Arbil, Irak (ANTARA News) - Para pejuang Peshmerga Kurdi Irak yang
bergabung dalam pertempuran memperebutkan kota perbatasan Suriah Kobane
telah menembakkan senjata berat ke kelompok garis keras Negara Islam
(IS), kata seorang komandan kepada AFP.
Berbicara kepada AFP melalui telpon dari Kobane, komandan itu
mengatakan Peshmerga yang bersenjatakan senjata berat dalam mendukung
milisi Kurdi lokal Suriah, telah berjuang melawan mereka selama hampir
tujuh pekan.
"Kami 150 Peshmerga terlatih dan kami di sini hanya untuk memberikan
dukungan," kata komandan tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
"Kami telah menembaki posisi negara Islam di Kobane, yang telah
membantu Unit Perlindungan Rakyat (YPG), Kurdi Suriah", kata komandan
itu.
Peshmerga menyeberangi perbatasan Turki ke Kobane pada akhir pekan
setelah perjalanan di Turki dari wilayah otonomi Kurdi utara Irak.
IS telah menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak, dan Kurdi
Irak telah menjadi kekuatan tempur kunci dalam mencegah kelompok
tersebut bergerak maju lebih lanjut ke dalam Irak.
"Kami telah berjuang melawan IS di Irak. Tidak ada perbedaan sama
sekali antara kami berjuang di Irak dan orang-orang kita berjuang di
Kobane. Mereka menggunakan senjata yang sama," kata komandan.
Hingga 4.000 gerilyawan berjuang sekitar 1.500 sampai 2.000 anggota
YPG di Kobane, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia,
kelompok pemantau yang berbasis di Inggris.
Kota ini telah menjadi simbol yang sangat menonjol dari kampanye internasional terhadap kelompok jihad.
"Sejak kedatangan kami, IS telah mencoba untuk maju ... tetapi gagal
karena kita mendesak mereka kembali," kata komandan itu, yang
menambahkan bahwa Kurdi telah membunuh "sejumlah besar" pelaku jihad
sejak Jumat.
"Moral kami sangat tinggi dan kami yakin kami akan mengusir (mereka)
dari Kobane. Kami memiliki strategi untuk mencapai tujuan ini," kata
komandan. (AK)