Washington (ANTARA News) - Hampir separuh orang Amerika berpendapat
Ketua Parlemen AS John Boehner tidak boleh mengundang Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu untuk berpidato di Kongres tanpa berkonsultasi
dengan Gedung Putih, demikian hasil jajak pendapat yang disiarkan
Minggu (1/3).
Sebanyak 48 persen orang yang disurvei berpendapat keputusan Boehner
untuk mengundang Netanyahu tanpa lebih dulu memberitahu Presiden Barack
Obama tidak tepat. Sementara itu 30 persen mengatakan Partai Republik
mesti melakukan itu, dan sebanyak 22 persen menyatakan mereka tidak
mengetahui secara pasti untuk menjawab, kata jajak pendapat NBC
News/Wall Street Journal.
Jajak pendapat tersebut menanyai 800 orang yang terdaftar dari 25 sampai 28 Februari, dengan margin kesalahan 3,5 persen.
Hasil angket tersebut disiarkan di tengah meningkatnya ketegangan
antara pemimpin Israel itu dan Presiden Obama, kata Xinhua, Senin pagi.
Gedung Putih menyatakan Obama takkan bertemu dengan Netanyahu selama
kunjungannya ke Washington DC, dengan alasan kunjungan tersebut
dilakukan terlalu dekat dengan waktu pemilihan umum di Israel.
Netanyahu, yang memandang Iran yang memiliki nuklir sebagai ancaman
bagi keberadaan negara Yahudi, diperkirakan menyampaikan kembali
keberatannya terhadap perundingan mengenai program nuklir Iran selama
pidatonya, yang direncanakan disampaikan di Kongres AS pada Selasa. Ia
terbang ke Amerika Serikat pada Minggu (1/3).
Susan Rice, Penasehat Keamanan Nasional Obama, pekan lalu menyebut
pidato yang direncanakan disampaikan Netanyahu sebagai "merusak"
hubungan antara AS dan Israel.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga mengecam Netanyahu karena
penentangannya terhadap pembicaraan yang berlangsung dengan Iran.
Netanyahu "mengetahui" apa yang penting dalam kesepakatan nuklir
dengan Iran dan bermaksud meminta Kongres AS mulai mengajukan pertanyaan
yang bisa menunda dicapainya kesepakatan, kata seorang pejabat yang
menyertai dia ke Amerika Serikat.
Pejabat tersebut, yang tak ingin disebutkan jati dirinya karena
alasan diplomatik mengenai perjalanan itu, mengatakan Israel "cukup
mengetahui" mengenai kompromi yang telah dicapai selama perundingan dan
"merasa yakin" kesepakatan akan "mengancam keamanan negara Yahudi".
Tenggat akhir Maret untuk menyepakati kerangka kerja bagi satu
kesepakatan "tidak mutlak", dan Netanyahu berencana memberitahu anggota
parlemen AS pada Selasa bahwa mereka mesti mendorong bagi ditundanya
kesepakatan, kata pejabat itu.
Perdana menteri Israel tersebut bermaksud "menjelaskan apa ancaman
dalam kesepakatan dan mengapa itu mengancam, dan mengundang anggota
parlemen AS untuk mengubah kesepakatan tersebut jika mereka tidak puas
dengan kesepakatan itu", kata pejabat tersebut.
Berita Terkait
Pemkab Kapuas beri jaminan kesehatan 131.593 warga melalui JKN
Jumat, 17 Mei 2024 19:41 Wib
Hadapi PPDB 2024, Disdik ingatkan warga waspadai calo
Jumat, 17 Mei 2024 15:45 Wib
Ledakan kapal di Barsel, sebagian rumah warga terguncang
Senin, 13 Mei 2024 19:00 Wib
Jokowi disambut ribuan warga saat kunjungi Mall The Park Kendari
Senin, 13 Mei 2024 12:34 Wib
Tim SAR gabungan temukan jenazah warga tenggelam di Sungai Katingan
Senin, 13 Mei 2024 7:19 Wib
Dinkes Kotim minta tenaga kesehatan siaga tangani warga terdampak banjir
Minggu, 12 Mei 2024 19:41 Wib
Kebakaran kembali terjadi, warga Kapuas diminta tingkatkan kewaspadaan
Minggu, 12 Mei 2024 17:20 Wib
Seorang warga Katingan diduga hilang tenggelam
Minggu, 12 Mei 2024 7:53 Wib