Palangka Raya (Antara Kalteng) - Ombudsman Perwakilan Kalimantan Tengah Dias Gustrian menyebut telah terjadi maladministrasi dalam Pelayanan Publik di Universitas Palangka Raya karena kurang mudah dijangkau mahasiswa sebagai pengguna layanan.
Perguruan Tinggi Negeri tertua di Provinsi Kalteng ini juga tidak melibatkan masyarakat sebagai pengguna pelayanan publik dalam menyusun tata kelola pelayanan publik, kata Dias di Palangka Raya, Senin.
"Sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, masyarakat harus juga dilibatkan dalam menyusun tata kelola, namun hal ini tidak dilakukan pihak UPR," tambahnya.
Selain itu, kurang maksimalnya saluran pengaduan di UPT menyebabkan pengaduan mahasiswa tidak terserap dengan baik oleh pemangku kepentingan, termasuk peraturan Internal UPR mengatur pelayanan publi masih belum matang sehingga menimbulkan celah terjadinya maladministrasi.
Dias mengatakan, berbagai permasalahan tersebut merupakan hasil tela'ah sementara karena pelayanan publik di UPR sangat kompleks, sehingga nantinya Ombudsman RI Perwakilan Kalteng akan memberikan saran tertulis.
"Kita juga akan memonitoring secara berkala saran tertulis tersebut untuk perubahan dalam mewujudkan pelayanan publik yang baik di UPR. Ini sementara yang bisa kita sampaikan tindaklanjut dari laporan masyarakat terhadap UPR," kata Dias.
Kepala Perwakilan Ombudsman Kalteng Thoeseng TT Asang pada kesempatan ini juga menyayangkan kehadiran Pejabat Sekretaris Daerah (Pemprov) Kalteng saat adanya demonstrasi mahasiswa, baru-baru ini.
Dia mengatakan, kehadiran tersebut menimbulkan opini bermacam-macam di masyarakat karena kedudukan maupun perannya banyak ditanyakan berbagai pihak. Sebab, perubahan pelayanan publik di UPR kewenangan penuh UPR serta Kementerian riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
"Kehadiran Sekda tersebut juga bisa mengganggu proses perubahan dan perbaikan layanan di UPR yang dijanjikan pihak rektorat kepada Ombudsman RI Perwakilan Kalteng. Saya berharap ini menjadi pelajaran penting agar sama-sama memahami tugas dan fungsi masing-masing," kata Thoeseng.
Berita Terkait
APBD Kalteng terus meningkat, kini capai Rp8,79 triliun
Jumat, 3 Mei 2024 16:41 Wib
Nuryakin siap bertarung di Pilkada Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 16:02 Wib
Bulog serap 5.200 ton beras hasil pertanian Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 7:26 Wib
Tingkatkan mutu pendidikan, Pj Bupati Mura resmikan gedung sekolah baru
Jumat, 3 Mei 2024 1:25 Wib
BI siap bantu wartawan Kalteng sajikan berita ekonomi secara menarik
Kamis, 2 Mei 2024 19:21 Wib
Permohonan m-paspor di Palangka Raya per hari mencapai 50 orang
Kamis, 2 Mei 2024 18:41 Wib
Gubernur Kalteng salurkan Tabungan Beasiswa Berkah untuk belasan ribu mahasiswa
Kamis, 2 Mei 2024 18:02 Wib
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib