai unggahan video ketika hujan es disertai angin kencang yang terjadi di Desa Cempaka Mulia Timur pun beredar di media sosial.

Ia menjelaskan, fenomena hujan es di wilayah Kotim memang terbilang langka, namun hal itu masih bisa dijelaskan secara ilmiah. Fenomena ini sebenarnya cukup umum, tetapi sangat jarang terjadi di Kotim karena kondisi geografisnya.

Baca juga: Dua jenazah ditemukan di Ujung Pandaran dipastikan korban tugboat tenggelam

Fenomena ini dipicu adanya awan cumulonimbus yang mengandung butiran es, biasanya ketika turun di wilayah Kotim dengan suhu yang lumayan panas, es tersebut sudah mencair atau dalam bentuk air saat mencapai tanah.

“Tapi karena kemarin mungkin ada ketidakstabilan atmosfer sehingga lingkungan di sekitar itu dingin sehingga bentuk es itu turunnya tetap dalam bentuk es. Biasanya ini terjadi di wilayah-wilayah dingin, namun ini juga fenomena yang langka tapi cukup lokal,” jelasnya.

Ia melanjutkan, fenomena hujan es tersebut hanya terpantau terjadi di satu lokasi dengan durasi kurang lebih satu jam. Berdasarkan pantauan radar dan satelit BMKG, awan cumulonimbus berada di wilayah tersebut sekitar satu jam, yakni dari pukul 15:00 WIB hingga 16:00 WIB.

Ia juga menanggapi kekhawatiran masyarakat tentang potensi zat berbahaya dalam hujan es tersebut.

Dijelaskan, bahwa apabila awan cumulonimbus di dekat pabrik yang mana inti pembentukan awan itu dapat terkontaminasi zat-zat polutan itu memang bisa memungkinkan awan itu mengandung zat berbahaya.

“Namun itu kondisi juga sangat jarang terjadi untuk wilayah Kotim, jadi umumnya aman saja,” imbuhnya.

Meskipun begitu, Rizaldo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada ketika ada awan cumulonimbus atau misal ada potensi untuk terjadinya hujan disertai angin kencang.

Selanjutnya, untuk prakiraan cuaca beberapa hari kedepan, ia menyebut potensi hujan ringan hingga sedang tetap ada, namun kondisi cuaca masih akan didominasi oleh keadaan cerah berawan dan berawan.

“Terkait apakah fenomena hujan es ini akan kembali terjadi, sebenarnya potensinya kecil karena itu sangat jarang terjadi di Kotim, kecuali keadaan atmosfer sangat tidak stabil,” demikian Rizaldo.

Baca juga: Legislator Kotim soroti video guru pelosok perbaiki jembatan darurat

Baca juga: Ketua DPRD Kotim dukung penegak hukum tembak pengedar narkoba

Baca juga: Kotim dukung pengusulan mandau sebagai warisan budaya tak benda dunia


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.