Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat perkembangan indeks harga konsumen di provinsi Kalimantan Tengah per September 2016 berkisar 0,09 persen dengan laju inflasi tahun kalender 0,90 persen dan tahun ke tahun sebesar 3,18 persen.
Deflasi gabungan Kota Palangka Raya yang inflasi 0,11 persen dan Sampit deflasi 0,46 persen merupakan capaian terendah selama triwulan III tahun 2016, Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya di Palangka Raya, Senin.
"Rendahnya pencapaian itu direfleksikan dari adanya stabilitas harga sebagian besar komoditas eceran di Kota Palangka Raya pada periode waktu yang sama. Namun, tingkat harga komoditas yang sama di Kota Sampit relatif lebih fluktuasi sejak triwulan II hingga III tahun 2016," katanya.
Inflasi di kota Palangka Raya dipengaruhi kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,97 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,83 persen, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,47 persen, kesehatan 0,41 persen dan sandang 0,04 persen.
Sepuluh teratas yang berperan membuat Palangka Raya mengalami inflasi pada September 2016 diantaranya tarif air minum PDAM, tarif pulsa ponsel, sekolah dasar, sate, saluang, telepon seluler, anggur, tarif listrik, daging babi dan beras.
"Jadi selama September 2016 kota Palangka Raya inflasi sebesar 0,11 persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 121,84 di bulan Agustus menjadi 121,98 di September 2016. Laju inflasi tahun kalender 2016 sebesar 0,78 persen dan tahun ke tahun sebesar 3,09 persen," kata Hanif.
Sementara pada bulan yang sama, Kota Sampit mengalami deflasi sebesar 0,46 persen dengan kenaikan indeks harga dari 125,90 di Agustus 2016 menjadi 125,32 di September 2016. Laju inflasi tahun kalender sebesar 1,11 persen dan laju inflasi tahun ke tahun sebesar 3,34 persen.
Deflasi di Sampit dipengaruhi merosotnya indeks harga pada kelompok pengeluaran rumah tangga untuk bahan makanan 1,98 persen dan pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,06 persen.
"Untuk komoditas penyumbang deflasi di Sampit itu diantaranya tongkol, daging ayam ras, selar, gula pasir, kacang panjang, telur ayam ras, ikan layang, patin, nila dan kol putih/kubis," demikian Hanif.
Berita Terkait
Terminal listrik rakitan temuan paling berbahaya di Lapas Sampit
Kamis, 19 Desember 2024 22:40 Wib
Pemkab Kotim antisipasi penimbunan bahan pokok
Kamis, 19 Desember 2024 22:27 Wib
PPNI Kotim diharap jadi pelopor perubahan positif bidang kesehatan
Kamis, 19 Desember 2024 22:23 Wib
Indeks inovasi daerah Kotim meningkat signifikan
Kamis, 19 Desember 2024 22:15 Wib
Pelindo Sampit optimalkan pemanfaatan teknologi cegah penyimpangan
Kamis, 19 Desember 2024 21:28 Wib
Minamas Plantation tanam perdana kebun kemitraan untuk kesejahteraan masyarakat
Kamis, 19 Desember 2024 20:21 Wib
Posko Nataru di Pelabuhan Sampit disiapkan bantu pemudik
Kamis, 19 Desember 2024 20:06 Wib
Irak dan Saudi jalin pertemuan bahas peristiwa Suriah
Kamis, 19 Desember 2024 16:16 Wib