Harga TBS Kelapa Sawit Barito Utara Naik

id harga TBS sawit, sawit, cpo, sawit kalteng

Harga TBS Kelapa Sawit Barito Utara Naik

Para pekerja melakukan bongkar muat tandan buah segar kelapa sawit. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Harga tandan buah segar kelapa sawit PT Antang Ganda Utama PIR Butong, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada awal Mei 2015 naik dari Rp1.576 menjadi Rp1.650/kg.

"Naiknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada Mei ini disambut baik petani karena dalam dua bulan terakhir terus membaik," kata Taufik, petani kelapa sawit, di Muara Teweh, Jumat.

Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan oleh petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.

Pengelolaannya dikerjakan oleh sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas ribuan jiwa, sedangkan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi TBS rata-rata 15.000 ton/bulan.

Kepala Bidang Produksi Perkebunan, Dinas Kehutanan, dan Perkebunan Barito Utara Bahruddinsyah membenarkan harga TBS pada awal Mei 2015 sebanyak Rp1.650 atau naik Rp74 dari harga pada April 2015 Rp1.576/kg.

Ketetapan harga TBS itu, kata dia, merupakan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik ditetapkan 83,84 persen atau naik dibanding dengan periode sebelumnya 82,40persen.

Harga jual inti sawit (PKO) mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp4.774 menjadi Rp5.224/kg dan harga jual CPO di pasar dalam negeri juga naik dari Rp7.640 menjadi Rp7.787/kg.

"Jadi, naiknya harga TBS itu juga dipengaruhi oleh naiknya harga CPO dan PKO," katanya.

Perseroan Terbatas (PT) AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng yang tergabung dalam Grup Matahari Kahuripan Indonesia (Makin). Perseroan ini adalah anak perusahaan rokok Gudang Garam Kediri, Jawa Timur.

Perusahaan itu memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.