Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko
mengungkapkan, pengangkatan menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara
(BIN) AM Hendropriyono, Brigjen TNI Andika Perkasa sebagai Komandan
Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspamres) merupakan permintaan presiden
terpilih, Joko Widodo.
"Iya keinginan langsung (Jokowi). Dasarnya adalah konsultasi
antara Panglima dengan Presiden terpilih," kata Panglima TNI usai
memimpin Apel Siaga dalam rangka Pengamanan pelantikan Presiden dan
Wakil Presiden RI di Parkir Timur Senayan Jakarta, Kamis.
Pemilihan Andika sebagai Danpaspampres dinilai wajar dalam
struktur TNI. Dalam tradisi pengangkatan Danpaspamres, Panglima pastinya
berkonsultasi dengan Presiden yang terpilih.
"Oleh sebab itu, pengangkatan Andika dinilainya wajar," katanya.
Sebelum dipilih menjadi Danpaspamres, Andika menjabat Kepala
Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad). Mertua Andika, AM
Hendropriyono merupakan Dewan Penasehat Tim Pemenangan Pasangan
Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres lalu.
Pengangkatan Andika sebagai Danpaspampres berdasarkan Keputusan
Panglima TNI Nomor Kep/760/X/2014 tanggal 14 Oktober 2014, tentang
pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Pengangkatan Andika sebagai Danpaspampres dinilai cukup cepat
karena untuk Akmil angkatan 1987 baru dirinya yang menjabat jabatan
berbintang dua.
"Yah memang untuk (angkatan) tahun 1987 dia yang pertama. Untuk
angkatan 1986 sekarang sudah ada dua. Memang selalu ada yang duluan.
Ini wajar," ujarnya.
Panglima TNI menambahkan, pada pemerintahan baru tidak ada perubahan protokol pengamanan.
"Tidak ada perubahan, standar pengamanan kita sudah pasti. Kita
punya rencana operasi pengamanan VVIP, itu standar. Sedikitpun tidak
boleh dikurangi," kata Panglima TNI.
Jokowi Pilih Menantu Hendropriyono Jadi Danpaspampres
Ini wajar