Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah H Supian Hadi meminta perusahaan besar swasta membantu korban banjir karena pemerintah daerah memiliki keterbatasan personel dan anggaran yang dimiliki.
"Saya berterima kasih kepada perusahaan yang sudah memberikan bantuan. Yang lainnya juga saya minta membantu. Perusahaan harus peduli. Jangan sampai masyarakat meminta. Perusahaan yang harus cepat tanggap. Jangan cuma mencari keuntungan ratusan miliar di kabupaten ini tapi kurang peduli terhadap daerah dan masyarakat," kata Supian di Sampit, Sabtu.
Setiap perusahaan harus peduli dengan kondisi masyarakat, khususnya di desa-desa sekitar perusahaan. Perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial membantu masyarakat agar keberadaan perusahaan membawa manfaat bagi masyarakat.
Supian meminta masyarakat dan aparatur pemerintah kecamatan dan desa untuk tetap waspada. Masih tingginya intesitas hujan membuat potensi terjadinya banjir masih harus diwaspadai.
Saat ini banjir masih terjadi di tiga kecamatan yakni Bukit Santuai, Antang Kalang dan Mentaya Hulu, namun berangsur surut. Setiap pagi dan sore, Supian meminta laporan dari camat dan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Supian menegaskan, BPBD bersama TNI, Polri dan instansi lainnya menangani semua daerah yang terdampak banjir. Namun diakuinya, upaya yang dilakukan dihadapkan pada keterbatasan personel.
Untuk itulah dia meminta perusahaan swasta turut membantu korban banjir. Pihak kecamatan yang daerahnya rawan banjir, diarahkan untuk melakukan pengadaan perahu sehingga bisa digunakan untuk membantu penanggulangan bencana dan kegiatan lainnya.
"Kita evaluasi keterbatasan yang dialami supaya jangan sampai terus menjadi kendala banjir. BPBD sudah maksimal di lapangan meski personelnya terbatas. Mereka bahkan menyewa kelotok untuk meninjau lokasi banjir dan membantu menyalurkan bantuan untuk korban banjir," kata Supian.
Supian mengimbau masyarakat di kawasan hilir atau bawah seperti Kecamatan Parengean dan Kotabesi untuk mewaspadi banjir. Biasanya, setelah banjir di kawasan hulu surut, air akan turun ke hilir dan menggenangi daerah dataran rendah.
Sebagian masyarakat memang menganggap banjir adalah hal biasa karena terjadi hampir setiap tahun di wilayah mereka saat musim hujan. Namun pemerintah tidak boleh menganggap banjir sebagai hal biasa apalagi sampai lengah karena pemerintah bertanggung jawab terhadap kondisi masyarakat.
Berita Terkait
Pemkab Kotim lunasi pembayaran dana hibah Pilkada 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 22:22 Wib
15 sekolah di Kotim jalani penilaian CSA 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:58 Wib
Disdik bangga LKP di Kotim satu-satunya penerima bantuan Kemendikbudristek
Sabtu, 18 Mei 2024 19:51 Wib
Sekda Kotim dampingi keberangkatan jamaah calon haji hingga ke embarkasi
Sabtu, 18 Mei 2024 18:54 Wib
Pemkab Kobar studi tiru pengolahan dan kerajinan kulit Magetan
Sabtu, 18 Mei 2024 13:11 Wib
SMPN 4 Sampit fasilitasi penyaluran minat dan bakat siswa
Sabtu, 18 Mei 2024 5:20 Wib
Bupati Kotim minta jamaah calon haji doakan kemajuan daerah
Jumat, 17 Mei 2024 20:30 Wib
Wabup sebut kesuksesan digital farming cabai jadi contoh petani di Kotim
Jumat, 17 Mei 2024 19:53 Wib